Konten Media Partner

Lanal Maumere Gagal Laksanakan Donor Plasma Konvalesen

12 Agustus 2021 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan donor darah di Balai Prajurit Lanal Maumere Jalan Magepanda KM. 10, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Provinsi  NTT, pada Kamis(12/8/). Foto : Athy Meaq
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan donor darah di Balai Prajurit Lanal Maumere Jalan Magepanda KM. 10, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, pada Kamis(12/8/). Foto : Athy Meaq
ADVERTISEMENT
MAUMERE – TNI AL melalui Lanal Maumere gagal melaksanakan donor darah konvalesen karena PMI Sikka tidak memilik alat donor plasma konvalesen.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Lanal Maumere hanya bisa melaksanakan donor darah reguler dan berhasil mengumpulkan 21 kantong darah darah primer yang berisikan 350 ml darah/kantong.
Hal itu disampaikan oleh Danlanal Maumere melalui Palaksa Lanal Maumere, Mayor Laut (P) Samsul Bahri kepada media ini, Kamis (12/8).
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut dan PMI Kabupaten Sikka itu berlangsung di Balai Prajurit Lanal Maumere Jalan Magepanda KM. 10, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, pada Kamis(12/8/).
Kegiatan donor plasma konvalesen dan donor darah serentak di seluruh Indonesia oleh TNI Angkatan Laut secara virtual dipimpin langsung Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudho Margono dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menyelamatkan kehidupan seluruh masyarakat Indonesia dari penyebaran virus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Sikka, Mikael Mane membenarkan bahwa PMI Sikka hingga saat ini belum memiliki fasilitas donor plasma konvalesen.
"Untuk PMI Sikka belum ada dan belum sampai kesitu. Dan kita tidak bisa memaksa, karena ini menyangkut hidup orang," ungkap Mikael Mane saat dihubungi media ini melalui pesan WhatsApp, Kamis(12/8) malam.
Namun, Mikael Mane jua menjelaskan bahwa pihaknya sudah berupaya memiliki alat itu namun terkendala keuangan karena peralatan itu cukup mahal.
"Kita sudah berusaha memiliki alat ini namun belum bisa karena alat tersebut terlalu mahal. Kami juga sudah berupaya dengan cara lain lewat lembaga-lembaga yang lain, kalau berharap APBD tidak cukup," kata Mikael Mane.
Dia berharap, mudah-mudaham kedepannya bisa memiliki alat donor plasma konvalesen.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, untuk donor darah reguler atau biasa dimasa pandemi COVID-19 ini mengalami kesulitan. Kendalanya yakni beberapa pendonor sudah di vaksin COVID-19 dan pernah mengalami positif Rapid Antigen. Hal ini membuat PMI Sikka harus menunggu saat hendak melakukan donor darah.
"Kalau hanya untuk donor darah reguler atau biasa saat ini kita mengalami kesulitan karena berbagai kendala seperti sudah di vaksin COVID-19 dan pernah positif Rapid Antigen. Ini yang membuat kita harus menunggu lagi. Yang kami bisa peroleh sekarang hanya dengan adanya donor darah secara sukarela," pungkasnya.
Kontributor : Athy Meaq