Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Masih Tipe D, RSD Aeramo Terima Banyak Pasien Rujukan dari Bajawa dan Ende
9 Agustus 2020 19:01 WIB

ADVERTISEMENT
MBAY-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo, Provinsi NTT terus melakukan pembenahan di berbagai sektor, menuju sebagai daerah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pembenahan dilakukan disegala lini, terutama pelayanan publik, dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan yang paling utama pada bidang kesehatan, sektor tersebut menjadi salah satu sektor fokus pembenahan dalam memenuhi kebutuhan dan pelayanan masyarakat yang optimal.
Salah satu strategi untuk mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan di daerah itu, dengan menyediakan Rumah Sakit untuk masyarakat.
Dengan kemajuan dan teknologi yang ada, walaupun RSD Aeramo masih tipe D, tapi sudah di banjiri pasien dari kabupaten tetangga.
Hal itu dibenarkan Direktur RSD Aeramo, drg. Emerentiana Reni Wahjuningsih yang di konfirmasi media ini Sabtu (8/8/2020).
Mantan Kadis Kesehatan Ngada ini menjelaskan bahwa sejak awal Tahun 2020, RSD Aeramo kebanjiran rujukan terutama dari Bajawa dan Ende. Hingga kini jumlah rujukan mencapai angka 54 pasien rujukan.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan rujukan masuk ke RSD Aeramo awalnya naik pada bulan Februari 2020, namun kemudian sempat turun kembali dalam beberapa bulan kemudian akibat wabah Covid-19.
Sejak Bulan Juli, memasuki masa normal baru (new normal), terlihat adanya tren yang, bahkan lebih tinggi dibanding masa pra pandemi.
"Pada bulan Februari, tercatat 13 rujukan dari luar. Sedangkan selama Maret sampai Juni, menurun hingga rata-rata kurang dari 4 rujukan dan akhirnya pada Bulan Juli kembali tercatat 19 rujukan. Untuk di awal Agustus ini saja sudah ada 7 rujukan dari luar," ujarnya
Ia menyebutkan fakta tersebut sangat menggembirakan, selain karena menjadi salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi sebenarnya menerima rujukan dari rumah sakit dengan kelas yang lebih tinggi betul-betul membakar semangatnya.
ADVERTISEMENT
Kendati dalam kurun waktu yang sama, masih terdapat 23 kasus yang juga tetap harus dirujuk ke Ende, Bajawa dan Maumere karena beberapa alasan mendasar seperti belum adanya peralatan untuk CT-scan yang memang belum boleh dimiliki, kecuali kalau sudah naik ke Kelas C.
"Untuk sementara, kita punya komposisi dokter spesialis yang lebih lengkap saat ini, juga beberapa peralatan kesehatan dengan kelas canggih seperti untuk THT, dan radiologi. Makanya sudah gemas, saya, untuk selekasnya naik ke Kelas C Bulan September atau Oktober tahun ini juga,"ujarnya.
Katanya, berbagai syarat untuk naik kelas sudah dipenuhi. Di antaranya, 100 tempat tidur serta berbagai kelengkapan administratif yang dibutuhkan.
Tinggal selanjutnya menunggu visitasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo yang diharapkan bisa dilakukan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Ia merasa optimis jika naik kelas maka alokasi dana transfer dari pusat (DAK) dan berbagai bentuk perhatian lainnya akan meningkat signifikan.
Sementara dokter ahli berjumlah 10 orang, yang terdiri dari spesialis anestesi, patologi klinik, mata, bedah, kandungan, penyakit dalam, anak, mulut dan jiwa. Jumlah tersebut belumlah cukup dan memacu untuk bekerja ekstra.
Karena kebanjiran rujukan dari luar, maka RSD Aeramo akhir-akhir ini sering kewalahan obat-obatan dan bahan makanan.
Sementara penyesuaian penganggaran masih membutuhkan waktu, akibatnya harus ditutup dengan pinjaman sementara dari sana-sini dan hal itu bukan hal baru baginya.
Namun demikian, tantangan masih akan terus ada. Kebutuhan yang ada di depan mata adalah soal kenyamanan dan kecukupan pasokan listrik.