Konten Media Partner

Pesona Wisata Religi Wair Nokerua, Jejak Santo Fransiskus Xaverius di Sikka

24 April 2022 22:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Para pengunjung berfoto di Wair Nokerua, Minggu (24/4) petang. Foto : Athy Meaq
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Para pengunjung berfoto di Wair Nokerua, Minggu (24/4) petang. Foto : Athy Meaq
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Kabupaten Sikka tidak saja terkenal dengan wisata bahari dan budaya, tetapi juga memiliki sejumlah tempat wisata religius.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Gereja Tua dan Logu Senhor di Desa Sikka, Wisung Fatima di Desa Lela, Patung Bunda Maria di Nilo, Desa Wuliwutik, dan Wair Nokerua, jejak Santo Fransiskus di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka.
Wair Nokerua, sebuah destinasi wisata religius di Pantai Utara Desa Kolisia, yang menyimpan sejuta kisah Santo Fransiskus Xaferius dalam pelayaran di Pulau Flores di masa lampau.
Wair (air) Nokerua (imam/pastor) ini terletak di Pantai Utara, sekitar 18 kilometer dari Kota Maumere. Lokasi ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda 2 atau roda 4.
Persis di ujung jalan rabat, terdapat sebuah hamparan. Disitulah pengunjung sering dijadikan tempat parkir. Selanjutnya menyusuri pantai sepanjang kurang lebih 200 meter.
Foto:Wair Nokerua di saat air laut pasang, dilihat dari atas tebing, Minggu (24/4) petang. Foto : Athy Meaq
Di ujung bagian barat hamparan pasir putih yang membentang, pengunjung akan menemui sebuah tebing batu karang setinggi kurang lebih belasan meter memanjang ke arah barat.
ADVERTISEMENT
Apabila air laut surut, pengunjung dapat menyusuri pantai dengan berjalan kaki. Tetapi apabila air laut pasang, pengunjung menggunakan jasa perahu nelayan atau sampan milik warga.
Di kaki tebing batu karang yang kokoh hingga pengunjung akan menemukan sebuah gua kecil yang menjorok ke dalam batu karang. Dari dalam gua kecil itu mengalir air tawar yang bening dan segar, itulah Wair Nokerua.
Dari penuturan warga sekitar Wair Nokerua konon ceritanya sebuah kapal layar, seorang Pastor yang berkebangsaan Portugis, Santo Fransiskus Xaverius, kehabisan air tawar dalam pelayaran di perairan Maumere.
Santo Fransiskus bersama rombongannya berlayar ke arah pantai untuk mencari air tawar di daratan. Setelah lelah menyusuri pantai dan belum menemukan air tawar, maka St Fransiskus beristirahatlah sejenak.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Santo Fransiskus Xaverius mengambil sebuah salib dan sebuah tongkat, dan berdoa, sembari memukulkan tongkatnya ke arah tebing batu dan seketika itu keluarlah air tawar yang bening dan segar.
Sejak saat itu, mata air tawar dalam laut itu, oleh masyarakat sekitar memberi nama Wair Nokerua, yang artinya air Imam.
Air itu hingga kini sering diambil oleh para nelayan untuk kebutuhan masak dan minum dalam pelayaran.
Lokasi ini rame dikunjungi oleh wisatawan manca negara atau pun domestik setiap hari libur ataupun akhir pekan. Hamparan pasir dan air laut bersih memanjakan pengunjung.
Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr usai perayaan Jumat Agung di Gereja Sikka menjelaskan bahwa, Wair Nokerua adalah salah satu wisata rohani yang dibahas dalam sinode.
ADVERTISEMENT
Keuskupan Maumere bersama pemerintah akan menata Wair Nokerua untuk menjadi destinasi religius di Pantai Utara Kabupaten Sikka persisnya di Desa Kolisia Kecamatan Magepanda.
"Wair Nokerua akan ditata menjadi wisata religius. Kami sudah bahas dalam sinode kemarin dan kami akan bahas lagi dalam sinode ke dua yang akan datang," kata Uskup Maumere.
Kontributor : Athy Meaq