Konten Media Partner

Lembaga Dompet Dhuafa Buka Sekolah DAI Pemberdayaan di NTT

4 Oktober 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Kepala Cabang Dompet Dhuafa Kupang, Sriyati, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah Dai Pemberdayaan di Kupang.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Kepala Cabang Dompet Dhuafa Kupang, Sriyati, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah Dai Pemberdayaan di Kupang.
ADVERTISEMENT
KUPANG-Salah satu lembaga penyalur zakat, Dompet Dhuafa menggelar Opening ceremony Sekolah Dai Pemberdayaan di Provinsi NTT
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini digelar selama 10 hari yang dilaksanakan di Aula Asrama Haji, Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, Selasa (4/10/2022).
Kepala cabang Dompet Dhuafa Kupang, Sriyati, mengatakan, dalam waktu 10 tahun Dompet Dhuafa telah hadir di NTT untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengatasi persoalan-persoalan sosial bersama-sama.
"Bermula dari tahun 2013, dompet dhuafa hadir dengan bidang kesehatan bagi masyarakat agar lebih mudah diakses.
Seiring dengan penambahan program dan kepercayaan masyarakat, maka tahun 2020, surat nomor 140 dari Kepala Kantor Kementerian Agama, Dompet Dhuafa resmi menjadi lembaga penyaluran zakat," ujarnya
Sriyati mengatakan, dengan dukungan semua pihak, ada 11 daerah yang disasar lewat program dari Dompet Dhuafa dan saat ini sudah 3.000 penerima manfaat dari donatur.
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, Sekolah DAI ini berjalan 10 hari. Selepas itu baru para peserta dikirim ke tengah masyarakat untuk menjalankan program Dompet Dhuafa.
"Kita beri pembekalan di ruang kelas tapi ada juga langsung prakteknya ke wilayah binaan di TTS. Nanti setelah siap kita akan terjunkan ke masyarakat sesuai dengan kebutuhan wilayah yang membutuhkan," jelas Sriyati.
Lanjutnya, Sekolah DAI sebenarnya sudah berlangsung yang ketujuh kali. Sedangkan, pelaksanaan sekolah baru pertama kali dilakukan di NTT.
Dikatakannya, tahun 2022, NTT mendapat penugasan DAI dari pusat untuk empat wilayah yakni di Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, TTS, dan Sikka.
Sekolah DAI ini terdiri dari 21 peserta yang berasal dari seluruh NTT dan juga luar daerah.
Materi sekolah, kata dia, terkait dengan penguatan keagamaan hingga pemberdayaan ekonomi dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Dalam dua hari ke depan, peserta akan dilatih memetakan persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Tujuannya agar mendapat solusi dalam mengurangi masalah di masyarakat dan peserta juga bisa ditempatkan di berbagai wilayah yang ada di Indonesia bahkan luar negeri," ungkapnya.
Ditambahkanya, Untuk program DAI Pemberdaya berjalan hingga satu tahun. Jikapun para DAI bekerja serius dan mampu menjalani program Dompet Dhuafa, maka bisa dilakukan perpanjangan masa tugas.
"Karena memang kita programnya harus ada dampaknya. Standarnya itu sampai tiga tahun. Kalau setahun dia bisa bagus maka bisa diperpanjang," ujar Sriyati.
Juperta Panji Utama selaku General Manajer Program Dakwah dan Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa, menjelaskan, penguatan nilai keislaman dan keIndonesiaan sangat tergantung pada informasi dan data yang baik dan benar. Seturut ini juga kalau dilakukan dengan implementasi.
ADVERTISEMENT
Dengan ini, maka niat Dompet Dhuafa akan bagus juga dengan dampaknya. Pada titik ini dibutuhkan kontribusi lebih dari umat, utamanya butuh DAI yang mau terlibat dalam kemajuan NKRI.
Kata Juperta Panji Utam, sebagai lembaga penyalur zakat nasional, Dompet Dhuafa fokus pada tiga hal. Pertama, bagaimana menguatkan dan memperbanyak Muzaki para dermawan di Indonesia. Dompet Dhuafa berikhtiar agar para dermawan itu untuk terus berkecukupan dan tentu makin soleh.
Kedua, Dompet Dhuafa fokus melayani kaum dhuafa dan ketiga, pengelolaan sumber daya manusia dan lainnya yang dititipkan.
"Saat ini Dompet Dhuafa terus berbenah dan sesuai aturan yang ada. Sekolah DAI Dompet Dhuafa yang pertama dilakukan di NTT ini sebagai upaya meraih kemajuan Indonesia," ungkap Juperta.
ADVERTISEMENT
Kontributor :Willy Makani.