Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Pekerjaan Agregat Jalan Lingkar Luar Diduga Gunakan Tanah Lempung
22 Agustus 2019 7:27 WIB
![Pekerjaan lapisan pondasi agregat C ruas Jalan Lingkar Luar Maumere yang diduga menggunakan material berupa tanah lempung. Foto oleh: Mario WP Sina,florespedia/kumparan.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1566433390/hwglev4hesv7cglyaxu0.jpg)
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Pekerjaan proyek peningkatan ruas jalan lingkar luar Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT yang menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.5.845.625.000, diduga dalam item pekerjaan lapisan pondasi agregat jalan menggunakan material berupa tanah lempung sehingga lapisan pondasi jalan menjadi tidak kuat dan stabil.
ADVERTISEMENT
Demikian disampaikan oleh Angota DPRD Sikka, Faustinus Vasvo kepada media pada Rabu (21/8) malam. Dikatakan Faustinus Vasco, dirinya sangat menyayangkan cara kerja yang dilakukan oleh rekanan proyek CV Maghu Ate yang sengaja menggunakan material berupa tanah lempung atau tanah aluvial yang nantinya akan berdampak pada badan jalan cepat mengalami kerusakan.
Lanjut Faustinus Vasco, penggunaan material tanah lempung tersebut sudah menunjukkan rekanan melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan tahapan - tahapan pekerjaan jalan yang baik dan benar.
“Coba PPK dan Konsultan pengawas tunjukkan job mix pekerjaan Jalan Lingkar Luar. Masa wedening dilakukan dengan timbunan tanah aluvial biasa. Apakah tanah aluvial ini masuk dalam tahapan pekerjaan jalan lingkar luar dan ada dalam job mix,” ungkap Vasco.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan konsep pekerjaan wedening biasanya dimulai dengan timbunan biasa atau pilihan dan agregat B serta berlanjut agregat A.
“Ada tahapan pekerjaan yang dilanggar. Konsultan pengawas dan PPK harus serius dalam melakukan tugas pengawasan pekerjaan jalan lingkar luar. Terlihat konsultan pengawas dan PPK tidak menjalankan tugaskan secara baik dan benar sehingga ada ruang bagi rekanan untuk melakukan manipulasi dan lainnya,”ungkapnya.
Ditambahkan Faustinus Vasco, material proyek sebelum didroping ke lokasi pekerjaan, sampelnya dibawa ke laboratorium untuk diuji. Setelah diuji dan telah memenuhi persyaratan spesifikasi teknis yang diminta baru boleh didroping. Dirinya menduga, ada tahapan yang dilewati sehingga ada penggunaan tanah lempung dalam pekerjaan agregat jalan tersebut.
Pantuan media ini di lokasi proyek tepatnya di depan rumah pribadi Bupati Sikka, terlihat material berupa tanah lempung terhampar kurang lebih 200 meter pada badan jalan yang akan dikerjakan oleh rekanan proyek.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo usai meninjau lokasi pekerjaan peningkatan jalan lingkar luar pada Selasa (13/8) lalu mengungkapkan dirinya sudah mengingatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan paket - paket proyek, agar melaksanakan kegiatan tepat waktu dan tepat mutu. (FP-01).