news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Leisplang, Grup Musik Kampung Besutan Anak Muda Hewokloang, Sikka

20 Desember 2020 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa alat musik tradisional yang sering dimainkan oleh grup musik kampung Leisplang. Foto : Albert Aquinaldo
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa alat musik tradisional yang sering dimainkan oleh grup musik kampung Leisplang. Foto : Albert Aquinaldo
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Jarang ditemukan generasi mileneal yang menggemari musik tradisional.
ADVERTISEMENT
Jangankan memainkannya, mendengar dan menonton pagelaran musik tradisional saja mungkin mereka enggan bahkan akan merasa bosan menikmati permainan musik kampung yang menurut mereka bukan genre anak-anak mileneal.
Namun berbeda dengan sekumpulan anak muda di Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT ini.
Berbekal kesamaan hobi dan bakat dalam memainkan alat musik tradisional yang dalam istilah kerennya di Kabupaten Sikka disebut musik kampung, para pemuda ini kemudian membentuk sebuah grup musik kampung yang dinamakan Leisplang.
Personil grup musik kampung Leisplang saat tampil pada salah satu acara di Kota Maumere. Foto : Istimewa
Ketua kelompok musik kampung Leisplang, Markus Mariolia Ferisstanto atau yang sering disapa Erik Bagoes kepada florespedia mengatakan sejak awal berkumpul, anggota Leisplang saat ini sudah menguasai cara bermain musik kampung.
"Dari awal memang semua sudah punya kualitas masing-masing dan kita bentuk grup musik yang namanya Leisplang ini memang kita mau mengartikan bahwa kelompok kita hanya sekedar menghibur para penonton dan tuan pesta atau orang yang mengundang kita," kata Erik Bagoes.
ADVERTISEMENT
Grup musik kampung Leisplang sendiri sudah berdiri sejak 26 Oktober 2017 lalu dengan jumlah personil sebanyak 9 orang. Namun dua diantaranya memilih untuk keluar dari Kabupaten Sikka untuk bekerja.
Penampilan grup musik kampung Leisplang saat membawakan lagu setengah gila. Foto: Istimewa
"Satunya ke Jakarta dan satunya di Kalimantan. Yang di Kalimantan itu yang lagunya lagi viral itu "Kasih Ami Lau Ata Nian," ujarnya.
Terkait lagu milik grup musik kampung Leisplang sendiri ada 4 lagu yang dua diantaranya akan di rilis pada tahun 2021 mendatang.
Markus Mariolia Ferisstanto menyebutkan bahwa lagu milik grup musik kampung Leisplang antara lain Gong Waning, Setengah Gila, Sora dan Pertanian.
"Kalau Sora dan Pertanian itu belum keluar. Bisa disaksikan tahun 2021. Semoga bisa terealisasi. Kalau lagu Pertanian itu liriknya dari almarhum Bapak Simpi Dasi dan kita yang arranssemen karena beliau pergi tanpa meninggalkan not," ujar pemuda lulusan S2 Agrobisnis di salah satu universitas di Yogyakarta ini.
ADVERTISEMENT
Ke-7 personil grup musik kampung Leisplang ini ternyata memiliki berbagai macam profesi utama yakni guru, petani dan beberapa profesi lainnya yang enggan disebutkan.
Erik Bagoes mengatakan bahwa grup musik kampung Leisplang sendiri pernah mengikuti ajang festival musik kampung yang di gelar di Kota Maumere dan berhasil meraih juara pertama.
Selain pandai memainkan alat musik kampung, personil grup musik kampung Leisplang ini juga ternyata pandai memainkan alat musik tradisional seperti gong Waning yang menjadi alat musik tradisional yang sering ditampilkan dalam acara-acara adat atau beberapa acara lainnya.
Alat musik kampung tersebut terdiri dari teren basa, juk, benyol, biola, jimbe, giring-giring, sato dan gong Waning.
Sejauh ini, grup musik kampung Leisplang sendiri sudah dikenal dikalangan masyarakat Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Permainan musik kampung Leisplang mampu menghipnotis penonton bukan hanya kalangan orang tua tetapi mampu menghipnotis kaum muda dan generasi mileneal di Kabupaten Sikka.
Kontributor : Albert Aquinaldo.