Konten Media Partner

Pasien RSUD Larantuka Dievakuasi Ke Luar Gedung, 5 Bayi Diungsikan Tenda BPBD

15 Desember 2021 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Lima bayi dirawat di tenda BPBD. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Lima bayi dirawat di tenda BPBD. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
LARANTUKA-Pasca gempa dengan magnitudo 7,4 SR pada Selasa 14 Desember 2021 yang diikuti ratusan kali gempa susulan, ada 50 Pasien di RSUD Hendrikus Fernandez, Kabupaten Flores Timur, terpaksa menjalani perawatan di tenda darurat.
ADVERTISEMENT
Selain tenda darurat, separuh dari jumlah pasien pun terpaksa dirawat di sepanjang selasar rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Hendrikus Fernandez, dr. Sanny menjelaskan, alasan sehingga semua pasien dievakuasi ke luar ruangan karena terjadi banyak gempa susulan.
"Itu sudah bagian kinerja manajemen. Menghubungi BPBD dan pinjam tenda, memindahkan pasien. Ini kerja seluruh pegawai RS. Tidak ada pemisahan manajemen dan fungsional. Karena kita mau menyelamatkan pasien," tulis Sanny ketika dikonfirmasi media via pesan WhatsApp, Rabu (15/12).
Direktur Sanny pun menjelaskan, ada lima orang bayi sedang dirawat di tenda BPBD yang dibangun halaman depan rumah sakit.
Sementara ada 34 orang pasien lainnya dirawat di sepanjang lorong atau selasar rumah sakit.
Keterangan foto: pasien-pasien yang dirawat di lorong rumah sakit di RSUD Larantuka, Rabu (15/12). Foto: istimewa.
"Semalam sudah masuk dalam ruangan 11 orang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, pelayanan medis untuk semua pasien yang dirawat diluar gedung berjalan aman.
Pihaknya bisa memerintahkan semua pasien kembali ke dalam ruangan jika kondisi sudah kondusif.
Sementara itu, Nelson Butar-Butar, petugas Stasiun Geofisika Sumba Timur yang berada di bawah Balai Besar Wilayah III Denpasar menjelaskan, rekapitulasi gempa susulan akibat Gempa Flores M 7.4 tanggal 14 Desember 2021 masih terus dilakukan.
"Total sebanyak 24 gempa susulan per tanggal 15 Des 2021 Pukul 04.20 WIB," ujar Nelson Butar-Butar melalui situs BMKG NTT, Rabu (15/12).
Dijelaskan, yang sedang terganggu saat ini ada di patahan Flores, namun arah sesarnya berbeda dengan gempa yang pada umumnya terjadi di Utara Flores, yaitu sesar naik. Gempa kali ini akibat sesar yang bergerak mendatar (strikeslip).
ADVERTISEMENT
"Yang berpotensi tsunami di Utara Flores adalah aktivitas sesarnya. Sesar yang bergerak secara vertikal yang perlu diwaspadai. Gempa bumi yang terjadi kemarin, sesar bergerak secara horisontal sehingga dampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan, namun perlu juga diwaspadai," ujar Nelson.