Konten Media Partner

Pemuda di Nagekeo Adakan Upacara HUT RI ke-75 di Situs Gua Jepang Rane

17 Agustus 2020 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemuda Kampung Kobafesa, Desa Aeramo, Kabupaten Nagekeo pose bersama usai menggelar upacara HUT RI ke-75 di puncak bukit situs Gua Jepang Rane. Foto: Arakdius Togo.
zoom-in-whitePerbesar
Pemuda Kampung Kobafesa, Desa Aeramo, Kabupaten Nagekeo pose bersama usai menggelar upacara HUT RI ke-75 di puncak bukit situs Gua Jepang Rane. Foto: Arakdius Togo.
ADVERTISEMENT
MBAY-Ada yang unik dalam upacara peringatan HUT RI yang ke 75 di Kabupaten Nagekeo. Sejumlah anak muda kreatif warga RT 04 Kampung Kobafesa, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, menggelar upacara peringatan HUT RI ke-75 di puncak bukit situs sejarah Gua Jepang Rane.
ADVERTISEMENT
Disaksikan media ini, selain mengenang perjuangan para pahlawan, mereka juga bermaksud kegiatan ini menjadi ajang promosi tempat pariwisata tersebut.
Puluhan peserta upacara dari komunitas anak Muda Kampung Kobafesa ramai-ramai ke puncak Bukit Rane sejak pukul 07.00 WITA. Mereka berbaris rapi di atas puncak bukit gua Jepang Rane memakai baju putih dan kain adat Mbay (Ragi).
Para pemuda Kobafesa di puncak bukit situs sejarah Gua Jepang Rane, Kabupaten Nagekeo. Foto: Arkadius Togo.
Terdapat tiga regu peserta upacara yang rela berjemur di matahari. Dari jam 7.30 sampai pukul 08.00 wita. Walaupun panas teriknya matahari mereka tidak surut dalam semangtnya mereka.
Seperti prosesi upacara pada umumnya, para generasi muda ini juga mengibarkan bendera merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila dan UUD 1945 serta teks proklamasi kemerdekaan RI. Upacara pun berjalan lancar hingga pukul 08.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Ketua Komunitas anak Muda Kobafesa Gabriel Soi mengatakan, upacara pengibaran bandera Merah Putih yang digelar di atas puncak Rane tepanya di Gua Jepang Rane ini adalah murni dari ide orang-orang muda kreatif Kobafesa.
"Sekaligus untuk memberi pendidikan ke masyarakat bahwa lingkungan atau wilayah tempat pariwisata perlu dilestarikan dengan baik agar di peuntungkan bagi anak cucu masa depan," ungkapnya.
Selain itu juga, mau mempermosi Gua jepang Rane yang selama ini belum di ketahui oleh banyak orang, khusunya orang asing.
Upacara HUT RI ke puncak bukit situs sejarah Gua Jepang Rane. Foto: Arkadius Togo.
"Ini terapi halus agar masyarakat kita harus menjaga aset ini, agar bisa di gunakan untuk anak-anak kita ke depan. Memang saat ini kita belum rasakan. Tapi saya yakin kedepan tempat pariwisata Gua jepang akan banyak pengunjung. Kalau sudah banyak pengunjung tentunya berputaran ekonomi dengan sendirian akan maju pesat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Aris biasa ia disapa juga mengatakan, upacara di puncak bukit Gua Jepang Rane ini untuk mengenang kembali perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah saat itu.
Menurut cerita turun-temurun dari para orang tua, Gua Jepang Rane ini menjadi garis perlawanan dan pertahanan rakyat melawan kolonial Jepang sebelum Indonesia merdeka.
Usai upacara, anak muda Kampung kobafesa itu melakukan pembersihan di bukit Gua Jepang Rane.