Konten Media Partner

Lawatan Emir Qatar dan Asa Wisata Bahari Maumere

7 Juni 2019 16:27 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal pesiar mewah yang memuat Emir Qatar dan rombongan tengah berlayar menuju KawasanTaman Wisata Alam Laut Teluk Maumere. Foto oleh: Mario WP Sina,florespedia/kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Kapal pesiar mewah yang memuat Emir Qatar dan rombongan tengah berlayar menuju KawasanTaman Wisata Alam Laut Teluk Maumere. Foto oleh: Mario WP Sina,florespedia/kumparan.com
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saya ingin mengawali komentar saya begini, "Maumere is reviving her greatness as top dive spot. She was once very famous for avid divers and photographers around the globe. In the early 1990 Maumere was the place where World underwater photography competition was held before the earthquake hit the bay of Maumere in December 1992."
Ya, Maumere amat sangat tersohor pada awal tahun 1980-an hingga sebelum bencana gempa pada 12 Desember 1992. Ramai nian Maumere dikunjungi wisatawan ketika itu. Itu karena promosi yang kuat oleh swasta melalui mendiang Frans Seda. Saat itu, Labuanbajo sangat sepi, sementara Maumere ramai karena Merpati, Bouraq, dan Pelita rutin mendarat di Bandara Waioti (saat itu) dengan membawa wisatawan.
ADVERTISEMENT
Namun, malang tak dapat ditolak. Entah kenapa, Bunda Alam (mother of nature) murka, lalu mengguncang bumi dan membuat laut mengamuk. Jelas, yang ada di laut porak-poranda, dan penghuni daratan lari lintang pukang. Tak sedikit yang meregang nyawa.
Pemkab Sikka telah berupaya mengembalikan kemilau masa lalu wisata bahari Maumere. Bahkan, pemerintahan Ansar menjadikannya sektor unggulan, dan berusaha pula meniru apa yang dilakukan Frans Seda dengan Sao Wisata-nya, yaitu kompetisi fotografi bawah laut. Tapi, kita mesti jujur, kualitasnya masih jauh dibanding dengan apa yang dilakukan Sao Wisata tempo dulu.
Dominggus Koro, Ketua DPC HPI dan Anggota Badan Promosi Pariwisata Sikka.
Make Maumere great again!--Mengembalikan kejayaan Maumere.
Apa yang dilakukan ini, terlepas dari intensitas dan kualitas, adalah dalam kerangka semangat ini. Taman laut dan kebudayaan yang dirawat dan diorganisir dengan baik adalah modal yang tak musnah.
ADVERTISEMENT
Modal ini yang membuat Maumere masyhur, bersama kemasyhuran Flores. Nama dan kemasyhurannya lantas mengalir jauh hingga ke Timur Tengah. Maka tak heran, kalau Emir Qatar berwisata ke Flores, dan memilih menjejakkan kakinya pertama kali di Maumere.
Hebat, bukan? Yang datang itu Emir, penguasa Qatar, negara petrodolar, maha kaya raya. Kapalnya super mewah, superyacht Daloob (sila cek om Google).
Emir Qatar dan liburan mewahnya di Maumere adalah berkah. Jadikan ini pelecut semangat untuk terus asa dan impian 'make Maumere Great Again'. Mengkaji ulang serentak menggenjot penataan kembali Taman Wisata Alam Laut Teluk Maumere secara lebih intens, serius, dan berorientasi mutu.
Tata pula mental bernelayan yang destruktif, yang tak merasa berdosa atau haram ketika memberangus terumbu karang yang merupakan rumah dan istana para penghuni laut. Padahal, rumah dan istana ikan-ikan itu adalah aset dan modal besar bagi wisata bahari kita.
ADVERTISEMENT
Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani Foto: Reuters/Faisal Al Nasser
Maka dari itu, bupati setempat mesti mengundang semua tokoh agama di pulau-pulau dan pesisir Teluk Maumere. Para imam masjid dan segenap perangkat pemerintah terbawa dihadirkan, lalu berdialog dari hati ke hati.
Untuk apa? Untuk merawat 'surga' di Teluk Maumere, demi kesejahteraan hidup.
Juga Dinas Pariwisata agar kerja cerdas, tidak hanya berpikir dan berprogram "asal ada bangunan di obyek-obyek wisata".
Sekali lagi, kehadiran Emir Qatar adalah kebanggaan sekaligus pelecut semangat kita masyarakat Sikka. Semoga kerja pembangunan pariwisata kita terarah.
------
*Dominggus Koro, Ketua DPC HPI dan anggota Badan Promosi Pariwisata Sikka.
ADVERTISEMENT