Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Nibon Kibok Spenar, Tunas Muda Penjaga Eksistensi Musik Kampung di Sikka
6 Maret 2022 8:48 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
MAUMERE – Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri ketika melihat generasi-generasi mileneal dengan piawainya menggeber alat-alat musik tradisional.
ADVERTISEMENT
Betapa tidak, ditengah perkembangan teknologi yang begitu pesat dan pengaruhnya terhadap generasi penerus bangasa yang seolah tidak bisa dipisahkan dari teknologi, masih ada beberapa anak-anak usia sekolah yang begitu piawai memainkan alat musik kampung.
Selain piawai memainkan alat musik kampung, mereka juga pandai menyanyikan lagu-lagu daerah yang diarransemen sebegitu menariknya sehingga mampu menghipnotis siapapun yang mendengarnya. Bahkan mampu membuat penontonnya berdiri dan berjoget ria diiringi oleh musik kampung dan lagu-lagu daerah Sikka.
Salah satunya yakni kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar. Salah satu grup musik kampung yang anggotanya adalah pelajar SMP Negeri Nuba Arat di Wairhubin, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.
Dijumpai di Gedung Sikka Convention Center (SCC), Sabtu (5/3), pelajar-pelajar ini mampu menghipnotis para staf Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, para anggota DPR baik pusat, provinsi maupun Kabupaten Sikka serta para peserta Bimbingan Teknis Pelaku Ekonomi Kreatif Digital Marketing yang merupakan para pegiat wisata dan pegiat ekonomi kreatif di Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Hebatnya lagi, ternyata mereka juga mampu meraih peringkat kedua pada ajang pentas musik kampung yang diselenggarakan oleh SMAK Maria Monte Carmelo Maumere.
Maria Marselina, salah satu pendamping kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar saat ditemui usai pementasan di gedung SCC dan usai penerimaan hadiah juara dua pada ajang pentas musik kampung yang diselenggarakan oleh SMAK Maria Monte Carmelo Maumere, Sabtu (5/3) mengungkapkan, bahwa kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar ini merupakan salah satu bentuk kreativitas pelajar SMP Negeri Nuba Arat yang menyalurkan hobi serta bakatnya dalam dunia musik.
“Anak-anak ini dilatih, sehingga yang punya bakat seni musik, bisa mengkreasikan bakatnya dengan dilatih oleh salah seorang guru, jadi dengan ketekunan mereka berlatih, hasilnya seperti yang kita lihat hari ini,” ujar Marselina, guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri Nuba Arat ini.
Ibu guru muda yang akrab di sapa Marlin ini berharap agar kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar bisa mengikuti even-even lain kedepanya, lebih baik dari sekarang. Dirinya juga berharap agar keunggulan para pelajar SMP Negeri Nuba Arat bukan hanya pada bidang seni musik tetapi dibidang lainnya seperti olahraga dan ilmu pengetahuan tentunya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ditanya terkait pemberian nama kelompok musik SMP Negeri Nuba Arat, Abel Fernando, guru seni musik sekaligus pelatih kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar SMP Negeri Nuba Arat menerangkan bahwa Nibon Kibok sendiri artinya tunas yang baru tumbuh.
“Ini saya rasa cocok untuk mereka karena mereka ini anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, anak-anak yang sedang mengasah kemampuannya di bidang seni, mulai dari kreativitasnya, seni bermusiknya, gong waningnya, tariannya, maka saya memilih kata Nibon Kibok yang artinya tunas yang baru tumbuh,” beber Abel yang juga merupakan jebolan dari salah satu kelompok musik kampung ternama di Kabupaten Sikka, Leisplang.
Abel mengatakan bahwa musik kampung ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri Nuba Arat. Alasanya ternyata pihak sekolah menyesuaikan dengan kemampuan para pelajarnya.
ADVERTISEMENT
“Ternyata setelah saya data, kemampuan mereka ternyata lebih banyak ke bermain musik kampung dan gong waning,” beber guru muda ini.
Ternyata bukan hanya berhenti disitu, Abel dan beberapa guru SMP Negeri Nuba Arat lainnya membuat sebuah program musik teater.
Dalam program musik teater itu, para guru ini mencoba melakukan kolaborasi antara musik dan teater. Selain itu, mereka juga melakukan kolaborasi antara alat musik kulintang dan alat musik angklung yang semuanya dikolaborasikan dengan musik kampung.
Kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar sendiri sudah berdiri 3 tahun dan sudah pentas di beberapa acara dan kegiatan baik kegiatan pemerintahan maupun yang diselenggarakan oleh pihak swastwa. Dan prestasi yang pernah di raih kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar yaitu juara dalam pada ajang pentas musik kampung yang diselenggarakan oleh SMAK Maria Monte Carmelo Maumere dalam rangka memperingati HUT SMAK Maria Monte Carmelo Maumere.
ADVERTISEMENT
Tantangan bagi Abel Fernando selaku guru seni sekaligus dalam melatih pelajar yang notabene melek teknolgi dan bisa dikatakan sangat dekat dengan dunia gadget adalah karakter para pelajar yang masih dikategorikan remaja ini dengan berbagai persoalan yang dihadapinya.
“Tapi itu bukan salah mereka juga, kita juga mengerti, mereka sedang berproses jadi kadang-kadang mereka sulit diatur, tapi mereka dan kami bisa melewati itu semua,” tandas guru muda asal Hewokloang ini.
Untuk diketahui, kelompok musik kampung Nibon Kibok Spenar ini mendapatkan dukungan dana dari anggota DPR RI, Andreas Hugo Pareira sebesar Rp 100 juta untuk membeli alat-alat musik kampung.
Kontributor : Albert Aquinaldo