Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Luas Lahan Pertanian untuk Program TJPS di Lembata Capai 218,5 Hektare
16 Desember 2022 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
LEMBATA-Terobosan pengembangan agrobisnis yang dirintis Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tergolong sesuai dengan karakteristik wilayah.
ADVERTISEMENT
Betapa tidak, dua komoditas utama yakni jagung dan ternak sapi dikembangkan sekaligus dalam satu siklus melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Program unggulan Pemprov NTT ini pun bertujuan untuk meningkatkan produksi jagung, populasi ternak sapi dan kesejahteraan keluarga petani dan peternak.
Sebut saja di Kabupaten Lembata. Dimana, pemerintah daerah setempat menyambut baik hal ini dengan melibatkan para petani dan peternak di desa-desa.
Kepala Bank NTT Cabang Lewoleba melalui PJS Bank NTT Cabang Lewoleba, Theodorus Paskalis Mangu, menjelaskan bahwa program TJPS ini dilaksanakan dengan pola kemitraan antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.
Dari program ini, para petani akan mendapat kemudahan modal yakni kredit tanpa bunga dari Bank NTT guna mengembangkan program TJPS.
ADVERTISEMENT
"Kami siap memberikan dukungan kepada para petani dan akan memberikan pinjaman tanpa bunga serta melakukan pendampingan dalam berwirausaha di bidang pertanian," sebut Theodorus Paskalis Mangu usai kegiatan Penanaman Perdana Gerakan TJPS Mandiri bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata di Desa Watanglolon, Kecamatan Nagawutung, Jumat (16/12) pagi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Petrus Kanis Tuaq mengaku, bahwa keseluruhan lahan di Lembata yang mengeksekusi program TJPS sudah sebanyak 218,5 ha.
Dia berharap, program yang ada bisa terus ditingkatkan setiap tahun karena di satu sisi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa sendiri yakin kalau program TJPS ini bisa menjadi modal masyarakat menghadapi krisis pangan di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Bahkan Marsianus mengundang para offtaker untuk membeli semua hasil bumi yang di produksi para petani di Lembata.
"Banyak hasil bumi, terutama jagung dan lain-lain, kita upayakan agar stok aman dan bisa dijual keluar," tandas Marsianus Jawa.
Sebagai informasi, Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) merupakan program pertanian terintegrasi antara tanaman pangan dengan peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan dengan pola kemitraan antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.