Patung Jokowi Seberat 700 Kg Diarak Warga NTT ke Puncak Bukit

Konten Media Partner
15 November 2021 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Ratusan warga Desa Sunu, menggotong patung Presiden Joko Widodo menuju puncak bukit. Sumber foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Ratusan warga Desa Sunu, menggotong patung Presiden Joko Widodo menuju puncak bukit. Sumber foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
KUPANG- Ratusan warga Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menggotong patung Presiden Joko Widodo menuju puncak bukit.
ADVERTISEMENT
Video pengangkatan patung itu viral di sejumlah media sosial.
Video itu diunggah oleh akun Instagram El Ndjukambani, @el.bastel.
Dalam video itu, terlihat warga dari semua usia dan gender, menarik patung seberat 700 kilogram dengan tinggi 3,5 meter, menuju puncak bukit yang berjarak sekitar dua kilometer.
Warga meletakkan patung Jokowi yang mengenakan busana adat Amanatun, TTS itu di atas kayu dengan empat roda sebagai penggerak.
Penghargaan bagi Jokowi
Keterangan foto: Patung Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Amanatun sedang dikerjakan seniman lokal. Sumber foto: istimewa.
Kepala Seksi Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten TTS El Njukambani, mengatakan, kegiatan itu berlangsung pada Rabu (10/11/2021), bertepatan dengan Hari Pahlawan.
El menyebut, patung itu diarak melalui jalur pendakian terjal menuju puncak bukit Sunu yang memiliki ketinggian 1.074 meter di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini juga sebagai bentuk penghargaan dari masyarakat Sunu terhadap Presiden Jokowi karena pada saat upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan pada 2020 lalu, Pak Jokowi mengenakan busana adat mereka," ujar El kepada wartawan, Senin (15/11/2021).
Peletakan pertama pembangunan patung itu telah dilaksanakan sebelumnya oleh Bupati TTU Epy Tahun pada 30 Oktober lalu, sebagai langkah awal pembangunan fisik.
"Ini merupakan wujud kolaborasi aktif antara pemerintah daerah dengan masyarakat Desa Sunu," ujar El.
"Patung ini mungkin berukuran kecil dan sederhana, tapi nilai penghargaan terhadap sang pemimpin, serta semangat membangun dari pelosok negeri, kiranya menginspirasi Indonesia," sambung dia.
Menurut dia, warga Sunu, kata El, ingin wilayahnya nantinya menjadi tujuan agrowisata.
Warga berharap, pemerintah pusat, dan pemda memberi perhatian mereka untuk meneruskan proyek mereka ini.
ADVERTISEMENT
"Patung sampai saat ini belum sampai di puncak, karena hujan deras, sehingga akan dilanjutkan jika kondisi cuaca sudah cerah," tutupnya.