Menyusuri Wair Gahu Mapi Gete, Wisata Alam yang Terpendam di Egon Gahar, Sikka

Konten Media Partner
21 November 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menyusuri Wair Gahu Mapi Gete, Wisata Alam yang Terpendam di Egon Gahar, Sikka
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, menyimpan sejumlah potensi wisata alam yang masih tersembunyi yang berpeluang menjadi destinasi wisata alam baru jika dikembangkan dan dikelola secara baik.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu, 21 November 2022 siang, media ini berkesempatan menyusuri potensi wisata alam terpendam di Desa Egon Gahar, Kecamatan Mapitara tersebut.
Bersama Ketua BPD Desa Egon Gahar, Andreas Akiles, Sekdes Desa Egon Gahar, Petrus Martato, Pegiat Wisata Desa, Yance Moa, 2 orang Fasilitator Pendamping Desa, Fransiskus Fiani dan Yosef Filemon dan kaum muda Desa Egon Gahar, kami menyusuri Wair Gahu Mapi Gete yang berada di dalam kawasan hutan lindung di Kampung Lere, Dusun Lere, Desa Egon Gahar ini.
Keterangan foto:Kondisi jalan menuju pemandian air panas Wair Gahu Mapi Gete, Minggu (20/11/2020) siang. Foto:Mario WP Sina
Kami berangkat dari Maumere kurang lebih 40 menit sampai di pertigaan jalan Blidit, Desa Egon Buluk. Dengan motor pribadi ini, kami menyusuri jalan beraspal bagus yang membelah Hutan Egon Ilin Medo.
Desa Egon Gahar yang berada di kaki Gunung Egon ini, bersuhu udara dingin dan berselimut kabut terutama di Kampung Baokrenget, titik masuk kampung pertama di Desa Egon Gahar.
ADVERTISEMENT
Kami kemudian menuruni jalan yang dirabat menuju Kampung Lere, Dusun Lere, tempat pemandian air panas Wair Gahu Mapi Gete berada.
Setibanya di Kampung Lere tepatnya di pertigaan jalan, kami kemudian menyusuri jalan sejauh kurang lebih 4 Km menuju mata air panas.
Jalan yang kami lewati ini berupa jalan rabat yang berjarak kurang lebih 1 Km lebih. Karena musim hujan, jalan rabat menjadi licin berlumut, kami memarkir kendaraan di pertigaan Kampung Lere dan berjalan kaki menuju lokasi.
Sepanjang perjalanan ke lokasi, kita akan menjumpai suguhan pemandangan alam berupa kebun-kebun warga yang dominan berisi tanaman ubi talas dan buah labu jepang.
Kedua komoditi pertanian ini menjadi andalan hasil bumi yang dikirim setiap hari dari Desa Egon Gahar menuju sejumlah pasar di Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Tak hanya kebun warga dengan dominasi kedua tanaman ini, kita juga akan menemui kali kecil dengan air yang mengalir jernih. Suguhan pemandangan sepanjang perjalanan menuju ke wisata alam air panas Wair Gahu Mapi Gete, layak diabadikan dalam potret foto maupun video.
Hampir sebagian besar wilayah di Desa Egon Gahar yang berpenduduk 1539 jiwa ini, belum terjangkau sinyal HP dan juga sinyal internet, sehingga anda akan fokus menikmati pemandangan yang ada tanpa terdistraksi dengan notifikasi yang berseliweran dari HP android anda.
Perjalanan menuju lokasi sungguh memacu adrenalin, selain jalan rabat licin yang butuh hati-hati, kita juga akan menyusuri kawasan jalan setapak yang ditumbuhi rerumputan dan aneka semak sampai pada bukit datar yang oleh warga setempat disebut Wolon.
ADVERTISEMENT
Di titik lokasi ini, kita akan menuruni jalan setapak memasuki kawasan hutan yang dipenuhi dengan aneka pohon-pohon besar.
"Jalan setapak menuju lokasi pemandian air panas Wair Gahu Mapi Gete telah diperlebar oleh Pemdes Egon Gahar melalui dana desa, rencananya tahun 2021, mau dilanjutkan dengan rabat jalan, tetapi terkendala bencana COVID-19, sehingga dananya dialihkan untuk bantuan ke warga," ungkap Sekdes Egon Gahar, Petrus Martato.
Memasuki kawasan hutan tutupan, suhu udara di tempat itu terasa lebih dingin karena tertutup dari pancaran cahaya sinar matahari.
Setibanya di lokasi, oleh Sekretaris Desa Egon Gahar dan Ketua BPD Desa Egon Gahar, kami sebagai tamu yang baru pertama kali berkunjung, dilaksanakan dahulu semacam ritual kecil dengan menyuguhi sirih pinang dan rokok untuk menyapa makhuk alam lain atau penghuni yang dipercaya berdiam di lokasi pemandian air panas Wair Gahu Mapi Gete maupun kawasan hutan tutupan itu.
ADVERTISEMENT
Usai itu, kami pun mulai menyusuri bentangan kali kecil tempat tiga titik lokasi pemandian air panas tersebut berada.
Ketiga lokasi pemandian air panas ini saling berapitan dan hanya dipisahkan dengan bebatuan besar dan pohon keras khas hutan tutupan.
Keterangan foto:Pengunjung tengah mandi di Kolam pemandian air panas di titik pemandian pertama di Wair Gahu Mapi Gete, Minggu (20/11/2020) siang. Foto:Mario WP Sina.
Pada lokasi pemandian air panas pertama, aliran air terasa hangat-hangat kuku dan tampak mengalir jernih pada bebatuan alam berwarna kuning keemasan.
Bebatuan tampak tersusun 2 tingkat dengan paduan warna kuning keemasan dari batu berundak-undak yang menyembul disapu air hangat yang mengalir.
Warna kuning bebatuan tampak kontras dengan warna dedaunan yang didominasi warna hijau tua dipadu dengan air bening dan berbuih putih.
Pada aliran air panas di titik pertama ini, juga terdapat kolam air hangat alamiah yang bisa dipakai untuk berenang kecil atau berendam menikmati air hangat yang membelai wajah dan tubuh. Pada titik jatuh air, terlihat seperti ada deretan staglagmit dan menggantung sebagai titik tumpah air hangat menuju kolam tampung alamiah itu.
ADVERTISEMENT
Jika telah puas menikmati air hangat pada kolam pemandian pertama, hanya sepelemparan batu dari kolam pemandian pertama, kita bisa melanjutkan mandi air panas pada kolam kedua dan kolam ketiga.
Kondisinya masih sangat alami karena air panas yang mengalir itu, hanya dialirkan ke tempat pemandian dengan pipa alam yakni dari batang bambu, ada yang berupa bilah bambu, ada yang berupa batang bambu utuh.
Pada kolam kedua dan ketiga ini, air yang mengalir pada pancuran bilah bambu, terasa lebih panas.
Ketika badan terkena guyuran air, terasa lebih panas dan seperti memijit tubuh dengan baluran air panas yang tak pernah habis-habisnya mengalir dari pancuran alam itu.
Air Panas Berkhasiat Mengobati
Ketua BPD Desa Egon Gahar, Andreas Akiles menuturkan, air panas Wair Gahu Mapi Gete dipercaya berkhasiat untuk mengobati kulit yang menderita eksim atau yang mengalami panu. Jika mandi berulang kali, air belerang ini bisa menyembuhkan sakit kulit tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kalau mandi air panas cukup lama, bikin rasa cape karena kerja berat hilang, badan akan terasa ringan," ujar Andreas Arkiles.
Keterangan foto:Pengunjung tengah mandi di Kolam pemandian air panas di titik pemandian pertama di Wair Gahu Mapi Gete, Minggu (20/11/2020) siang. Foto:Mario WP Sina.
Ia menuturkan, lokasi wisata alam terpendam ini, saat dirinya kecil, sudah beberapa kali dikunjuni wisatawan asing yang datang khusus untuk mandi di pemandian alam ini karena air panas disini terasa lebih panas dan berkhasiat mengobati dibandingkan dengan air panas di Kampung Blidit, Desa Egon Buluk.
Ia juga menyarankan kepada wisatawan yang datang berkunjung, juga diminta untuk membawa bekal makanan sendiri, sehingga bisa dinikmati usai mandi di kolam alam itu.
Akan Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata Alam
Keterangan foto:Pose bersama Pegiat Wisata Desa, Yance Moa, Pemdes Desa Egon Gahar dan pemuda Desa Egon Gahar di Wair Gahu Mapi Gete, Minggu (20/11/2022).
Ia menuturkan, dalam perencanaan pembangunan desa, pihaknya merencanakan untuk mengembangkan Wair Gahu Mapi Gete sebagai wisata alam yang dibuka bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Selain wisata alam ini, suguhan wisata alam lainnya yang dipunyai desa ini adalah Air Tejun Tigen yang berdekatan dengan Wair Gahu Mapi Gete.
Dia menuturkan, ke depannya, pihaknya merencakan melalui intervensi dana desa untuk mengembangkan wisata alam terpendam ini. Sehingga bukan hanya suguhan wisata alam, berupa pemandian air panas dan air terjun, tetapi ada juga wisata budaya berupa tarian lokal dan musik kampung.
"Kami merencakan untuk menata potensi wisata alam ini sehingga bisa menjadi destinasi wisata. Tak hanya wisata alam yang kami suguhkan, tetapi ada kemasan budaya berupa tarian dan musik kampung serta beberapa item lainnya yang masih dalam perencanaan," ujar Andreas Akiles.
Hal senada disampaikan oleh Sekdes Desa Egon Gahar. Ia menuturkan, dalam perencanaan pembangunan desa tahun 2023 ini, pihaknya merencakan untuk mengembangkan potensi wisata alam pemandian air panas menjadi destinasi wisata alam.
ADVERTISEMENT
"Kami rencana kembangkan pada tahun 2023 ini sebagai destinasi wisata sehingga akan kami anggaran dalam dana desa untuk pembangunannya. Rencananya kami akan bangun tangga-tangga alam untuk mempermudah akses pengunjung menuju Wair Gahu Mapi Gete," ujarnya.