Promosi Pariwisata & Budaya Nagekeo, Kelompok 18+ Rintis Kafe Kampung

Konten Media Partner
17 September 2019 6:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelompok pemuda di RT 18, Paulewa, Kelurahan Nageoga, Kecamatan Boawae membangun kafe kampung untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Nagekeo. Foto:
zoom-in-whitePerbesar
Kelompok pemuda di RT 18, Paulewa, Kelurahan Nageoga, Kecamatan Boawae membangun kafe kampung untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Nagekeo. Foto:
ADVERTISEMENT
MBAY- Sekelompok pemuda, Sabtu (14/9), sedang sibuk membangun pondok-pondok kecil, tepat di sisi jalan Ebulobo. Beberapa di antara mereka membelah  bambu, sementara yang lain melakukan "jiu" atau mengurai dan mengikat ijuk menjadi tali.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah kelompok pemuda di RT 18, Paulewa Kelurahan Nageoga, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo. Dipimpin oleh Ketua Kelompok 18+, Samson Lako, aktifitas di tempat tersebut tampak berjalan baik dan teratur. 
Samson menyatakan kepada Wartawan bahwa yang sedang mereka kerjakan adalah cikal bakal Kafe Kampung 18+.
"Yang sedang kami kerjakan adalah sebuah project hasil diskusi 24 orang anak muda dalam RT 18 ini. Kami sedang membangun sebuah kafe berkonsep budaya, sebagai upaya melestarikan adat dan budaya Nagekeo, khususnya budaya Boawae," kata Samson.
Samson menyatakan bahwa nama 18+ terinspirasi dari nama RT tempat tinggal mereka yaitu RT 18. Tambahan tanda + (plus) bermakna kami terbuka terhadap berbagai ide, gagasan, usul, saran dan bantuan pihak lain.
ADVERTISEMENT
"Niat kami membangun Kafe Kampung 18+ ini berangkat dari kepedulian kami terhadap nilai-nilai budaya yang mulai tidak dipedulikan oleh kaum muda. Karena dalam era kecepatan dan keterbukaan informasi seperti saat ini, kaum muda lebih mudah mengenal berbagai kebiasaan dan budaya luar, tetapi lupa dan abai terhadap adat dan budaya sendiri," tuturnya.
Samson menjelaskan  bahwa Kafe Kampung 18+, kelak akan menyajikan berbagai menu tradisional dan akan memiliki sebuah show room khusus untuk memajang pakaian adat dan perlengkapannya, yang dilengkapi keterangan nama, sejarah dan fungsinya, agar dapat diketahui pengunjung.
"Harapan kami agar hal-hal yang kami lakukan, akan menumbuhkan kecintaan kaum muda akan adat dan budaya Boawae.Mereka dapat bergaul dan hang out (nongkrong)di tempat ini, tetapi tetap mengenal akar dan budaya mereka," tegasnya.
Sementara itu, Reyn Djemu, Ketua RT 18 menyatakan bahwa dirinya merespon dengan baik inisiatif anak muda di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat bangga dengan kreatifitas yang ditunjukan oleh Kelompok 18+. Selain membangun kafe, kelompok 18+ sangat aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan di dalam kampung," katanya.
Reyn Djemu melanjutkan bahwa dirinya sendiri terlibat aktif dalam kelompok 18+." Selain sebagai ketua RT 18, ia juga adalah manager  Kafe Kampung 18+.
"Sebagai manajer kafe, ia mewajibkan semua anggota kelompok 18+ untuk membuka rekening tabungan pendidikan bagi anak-anak kami,"jelasnya.
Selain itu, ia mengatan, untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya, kelompok 18+ ini juga dibentuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di RT 18 dan sekitarnya.
"Kalau nanti Kafe Kampung 18+ telah berjalan, tentunya akan ada keuntungan. Kami telah bersepakat bahwa semua keuntungan yang diperoleh wajib ditabung di bank untuk biaya pendidikan anak-anak kami," tegas Reyn Djemu.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan bahwa di masa depan, Kelompok 18+ berencana membangun taman bacaan, memberikan kursus bahasa Inggris bagi anak-anak dan melakukan pendakian ke Gunung Ebulobo, untuk memperkenalkan Ebulobo sebagai salah satu potensi pariwisata alam di Kecamatan Boawae.
"Harapan kami agar semua hal yang kami lakukan ini, dapat menginspirasi kaum.muda lainnya untuk terlibat aktif dalam pembangunan dengan caranya masing-masing,tanpa melupakan  adat istiadat dan budayanya masing-masing," harap Reyn Djemu.
Salah satu anggota Kelompok 18+, Bento, menyatakan bahwa berbagai aktifitas Kelompok 18+ membuat dirinya terhibur.
"Sebelumnya saya bekerja sebagai THL di Dinas PU selama 10 tahun. Namun sudah 9 bulan ini saya dan 1045 orang teman THL lainnya, kehilangan pekerjaan. Harapan saya rencana Kelompok 18+ ini berjalan baik,sehingga saya dapat memiliki aktifitas dan kesibukan, selain mendapatkan keuntungan ekonomi,"harapnya.(FP-03).
ADVERTISEMENT