Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Momen Penghormatan Pahlawan Moan Teka oleh Warga Teka Iku, NTT saat HUT ke-75 RI
18 Agustus 2020 7:54 WIB
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Usai menggelar upacara apel bendera dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75 pada Senin (17/8/2020) di lapangan SDN Hubin, Desa Teka Iku, Kecamatan Kangae, Kabupaten, Sikka Propinsi NTT, puluhan warga Desa Teka Iku melakukan upacara penghormatan kepada salah satu pahlawan daerah yang ikut berjuang mempertahankan keutuhan NKRI dijaman penjajahan.
ADVERTISEMENT
Dari lapangan SDN Hubin, mereka berjalan kaki menuju Lepo Mitan Teka di Dusun Hubin Kloang yang mana merupakan tempat dimana Moan Teka dibesarkan.
Lepo Mitan Teka berupa sebuah rumah berukuran 3 x 4 meter persegi dan terdapat beberapa buah Watu Mahe (Batu Sesajen) dan terdapat sebuah foto Moan Teka.
Di Lepo Mitan Teka, Jedison Joseph yang merupakan salah satu keturunan langsung dari Moan Teka, memberikan sesajen sebagai bentuk penghormatan kepada Moan Teka dan para pejuang lainnya yang telah berjuang melawan penjajah.
Dari tempat itu, mereka berjalan kaki lagi menuju Dusun Hubin Natar, Desa Teka Iku dimana Watu Mahe Lepo Pitu Desa Teka Iku berada.
Bangunan berukuran 4 x 3 meter tersebut tanpa atap dan dipagari tembok dan juga besi. Sama seperti di Lepo Mitan Teka, ditempat itu pula terdapat beberapa buah Watu Mahe.
ADVERTISEMENT
Sama seperti yang dilakukan di Lepo Mitan Teka, di lokasi Watu Mahe Lepo Pitu yang letaknya berada di tengah kampung Hubin Natar, Jedison Joseph kembali memberikan sesajen yang disaksikan oleh tetua adat dan juga warga Desa Teka Iku yang sempat hadir.
Jedison Joseph kepada florespedia mengatakan, upacara yang dilakukan bertepatan dengan HUT ke-75 RI tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada Moan Teka sebagai salah satu pejuang kemerdekaan pada jaman penjajahan.
"Kita sebagai ahli waris Moan Teka dan warga Desa Teka Iku berkumpul ditempat ini, kita mau memberikan penghormatan kepada arwah leluhur yang adalah pejuang daerah khususnya di Desa Teka Iku ini," tutur pria yang juga merupakan staf humas dan protokol Setda Sikka ini.
Terkait status kepahlawanan Moan Teka, Jedison Joseph berharap agar Pemerintah Kabupaten Sikka segera memproses status Moan Teka sehingga bisa menyandang gelar Pahlawan Nasional. Namun, kata pria yang akrab disapa Son ini mengaku saat ini pihak Pemerintah Desa Teka Iku juga berencana membuat Napak Tilas Teka Iku. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk dukungan agar status Moan Teka bisa diakui sebagai pahlawan daerah sebelum diusulkan menjadi pahlawan nasional.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan oleh Edelbertus Bar Mang Dare, salah satu tokoh masyarakat yang ikut dalam upacara tersebut.
Edelbertus mengatakan, acara penghormatan kepada Moan Teka tepat di HUT ke-75 RI tersebut merupakan inisiatif dari masyarakat Desa Teka Iku.
"Selain itu, kita juga mau mengenang kembali semangat perjuangan dari Moan Teka yang membebaskan kita dari kebodohan dan kemiskinan. Untuk itu, kami warga Desa Teka Iku sendiri dalam kehidupan bermasyarakat juga selalu mengikuti spirit dan semangat perjuangan dari Moan Teka," ujar pria yang juga merupakan Ketua BPD Desa Teka Iku.
Edelbertus juga mengatakan bahwa Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo pada pembagian BLT DD di Desa Teka Iku beberapa waktu lalu juga pernah menjanjikan akan memproses status kepahlawanan Moan Teka.
ADVERTISEMENT
Baik Jedison Joseph maupun Edelbertus berharap agar upacara penghormatan kepada Moan Teka ini dilakukan setiap tahun tepat pada HUT RI.
Sementara itu ditempat terpisah, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo pada pidatonya pada Upacara Apel Bendera dalam rangka memperingati HUT RI ke-75 pada Senin (17/8/2020) juga sempat menyinggung semangat perjuangan Moan Teka.
Pada pembukaan pidatonya, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo meneriaku semangat perjuangan Moan Teka atau dalam bahasa setempat disebut Kahe yang berbunyi sebagai berikut :
A'u Teka Lamen doa, kena Desa ola gelit
Peli mitan aur meran, La'en ojo nulu olor...!!!
Tutur sai tibo donen sai lamen, lopa dese - mole nehek...!!!
Geru sai ole, he'i sai huter-uoer poron-pedang
ADVERTISEMENT
Masik bedi sina lin, etan jawa gogo gesit
Plari nair nesek le'e, naha dadak namang loran....!!!
Artinya :
Saya Teka, jangan dicoba
Bambu hitam aur merah, belum digosok sudah menyala
Beritahukan kepada semua pemuda
Tidak boleh gentar, tidak boleh mundur
Teruslah mengasah mata tombak, panah dan parang
Walau senjata berbunyi dan daging berhamburan
Tetaplah maju dengan gagah, harus gugur di medan laga
Kontributor : Albert Aquinaldo