Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Mabar - Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) kini menjadi destinasi wisata prioritas nasional. Baik wisatawan mancanegara maupun lokal ramai mengunjungi Labuan Bajo setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Tempat wisata yang semakin ramai dikunjungi wisatawan antara lain, Taman Nasional Komodo (TNK), dimana TNK terdapat binatang Komodo yang menjadi binatang Tujuh keajaiban dunia. Sejumlah area bawah laut Labuan Bajo yang indah dan mempesona. Sehingga wisatawan sangat betah melakukan aktifitas diving (Selam) diperairan Labuan Bajo.
TNK oleh biro perjalanan wisata di Labuan Bajo merupakan salah satu paket wisata unggulan yang ditawarkan kepada wisatawan yang berkunjung di Labuan Bajo. Tidak hanya pemandangan alam menakjubkan, di Labuan Bajo para wisatawan juga bisa berwisata kuliner.
Meski Labuan Bajo dan sekitarnya dipenuhi obyek wisata yang menarik. Selama ini yang menjadi kurang adalah tempat sentra kerajinan khas Manggarai. Itu seperti tempat pengelolahan kerajinan masyarakat lokal seperti tenu kain songke, selendang dan kerajianan topi Re’a sebuah topi khas masyarakat Mabar.
ADVERTISEMENT
Pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Rafael Todowela Selasa (9/4) mengatakan kota Labuan Bajo hingga saat belum memiliki lokasi untuk berburu oleh-oleh khas Manggarai, terutama kerajinan tangan. Sementara untuk oleh-oleh berupa makanan khas, wisatawan hanya dapat pada toko serta swalayan yang ada di Labuan Bajo.
“Masyarakat lokal harus disiapkan tempatnya untuk tempat menjual hasil kerajinan dan makanan khas atau tradisional Manggarai. Wisatawan pasti senang mengunjungi sentra kerajinan dan makanan lokal, jika itu ada di Labuan Bajo,’’ ujar Rafael Todowela.
Dia mengatakan sejak tahun 2016 lalu , Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar sering mengatatakan akan menyiapkan tempat penjualan makanan lokal dan pusat kerajinan lokal. Tempat itu nantinya sebagai tempat bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo dan ingin membeli buah tangan berupa kerajinan tangan maupun makanan khas Mabar.
ADVERTISEMENT
Rafael menambahkan dengan Pemkab Mabar menyiapkan sentra penjualan kerajinan masyarakat lokal di Labuan Bajo, maka pemerintah mau mendorong masyarakat untuk mendorong terlibat dalam dunia usaha sektor pariwisata. Apalagi masyarakat lokal tidak boleh menjadi penonton dalam kemajuan sektor pariwisata ini.
Pelaku parwisata lainnya, Mateus Siagian mengatakan akses masyarakat lokal untuk menyiapkan sentra penjualan hasil kerajinan dan makanan lokal sangat minim. Apalagi biaya los atau stand di Labuan Bajo untuk dijadikan tempat kuliner makanan lokal dan kerajinan tradisional sangat besar. Sehingga Pemkab Mabar harus membuka peluang ini dengan membuka sentra kerajinan dan makanan lokal di Labuan Bajo.
“Jika Pemkab Mabar sudah bangun sentra kerjainan khas Mabar, seluruh stand harus diisi oleh masyarakat lokal yang benar-benar penenun atau pengrajin lokal. Sehingga sentra itu bermanfaat bagi masyarakat dan daerah,’’ ujar Mateus Siagian. (FP-04)
ADVERTISEMENT