Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Melihat Pesona dan Keunikan Sawah Jaring Laba-Laba di Cancar, Manggarai
8 Agustus 2021 16:54 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
RUTENG - Salah satu obyek wisata terkenal di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) adalah persawahan Lodok Cancar.
ADVERTISEMENT
Hamparan sawahnya dengan bentuk menyerupai jaring laba-laba atau lebih akrab dikenal sebagai Spider Field. Bentuk sawah yang unik tersebut merupakan sebuah tradisi adat masyarakat setempat di Manggarai.
Di kabupaten ini pembagian kebun maupun lahan sawah dikenal dengan istilah ‘lingko’ yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama.
Sawah yang terbentuk menyerupai jaring laba-laba ini dilakukan oleh ketua adat mulai dari satu titik pusat yang ada di tengah area persawahan menuju ke arah luar. Proses pembagian lahan sawah lodok ini juga dilakukan secara adil oleh seluruh keluarga yang ada.
Letak sawah Lodok ini tepatnya di Cancar, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai,NTT. Untuk lebih menarik dan terlihat jelas sawah yang berbentuk jaring laba-laba itu. Anda harus menyaksikan dari atas puncak bukit Cancar.
ADVERTISEMENT
Sampai ke puncak bukit Cancar untuk menyaksikan indahnya sawah Lodok itu, anda dari Kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai dengan menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Anda menyusuri jalan Negara Ruteng-Labuan Bajo yang cukup mulus dan lebar. Selama perjalanan, mata Anda akan terhibur dengan indahnya kebun kopi, cengkeh dan padi sawah serta rumah-rumah penduduk di bahu kiri dan kanan jalan.
Ketika tiba di pertigaan Kampung Cancar, belok kanan menuju utara, jalan yang Anda lalui ini juga cukup mulus dan membela pemukiman penduduk setempat. Sekitar 1 kilometer Anda melintasi jalan itu Anda akan menemukan pertigaan jalan setapak dimana di depan jalan dipancang sejumlah papan informasi yang bertuliskan ‘Welcome Lodok’.
ADVERTISEMENT
Dari situ Anda memarkirkan kendaraan Anda. Sebelum masuk menuju puncak bukit untuk menyaksikan persawahan Lodok itu, Anda dikenakan tarif retribusi dimana untuk wisatawan lokal Rp 5.000, wisatawan nasional Rp 10.000 dan wisatawan asing dikenakan tarif Rp 20.000.
Setelah melunasi retribusi, Anda kemudian menuju bukit Cancar. Jalan setapak yang anda lewati berupa menaiki seribu anak tangga yang terbuat dari semen.
Ada dua alternatif jalan setapak itu satu bisa menyusuri anakan tangga yang berkelok-kelok dan satunya bisa menaiki anak tangga yang lurus. Ya tapi perlu Anda menyiapkan tenaga ekstra untuk mendaki ke puncak bukit menyisiri seribu anakan tangga itu.
Sekitar 250 meter anda mendaki ke puncak bukit itu. Di puncak bukit sendiri ada tiga titik tempat untuk melihat pemandangan sawah Lodok itu. Namun anda perlu hati-hati karena disana banyak lokasi jurang yang curam sebab dibukit itu juga sebagai lokasi tambang pasir.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, pemandangan sawah Lodok dari atas puncak bukit itu sangat menakjubkan dan unik. Indahnya luar biasa. Anda bisa berfoto-foto dan berselfie bersama keluarga, orang terdekat atau kekasih Anda dengan view sawah Lodok itu.
Sawah berbentuk jaring laba-laba yang ada di lokasi itu terlihat bukan hanya satu titik, tetapi terdapat banyak titik. Lebih indah jika Anda datang saat padi sawah di Lodok itu lagi menghijau atau pun sudah menguning, sangat menggoda.
Bukan hanya sawah Lodok saja yang disaksikan dari atas puncak bukit, tetapi Anda juga bisa menyaksikan pemukiman penduduk yang berada di sekeling lereng-lereng bukit persawahan Lodok itu.
Salah satu pengunjung, Benediktus, yang ditemui media ini, Minggu (1/8) mengaku sangat kagum dengan keindahan sawah Lodok itu.
ADVERTISEMENT
"Indah betul sawah seperti jaring laba-laba ini, ini sangat unik dan menyenangkan,"ungkap Benediktus.
Benediktus juga mengatakan, memanfaatkan hari libur, ia bersama keluarganya memilih untuk berwisata di persawahan Lodok. Selain karena dekat, juga persawahan Lodok ini cukup unik dan indah.
"Apalagi saat ini dunia dilanda bencana COVID-19, makanya kita juga tidak jalan jauh untuk berlibur kita memilih tempat wisata yang dekat yakni sawah Lodok ini saja. Harapan kita bencana COVID-19 ini cepat berlalu,"tambah Benediktus.
Wisatawan lainya, Kristiani, juga kepada media ini, Mengaku kagum dengan dengan uniknya sawah berbentuk jaring laba-laba itu.
"Waduh unik betul ini sawah berbentuk jaring laba-laba. Saya baru lihat ini,"ungkap Kristiani.
Kristiani juga mengharapkan, perlu juga dibuat fasilitas publik seperti MCK di atas puncak bukit itu, sehingga terasa nyaman bagi pengunjung saat berwisata melihat keindahan sawah Lodok itu.
ADVERTISEMENT
"Bila perlu ada buka warung kopi, teh di di lokasi ini,"tambahnya.
Sementara itu diatas puncak bukit Cancar tempat untuk melihat Sawah Lodok itu belum ada terbangun lopo-lopo atau MCK.
Selain itu, juga belum ada tempat penginapan seperti home stay atau Vila apalagi Hotel, namun Anda bisa kembali menginap di Kota Ruteng disana banyak tempat penginapan dengan harga yang bersahabat.
Di lokasi ini juga belum ada warung kopi apalagi Cafe atau Restoran, sehingga disarankan untuk Anda membawa bekal sesuai keinginan Anda secukup saat berwisata kesana.