Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Kisah Yudi, Anak Tuna Daksa dan Wicara yang Luput dari Perhatian
29 Agustus 2019 8:04 WIB
![Yudi, penderita tuna daksa dan tuna wicara bersama sang ayah. Foto: Elvis,florespedia.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1567040376/qqgrlom4stnhdykv3dgr.jpg)
ADVERTISEMENT
BORONG - Perjalanan ke Desa Golo Ndari, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur siang itu jauh dari kata nikmat. Jalanan berlubang yang telah lama rusak membuat waktu tempuh menuju kesana memakan waktu lama meski jaraknya tak jauh dari Ruteng, Ibukota Kabupaten Manggarai.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati medan yang senantisa mengancam keselamatan selama perjalanan, rasa letih itu kontan sirna setelah tiba dan bertemu dengan Gervasius Yudiarta Tahu, anak berusia 10 tahun asal Dusun Compang Leda, Desa Golo Ndari.
Anak berusia 10 tahun kelahiran kelahiran Compang Leda, 15 Juni 2009 lalu itu merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Marselinus Ramang dan mama Lusia Lujut.
Tidak seperti anak-anak normal lainnya, Yudi yang dilahirkan dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya. Dari segi fisik, yudi dikategorikan sebagai penyandang disabilitas ganda yaitu tuna wicara (bisu) dan tuna daksa (lumpuh layu).
Saat ditemui dikediamannya, Lusia Lujut Ibunda Yudi, mengisahkan jeritan hati menyaksikan keseharian putra bungsunya itu hidup dalam segala keterbatasan. Tak hanya bisa bermain bersama teman sebaya, Yudi juga tak mampu menyampaikan isi hati dan perasaannya karena tak bisa bicara.
ADVERTISEMENT
"Dia dilahirkan seperti ini, tak bisa bermain bersama teman juga tidak bisa bicara, saya sangat sedih melihat keseharian anak saya seperti ini, mungkin ini jalan hidup keluarga kami dari Tuhan", kata Mama Lusia.
Keterbatasan yang dialami Yudi juga membuatnya tak jarang mendapatkan perlakuan tidak adil dari lingkungan sekitar atau dari anak - anak seusianya. Ia dijauhkan dari lingkungan pergaulannya. Kondsi itu juga membuat Ibunya tidak bisa menahan air mata saat bercerita tentang kondisi anaknya itu.
Yudi yang lahir ditengah keluarga dengan keadaan ekonomi serba terbatas juga membuat kesusahan bagi dia dalam kesehariannya. Kondisi rumah yang berlantaikan tanah dan minim fasilitas membuat Yudi sangat kewalahan untuk menjangkau dari satu tempat ke tempat lain.
ADVERTISEMENT
Marselinus, ayah Yudi berkisah, rumah mereka yang hanya berlantai tanah itu membuat ia sangat prihatin dan sedih melihat anaknya beraktivitas. Saat merangkak, tak ayal Yudi sering mendapatkan luka lecet pada bagian kaki atau pantatnya.
Sebagai petani yang berpenghasilan rendah dengan beban tanggungan tiga orang anak, tentu amat berat bagi Marselinus untuk meningkatkan kebutuhan fasilitfas rumahnya meski hanya untuk membuat lantai kasar rumahnya.
"Kami ini keluarga miskin. Terlalu banyak kekuarangan. Mau beli kebutuhan makan minum saja susah apalagi mau memperbaiki rumah" tutur Marselinus.
Sejak lahir Yudi telah kehilangan kesempatan untuk bermain dengan temannya. Ia adalah pribadi yang telah kehilangan banyak kesempatan seperti teman-teman seumuranya. Kesehariannya hanya bisa berkurung sepanjang waktu di dalam rumahnya.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya soal campur tangan pemerintah untuk membantu Yudi, Ibunda Yudi menuturkan bahwa selama tidak pernah ada orang atau pihak manapun yang secara nyata punya kepedualian terhadap kondisi putranya itu.
"pernah ada orang yang bertanya soal kondisi yudi dan berjanji untuk mencari bantuan lewat pemerintah tapi tidak pernah ada realisiasinya"
Sambil mengisahkan keseharian putranya, pipihnya basah oleh air mata. Tangisan kepedihan itu datang dari lubuk hatinya yang dalam. Ia adalah sosok ibu yang istimewa. Limpahan kasih sayang ia curahkan sepenuhnya untuk Yudi.
Untuk kenyamanan Yudi selanjutnya, sang Ayah dan Ibu saat ini membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu merenovasi lantai rumah mereka tempat yudi bermain serta fasilitas MCK yang layak agar anak mereka bisa lebih nyaman.(FP-06).
ADVERTISEMENT