Konten Media Partner

Kisah Kakak Beradik Asal NTT Jadi Tentara di Amerika Serikat

13 November 2019 11:41 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Sunti bersama sang ayah, Ferdy Sunti. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Sunti bersama sang ayah, Ferdy Sunti. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
RUTENG- Memiliki anak seorang prajurit bisa jadi menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua dan keluarga besar. Apalagi jika lebih dari satu anak menjadi prajurit sekaligus.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang menjadi kebanggan Ferdy Sunti dan Triana Sunti, orang tua dari Kevin dan Tania yang kini menjadi tentara di Amerika Serikat.
Kakak beradik kelahiran Karot, Ruteng Ibukota Kabupaten Manggarai, NTT ini telah resmi bertugas menjadi pasukan khusus Amerika serikat.
Sang kakak Tania Sunti bertugas pada korps Angkatan Laut sebagai mekanik pesawat tempur di atas kapal induk Amerika Serikat dan telah lulus dari akademi sejak 2017 silam.
Sementara sang adik Kevin Sunti, baru saja dilantik pekan lalu Sabtu (02/11) menjadi perwira angkatan udara atau U.S Air Force. Kevin dilantik dengan pangkat E-5 atau setara dengan Letnan dua dalam jenjang kepangkatan Tentara di Indonesia.
Kevin yang kini berusia 20 tahun menghabiskan waktu dua tahun untuk menyelesaikan pendidikannya di angkatan udara di Negara Adi daya tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat pelantikan Kevin di lapangan Air Force Colorado Spring minggu lalu didampingi kedua orang tuanya, Fredi Sunti dan Triana Sunti serta kakaknya Tania Sunti .
Menurut Fredi Sunti, Kevin masih harus menjalani pendidikan khusus sebagai penerbang pesawat tempur di Virginia AS. Setelah itu akan ditempatkan di wilayah penugasan masing-masing.
"Kemungkinan Kevin akan ditempatkan di Eropa sebagai pilot pesawat tempur," ujarnya.
Tania Sunti, mekanik pesawat di kapal induk Amerika. Foto: Istimewa.
Dia juga mengaku bangga karena pelantikan Kevin dihadiri juga anak sulungnya, Tania yang sejak tahun 2018 lalu ditugaskan di Okinawa Jepang sebagai mekanik pesawat di atas kapal induk Amerika.
"Saya dan istri senang sekali anak sulung kami yang juga sebagai tentara Amerika yang bertugas di Jepang bisa hadir, dia datang dari Okinawa,"ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Tania dan Kevin Sunti lahir dan besar di Karot Sondeng Ruteng dan sempat menjadi murid di SDI Karot namun tidak tamat. Tahun 2006 silam kakak beradik itu mendapat beasiswa dari pemerintah AS melalui relasi seorang sahabat Fredi Sunti di Amerika. Sehingga keduanya pun meneruskan pendidikan, SD, SMP, SMA hingga masuk akademi militer di Colorado.
Di Amerika, Tania dan Kevin tinggal bersama sahabat karib Fredi di Colorado. Pada saat masuk akademi militer keduanya tinggal di asrama akademi militer hingga tamat. Sementara kedua orang mereka masih tinggal di Ruteng.
Dituturkan Fredi, semenjak Tania menjadi perwira muda U.S Navy barulah ia dan istrinya Triana sering diajak ke Amerika oleh Tania. Bahkan belum lama ini Tania sudah membeli rumah di Colorado untuk ayah bundanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau dulu ya pigi datang saja tapi sekarang tinggal bisa setahun apalagi Tania ada beli rumah kecil untuk kami orang tuanya jadi bisa tinggal lama. Kalau saya masih pulang ke Flores setahun sekali urus bisnis kopi sebagai mitra dari sahabat saya di Amerika," kata pria berdarah Cumbi Kecamatan Ruteng itu.
Dikisahkan Fredi Sunti, membolehkan anaknya melanjutkan pendidikan di Amerika merupakan keputusan yang sangat dilematis. Pasalnya, kedua anaknya ketika itu masih kecil-kecil. Tania melanjutkan kelas V SD di Amerika sedangkan Kevin waktu itu masih kelas IV Sekolah Dasar.
"Dulu saya percayakan sahabat saya dari Amerika untuk mengasuh dan mendidik Tania dan Kevin. Puji Tuhan karena didikan yang baik dari kawan saya yang bikin Tania dan Kevin jadi orang,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sejak lulus dari Akademi Angkatan Laut Amerika (U.S Navy) sudah dua kali Tania pulang berlibur di tanah kelahirannya Manggarai Flores. Terakhir Tania dan bapaknya datang bulan September 2019. Selama berlibur Tania lebih banyak menghabiskan waktu di Karot Ruteng dan Cumbi.
"Tania ini kan bahasa Indonesia-nya lancar bahkan bahasa Manggarai juga masih bisa sehingga kalau libur dia lebih banyak dengan keluarga di kampung, pergi berdoa di kuburan kakek nenek," ulas Fredi.
Sedangkan Kevin, lanjut Fredi, baru bisa merencanakan pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan khusus sebagai pilot Angkatan Udara Amerika. (Elvis Yunani Ontas).