Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kualitas Buruk, Petani di Desa Sikka Tolak Bantuan Bibit Vanili dari Pemdes
4 Januari 2022 17:45 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Puluhan petani di Desa Bu Utara, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, mengeluhkan soal kualitas bibit vanili yang merupakan bantuan dari Pemerintah Desa Bu Utara.
ADVERTISEMENT
Bibit vanili yang mereka terima dari pemerintah desa sebagian besarnya rusak sehingga sebagian petani menolak bantuan tersebut.
Fransiskus Randi, salah satu petani kepada media ini mengatakan bahwa saat dilakukan pertemuan, para petani di desa tersebut tidak dilibatkan.
"Setelah itu didatangkan sudah vanilinya, sebagian masyarakat di dua dusun itu terima, satu dusunnya menolak dengan alasan kualitasnya tidak bagus, setelah ditolak itu, vanilinya jadi mubasir, jadi di taruh saja di lapangan, ada salah satu warga desa yang diminta untuk menangani tapi sampai sekarang hasilnya juga sama saja," ujar Randi saat dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya, Selasa (4/1).
Bibit vanili itu diperkirakan terdapat kurang lebih 6500 anakan.
Randi kemudian menjelaskan bahwa biasanya, anakan atau bibit vanili yang berumur satu tahun, sudah bisa ditanam.
ADVERTISEMENT
Tetapi, anakan atau bibit vanili yang didatangkan itu ada yang setinggi 1 hingga 2 meter dan kondisi patah di bagian tengah. Ada juga anakan atau bibit vanili yang hanya setengah saja. Kondisi anakan atau bibit vanili yang rusak menurut Randi, rusak dalam perjalanan akibat saling berhimpitan.
"Jadi hasil dari yang kemarin saya tanam itu, dari pembagian 20 pohon yang saya dapat hanya 10 pohon yang hidup, ada juga petani lain yang hanya 5 pohon," kata Randi.
Dia kemudian menjelaskan bahwa berdasarkan pengalamannya, apabila ada tunas dari bibit vanili itu sebagiannya terpotong, maka sudah dipastikan vanili itu tidak akan bisa hidup.
"Yang petani tolak itu, memang ada hanya sepotong saja, mungkin karena terpotongnya di jalan atau bagaimana jadi bibitnya hanya sepotong jadi masyarakat tolak itu," tandasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Akibat diprotes oleh masyarakat, lanjut Randi, Pemerintah Desa Bu Utara berencana membantu stekan vanili untuk masyarakat Dusun Wolobela, Desa Bu Utara.
Dirinya juga menyesali tindakan Pemerintah Desa Bu Utara yang melakukan pertemuan tanpa melibatkan masyarakat petani di wilayah itu. Menurut dia, hal itu merupakan sumber masalah karena pemerintah desa tidak melihat kebutuhan urgensi masyarakat setempat.
"Mereka kan sudah tahu, di desa ini juga kan banyak petani yang memiliki tanaman vanili, kenapa tidak ambil bibit dari petani yang ada, kenapa harus datangkan dari luar," tanya dia.
Dirinya lebih jauh mengatakan bahwa wilayah Desa Bu Utara sangat cocok untuk budidaya tanaman umur panjang seperti vanili, cengkeh, kakao, mahoni dan jati dan beberapa jenis tanaman umur panjang lainnya, namun tidak diikuti dengan penjelasan dari pemerintah dalam hal ini dinas teknis terkait mengenai cara budidaya tanaman-tanaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Petani kebanyakan menanam dan membudidayakan tanaman-tanaman tersebut dengan cara tradisional dan belum mengetahui cara budidaya tanaman umur panjang uang yang baik dan benar sehingga berimbas pada hasil yang diperoleh.
Sementara itu, Kepala Desa Bu Utara yang dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya secara berulang-ulang baik melalui pesan SMS, pesan aplikasi WhatsApp dan telepon selulernya belum berhasil dihubungi.
Kontributor : Albert Aquinaldo