Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Proyek Air Bersih IKK Nelle Rp 1,7 Miliar dari Dana PEN, Dibiarkan Terbengkelai
3 Oktober 2023 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MAUMERE-Proyek sumur bor dan pengembangan jaringan air bersih IKK Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dengan sumber dana pinjaman daerah Pemkab Sikka sebesar Rp 1,7 miliar dibiarkan terbengkalai.
ADVERTISEMENT
Pantauan media ini, tak ada aktivitas di lokasi pengeboran yang terletak di Tana Kara, Napung Basa, Desa Nelle Wutung. Pada lokasi pengeboran di salah satu kebun warga ini, hanya terlihat peralatan bor yang masih berdiri dengan pipa bor yang masih tertancap pada lubang bor. Sebagian pipa bor tampak dibiarkan tergeletak.
Menurut penuturan warga, aktivitas pengeboran sudah terhenti sekitar 2 bulan lamanya. Bahkan, mekanik yang mengoperasikan alat bor tersebut lagi pulang ke Pulau Jawa.
Kendati air dari sumur yang dibor belum terlihat keluar, namun 2 bak penampung (reservoir) di samping gerbang masuk situs rohani, Betlehem, Desa Nelle Wutung dan di Nataweru, Desa Watugong sudah dibangun. Pun demikian dengan jaringan pipa yang sudah dibentang.
ADVERTISEMENT
Warga setempat pun mempertanyakan kelanjutan dari proyek tersebut. Warga juga pesimis, sebab informasinya bahwa ada pipa bor yang patah di dalam lubang bor. Padahal, dengan kondisi kemarau saat ini, kehadiran proyek tersebut diharapkan mampu mengatasi persoalan air bersih untuk sejumlah desa di Kecamatan Nelle.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Sikka, sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, Buyung Dekresano, dikonfirmasi media, Senin (02/10/2023) menjelaskan, proyek tersebut sudah mencapai 60,8 %.,
Adapun kedalaman sumur bor tersebut sekitar 130-an meter. Airnya juga sudah keluar. Sekarang rekanan yang mengerjakan sedang berusaha mengeluarkan pipa bor untuk dilakukan uji coba (pumping).
Hanya saja kata Buyung, untuk mengeluarkan pipa bor tersebut tidaklah mudah sebab pipa masih terjepit pada lapisan pasir. Untuk itu harus hati hati agar pipa tidak patah atau terjadi longsoran pasir yang menutup kembali lubang bor.
ADVERTISEMENT
Buyung menuturkan, proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Paradise. Adapun uang muka yang sudah dicairkan sebesar 15 % (Sekitar Rp.250 juta). Bila mengikuti kalender kerja, semestinya sudah selesai pada Maret/April 2022. Namun karena kontraktor terkendala kondisi keuangan, kemudian dilanjutkan oleh kontraktor lain tetap dengan bendera CV. Paradise.
“Waktu itu karena kehabisan uang, saya sarankan kepada kontraktor agar melaksanakan pekerjaan lain seperti pengadaan pipa dan bak sehingga bisa dilakukan pencairan dana (termin) berikutnya. Yang melanjutkan mengadakan pipa dan pembangunan bak itu kontraktor lain,” jelas Buyung.
Buyung juga menambahkan, terkait proyek ini, dana yang sudah dicairkan mencapai 60,8 % dari Rp. 1,7 miliar yang terkontrak.