Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Lanud El Tari Kupang Olah Lahan Tidur 125 Hektar Jadi Lahan Jagung dan Sorgum
22 Oktober 2022 22:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
KUPANG-TNI Angkatan Udara Lanud El-Tari memanfaatkan lahan tidur seluas 125 hektar di sekitar area Bandara El-Tari Kupang dengan membuka lahan pertanian.
ADVERTISEMENT
Program pembuatan lahan pertanian ini merupakan upaya mengatasi ancaman krisis pangan, yang dibuat Lanud El Tari Kupang.
Komandan Lanud El-Tari Kupang, Marsma Aldrin P Mongan pada saat launching penanaman perdana Jagung Hibrida mengatakan hal ini adalah upaya membantu masyarakat dalam mengatasi ancaman terhadap krisis pangan.
Sehingga pihaknya telah membuka 6,4 Ha, yang akan ditanami jagung, sorgum dan kelor untuk mengatasi ancaman krisis pangan.
"Lahan tidur yang kami punya sebanyak 125 hektar, dan target semua akan dijadikan kebun, untuk pengelolaan selain memanfaatkan anggota, kami juga telah bekerja sama dengan sejumlah kelompok Tani. Pada pembukaan lahan, kami masih kesulitan, karena lokasinya banyak bebatuan, sehingga kami masih butuh bantuan alat berat," ungkap Danlanud Kupang.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Launching Penanaman Perdana Jagung Hibrida ini juga dihadiri oleh Forkopimda NTT, dan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Jan S. Maringka.
"Kami sangat mengapresiasi Lanud El-Tari Kupang, yang sudah mulai bekerja untuk mencegah krisis pangan, karena hal ini sudah mulai terasa di beberapa negara, dan jika terjadi di Indonesia maka tidak bisa diatasi sendiri oleh Kementerian Pertanian," ungkap Jan S. Maringka.
Lanjutnya, Menteri Pertanian telah memberikan instruksi agar bekerja sama dengan semua stakeholder, termasuk TNI, Polri dan pemerintah daerah.
"Untuk pertanian di Lanud El-Tari Kupang ini, menggunakan sistem pengairan perpipaan, yang mengandalkan sumur bor, sehingga selain membutuhkan bantuan alat berat, bibit dan pupuk, pihak Lanud juga membutuhkan tambahan dukungan sumur bor," tambah Jan S Maringka.
ADVERTISEMENT
Kontributor: Willy Makani.