Konten Media Partner

Petani di Sikka Uji Coba Pupuk Organik Cair dari Kulit Pisang dan Daun Kelor

27 November 2022 18:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Petani sekaligus penyuluh swadaya, Ignasius Iking saat memproduksi pupuk organik cair. Foto:istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Petani sekaligus penyuluh swadaya, Ignasius Iking saat memproduksi pupuk organik cair. Foto:istimewa.
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Secara nasional petani di Indonesia dihadapkan pada persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi. Kondisi ini menuntut petani berinovasi produksi pupuk organik.
ADVERTISEMENT
Seorang petani sukses yang menjadi penyuluh swadaya, Ignasius Iking (48) melakukan uji coba pengunaan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan limbah daun kelor pada tanaman jagung di atas lahan 0,4 hektar.
"Sebagai motivator, saya uji coba produksi pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan daun kelor, pada tanaman jagung di atas lahan 0,4 hektar," kata Iking pada media ini Sabtu (26/11).
Iking menjelaskan bahwa saat ini petani di Kabupaten Sikka dihadapkan pada kelangkaan pupuk subsidi akan berpotensi pada terjadinya gagal panen.
Iking menjelaskan pembuatan pupuk organik cair dari kulit pisang dan daun kelor dilakukan dengan cara dekomposisi kulit pisang di ditumbuk halus hingga berair lalu difermentasi.
Dalam proses fermentasi lanjut Iking, limbah kulit pisang ditambah dengan EM-4 sebagai mikroorganisme dengan molase sebagai sumber energi dalam mempercepat proses.
Keterangan foto:Pupuk organik cair dari kulit pisang dan daun kelor. Foto:Athy Meaq.
"Cara ini saya praktekkan setelah saya mengikuti pelatihan di berbagai daerah di Indonesia sebelumnya," kata Iking.
ADVERTISEMENT
Dalam 10 kilogram kulit pisang dicampurkan dengan 10 liter air, lalu, dicampurkan dengan larutan gula sebanyak 3 kilogram dan larutan EM4 sebanyak 5-10 ml untuk setiap liter air yang digunakan.
Selanjutnya larutan tersebut direndam selama 5-7 hari, lalu pupuk organik cair yang dihasilkan ditampung di botol air mineral dan siap untuk digunakan untuk pemupukan tanaman jagung dan sayur sayuran.
"Setelah 5-7 hari pupuk organik cair siap digunakan. Dalam 1 liter pupuk organik cair dari kulit pisang dilarutkan dalam 10 liter air, lalu disemprotkan pada tanaman," tambahnya.
Dari hasil uji coba menurut Iking, pupuk organik cair dari kulit pisang, bisa di gunakan pada semua jenis tanaman dalam fase vegetative, seminggu sekali.
ADVERTISEMENT
Dari hasil produksi pupuk organik cair dari kulit pisang dan daun kelor lanjut Iking pada tanaman jagung varietas jagung komposit hasilnya luar biasa, bila dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia.
"Saya uji coba menggunakan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang, dan limbah daun kelor, hasilnya luar biasa," kata Iking.
Hasil uji coba produksi pupuk organik cair dari kulit pisang dan daun kelor itu sudah melatih 4 kelompok tani melalui sekolah lapangan (SL) di atas lahan miliknya.
"Melalui SL saya sudah melatih 4 kelompok tani penggunaan pupuk organik cair dari kulit pisang dan daun kelor, sebagai solusi dari kelangkaan pupuk subsidi," ujarnya.
Kontributor : Athy Meaq.