Konten Media Partner

Kreativitas Pria Tua di Sikka, Olah Potongan Kayu Nangka Jadi Perabot Cantik

6 Juni 2020 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perabot rumah tangga hasil karya Tadias Tadimus yang dijual di Pasar Wairkoja. Foto : Albert Aquinaldo
zoom-in-whitePerbesar
Perabot rumah tangga hasil karya Tadias Tadimus yang dijual di Pasar Wairkoja. Foto : Albert Aquinaldo
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Meski telah berusia uzur, kreativitas Tadias Tadimus, pria tua asal Desa Ian Tena, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT ini boleh diacungi jempol.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, dengan memanfaatkan sisa potongan pohon nangka yang sengaja di tebang pemiliknya, ia menyulapnya menjadi perabot rumah tangga cantik dan unik.
Tadias Tadimus yang ditemui florespedia di Pasar Wairkoja, Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka pada Jumat (5/6/2020) mengaku, profesi sebagai pengrajin perabot dari kayu nangka telah ia geluti kurang lebih dua tahun belakangan ini.
Dikatakan, ia sengaja menggunakan bahan dasar kayu nangka karena warnanya yang alami tanpa dicat atau di berikan pewarna lainnya.
Perabot dapur hasil karya Tadias. Foto: Albert Aquinaldo.
"Kayu lain juga saya mau kerja, tapi saya lebih suka pakai kayu nangka karena saya suka warnanya," ujar Tadias.
Proses pembuatannya, Ia mengaku menggunakan mesin dan peralatan pengrajin lainnya. Karena belum ada anggota keluarga atau masyarakat sekitar yang mau membantu, ia mengaku mengerjakannya sendirian.
ADVERTISEMENT
Tadias mengaku, dirinya tidak menghitung jumlah yang ia produksi setiap harinya.
"Saya kerja tidak hitung. Biasanya saya pahat semuanya terkumpul banyak baru saya amplas sendiri," ungkap Tadias yang mengaku mengerjakan perabot-perabot tersebut dikediamannya.
Perabot dapur hasil karya Tadias.Foto: Albert Aquinaldo.
Selain sebagai pengrajin, Tadias juga tetap bekerja sebagai petani. Selain bertani, awalnya, dirinya berjualan buah nangka di Pasar Wairkoja. Setelah itu, dirinya mencoba membuat perabot rumah tangga tersebut dengan menggunakan akar pohon nangka. Lama-kelamaan, dirinya mengganti bahan dasar dengan menggunakan sisa potongan pohon nangka.
Perabot rumah tangga yang di produksi berupa gelas, senduk, piring, mangkok, berbagai macam sendok dan perabot lainnya. Harga yang ditawarkan berkisar dari Rp. 10.000 - Rp. 150.000.
"Selama ini jualan lancar. Minggu lalu itu penghasilan sampai 900 ribu rupiah. Kadang jual disini, di Pasar Alok, Pasar Tingkat, Pasar Talibura," ujar Tadias.
Para pembeli di Pasar Wairkoja, Kabupaten Sikka sedang melihat perabotan rumah tangga hasil karya Tadias. Foto: Albert Aquinaldo.
Selama ini, dirinya disarankan untuk memasarkan hasil kerajinannya di cafe-cafe atau hotel yang tersebar di Kota Maumere, namun Tadias mengaku belum mencobanya.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga mengaku, bantuan Pemerintah Desa Ian Tena berupa mesin gurinda, pahat dan mesin amplas dalam kondisi rusak.
Namun, dirinya tetap memproduksi perabot-perabot tersebut.
Kontributor : Albert Aquinaldo