Konten Media Partner

Pendamping PKH Sikka Kunjungi Panti Dymphna Beri Bantuan Sembako Bagi ODGJ

20 Juli 2024 13:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Kepala Dinas Sosial Sikka, Rudolfus Ali secara simbolis menyerahkan bantuan sembako dari Pendaming PKH Sikka yang diterima oleh Pimpinan Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna Maumere, Suster Lusia, CIJ, Sabtu (20/7/2024).
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Kepala Dinas Sosial Sikka, Rudolfus Ali secara simbolis menyerahkan bantuan sembako dari Pendaming PKH Sikka yang diterima oleh Pimpinan Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna Maumere, Suster Lusia, CIJ, Sabtu (20/7/2024).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAUMERE-Memperingati 17 Tahun Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial berkarya di Kabupaten Sikka, puluhan Pendamping PKH Sikka menggelar serangkaian kegiatan sosial sebagai wujud syukur.
ADVERTISEMENT
Pantauan media ini, pada Sabtu (20/7/2024) pagi, para pendamping PKH Sikka bersama Kepala Dinas Sosial Sikka, Rudolfus Ali, Korkab PKH Sikka, Yustinus Kapitan dan Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sikka, Maya Martin, mengunjungi Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna Maumere, dengan membawa serta barang bantuan sosial berupa Sembako.
Kedatatangan rombongan PKH Sikka ini disambut meriah ratusan ODGJ di Aula Panti Panti Dymphna di Jalan Litbang-Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere.
Ketua Panitia Pelaksana Peringatan 17 Tahun PKH Berkarya di Sikka, Yustinus Reinaldo Aquaristo kepada media ini mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan wujud syukur 17 tahun PKH berkarya di Kabupaten Sikka. Sehari sebelumnya tepatnya pada Jumat,19 Juli 2024, telah digelar kegiatan donor darah bertempat di Kantor Dinas Sosial Sikka.
ADVERTISEMENT
“Sebagai wujud syukur 17 tahun PKH berkarya di Sikka, pada Jumat, 19 Juli 2024 telah digelar kegiatan Donor Darah sedangkan di hari Sabtu, 20 Juli 2024, dilaksanakan kegiatan penyerahan bantuan sembako kepada para ODGJ penghuni Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna Maumere,” ungkap Yustinus Reinaldo Aquaristo.
Lanjutnya, dalam kegiatan donor darah tersebut diikuti para Pendamping PKH Sikka, relawan Tagana maupun para pegawai Dinas Sosial Kabupaten Sikka. Donor Darah ini berhasil mendapatkan sebanyak 13 kantong darah.
Sementara untuk kegiatan penyerahan bantuan Sembako hari ini merupakan hasil swadaya dana maupun barang dari para Pendamping PKH Sikka sejumlah 69 orang. Selain itu swadaya barang dari beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dampingan PKH.
“Kami berharap bantuan yang diberikan jangan dilihat seberapa jumlahnya, tetapi ini menjadi awal, biar teman-teman PKH juga tahu bahwa ada saudara-saudari kita yang istimewa di Panti Dymphna yang juga membutuhkan dukungan dari kita,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan, para Pendamping PKH yang hadir juga tersentuh dengan perjuangan dan dedikasi dari Suster Lucia,CIJ dan para tenaga perawat dan relawan di Panty Dymphna yang dengan sepenuh hati dan semangat kemanusiaan yang tinggi merawat dan merehabilitasi para ODGJ sejumlah 123 orang.
Kata Yustinus Reinaldo Aquaristo, selain donor darah dan penyerahan bantuan sosial kemanusiaan, pada tanggal 27 Juli nanti akan digelar Misa Syukur sebagai kegiatan puncak Syukuran 17 tahun PKH berkarya di Kabupaten Sikka.
Keterangan foto: Pose bersama para Pendamping PHK Sikka dan para ODGJ penghuni Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna Maumere, Sabtu (20/7/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Rudolfus Ali mengatakan, Program Keluarga Harapan (PHK) Kementerian Sosial masuk pertama kali di Kabupaten Sikka pada Juli 2007 lalu artinya sudah 17 tahun lamanya.
Menurutnya, setelah berkoordinasi dengan Kadis Sosial Sikka disepakati untuk menggelar kegiatan syukuran 17 tahun dengan berbagai kegiatan seperti penyerahan bantuan ke Panti Dymphna. Dirinya berharap tidak dilihat besarnya bantuan yang diberikan tetapi semangat kepedulian bagi para ODGJ yang adalah juga sesama anak bangsa.
ADVERTISEMENT
“Jangan dilihat besarnya bantuan yang diberikan tetapi rasa kemanusiaan dan kepeduliannya terhadap sesama anak bangsa,” ungkap Kadis Rudolfus Ali.
Lanjutnya, selain menyerahkan bantuan, dalam kunjungan hari ini, dirinya juga melihat secara dekat kamar-kamar para ODGJ dan dapur Panti Dymphna.
Menurutnya, dengan kunjungan yang ada ini bisa melihat seberapa jauh peran lembaga ini dan pemerintah mencoba untuk mondorong agar ke depan bisa menjadi program dan kegiatan yang diintervensi dari Dinas Sosial Kabupaten Sikka.
“Sesungguhnya mereka (Panti Dymphna) bekerja membantu pemerintah dalam penanganan sebagian masalah sosial di Kabupaten Sikka, salah satunya adalah difabel dan ODGJ. Ke depan kami akan intervensi dalam program dan kegiatan,” ungkapnya.
Keterangan foto:Barang bantuan Sembako dari para pendamping PKH Sikka.
Terpisah, Pimpinan Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna Maumere, Suster Lusia, CIJ mengatakan, mewakili para ODGJ dan pengelola Panti Dymphna, dirinya berterimakasih dan mengapresiasi bantuan yang diberikan para Pendamping PKH Sikka hari ini.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat berterima kasih kunjungan hari ini. Saya tidak mau lihat sedikit atau banyaknya bantuan tetapi kontinu memberi perhatian. Kami selama ini tidak mendapat BLT atau bantuan lainnya. Kami sudah mengambil pekerjaan ini yang juga tugas negara. Kami harus mengurus dengan baik mereka para ODGJ, ada yang epelipsi, lumpuh dan lainnya,” ungkapnya.
Kata Suster Lusia, dalam mengurus 123 ODGJ penghuni Panti Dymphna, ia dan para pekerja sosial yang ada selalu mengurusi dengan hati dan kasih agar mereka yang masuk kesini bisa sembuh dan dapat kembali ke rumah.
“Saya selalu bilang mengurus dengan hati dan kasih. Saat datang dengan kondisi begini, mereka pulang harus ada perubahan. Banyak yang sudah sembuh dan sudah dijemput pulang sehingga berkurang dari sebelumnya ada 135 orang,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, dalam mengelola Panti Dymphna untuk menangani 123 ODGJ, dirinya dibantu oleh 35 orang perawat dan psikolog serta tenaga operasional lainnya.
“Memang ini pekerjaan sangat berat, kalau pemerintah tidak topang kami, kami sendiri, mungkin sementara Pemkab Sikka belum membantu tetapi ke depan ada yang mau membantu. Apalagi Kadis Sosial sudah berkunjung seperti ini bisa menginformasikan untuk menyentuh kami,” ujarnya.