news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pasca Badai Seroja, Perkantoran di Sabu Raijua Mulai Direhab

Konten Media Partner
20 Agustus 2021 17:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses rehabilitasi bangunan perkantoran di Kabupaten Sabu Raijua pasca badai seroja. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses rehabilitasi bangunan perkantoran di Kabupaten Sabu Raijua pasca badai seroja. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
SEBA – Badai seroja yang melanda wilayah Kabupaten Sabu Raijua beberapa waktu mengakibatkan bangunan perkantoran dan ribuan rumah penduduk mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua yakni dengan mendata jumlah rumah warga yang rusak akibat hantamam badai seroja dan selanjutnya dikirim ke BNBP.
“Hingga saat ini kami masih menunggu janji mereka untuk merealisasikan untuk yang rusak berat, ringan dan sedang itu. Untuk perkantoran pada 22 April, kami menyampaikan proposal ke Kementerian PU, untuk mendapatkan bantuan rehan karena bencana itu tidak direncanakan, jadi PU merespon dengan baik dan akhir April sampai dengan Juni itu PU terus mendata, melihat secara langsung dan pada 5 Juli itu mulai dikerjakan bangunan perkantoran, rumah jabatang bupati sudah dikerjakan, tinggal finishing, sekarang tinggal rumah jabatan wakil bupati, perkantoran di seputaran kantor bupati juga sementara dikerjakan, kalau untuk kantor bupati sendiri nanti dikerjakan juga,” jelas Pj. Bupati Sabu Raijua, Doris Alexander Rihi kepada media ini, Jumat (20/8).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Pj Bupati Doris Alexander Rihi mengatakan bahwa sumber dana rehabilitasi perkantoran di Kabupaten Sabu Raijua berasal dari APBN sebesar Rp 7 miliar rupiah. Nilai itu berdasarkan hasil perhitungan pemerintah Kabupaten Sabu Raijua yang diserahkan kepada Kementerian PUPR.
Hal itu, menurut Pj Bupati Doris Alexader Rihi, membuat masyarakat Kabupaten Sabu Raijua bersyukur karena dengan alokasi anggaran dari APBN untuk rehabilitasi bangunan perkantoran pasca badai seroja, maka APBD bisa digunakan untuk penanganan COVID-19 dan Pemilihan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Sabu Raijua.
“Kalau hitungan kami yang diserahkan ke meraka itu Rp 7 miliar, tapi mungkin ada beberapa penambahan jadi memang anggaran belum tahu berapa jadi setelah dikerjakan oleh PT Nindy Karya, nanti mereka yang akan berhubungan dengan Kementerian PUPR,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait ribuan rumah penduduk yang ikut rusak akibat hantaman badai seroja, Pj Bupati Doris Alexader Rihi menjelaskan pendataan terkait jumlah rumah penduduk yang rusak sudah diserahkan ke pemerintah pusat melalui BNPB dan saat ini Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua terus berharap agar segera terealisasi.
Jumlah rumah penduduk yang rusak berdasarkan hasil pendataan yang telah dikirim ke pemerintah pusat sebanyak 10.372 unit rumah. Jumlah itu terdiri dari rusak berat, rusak ringan, dan rusak sedang.
“Harapannya agar apa yang dijanjikan segera direalisasikan, yang namanya bantuan itukan tidak menyelesaikan semua masalah dan bencana itukan tidak dirasakan semua dan bantuan yang dijanjikan mudah-mudahan segera cair supaya masyarakat bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang diharapkan,” harapnya.
Sementara itu, upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupate Sabu Raijua terhadap para korban badai seroja yakni dengan memberikan bantuan berupa sembako berupa beras kurang lebih 200 ton lebih dan berbagai bantuan lainnya juga telah disalurkan.
ADVERTISEMENT
“Bantuan yang datang itu sebenarnya tidak sesuai dengan harapan, bantuan yang diharapkan itu datang lebih banyak seng, atau paku atau kayu, ternyata bantuan lebih banyak beras, sembako, lampu dan lain-lain, bantuan seng ada sekitar 12 ribu lembar, kalau dibagi adil maka satu rumah itu dapat satu lembar, dengan posisi rumah 10 ribu lebih,” tandasnya lagi.
Selain itu, upaya pemerintah guna merehabilitasi rumah-rumah ibadat juga telah dilakukan dengan meminta bantuan kepada pihak ketiga yakni dari Gereja GSKI dengan membantu 55 unit gereja.
Sedangkan untuk rumah penduduk yang rusak, selain menunggu bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten Sabu Raijua juga melakukan intervensi program kegiatan baik melalui APBN dan APBD.
“Dana pusat melalui PUPR itu kalau tidak salah ada 604 unit rumah, ada yang rumah Rp 50 juta ada Rp 25 juta, jadi pemerintah agak susah kalau kita mengintervensi, melihat rumah lalu diberikan, kita intervensi melalui progrm kegiatan karena memang kekuatan sumber dana kita terbatas, kalau posisi keuangan kita, tidak bisa menjawabi itu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun media ini, pasca badai seroja yang menghantam Kabupaten Sabu Raijua beberapa waktu lalu mengakibatkan rumah penduduk mengalami kerusakan.
Bahkan hingga saat ini, sebagian warga terpaksa mendiami rumah-rumah yang rusak.
Kontributor : Albert Aquinaldo