Konten Media Partner

Proyek Rumah Susun MBR Kementerian PUPR di Sikka Mubazir

27 Januari 2020 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Susun MBR di Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka yang dibangun oleh Kementerian PUPR dibiarkan terbengkelai. Foto: Mario WP Sina.
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Susun MBR di Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka yang dibangun oleh Kementerian PUPR dibiarkan terbengkelai. Foto: Mario WP Sina.
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Proyek pembangunan Rumah Susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Rusun (MBR) dari Direktorat Jendral Penyediaan Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan RI, Kementerian PUPR RI di Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka saat ini dalam kondisi mangkrak atau dibiarkan terbengkelai.
ADVERTISEMENT
Proyek yang dibangun di eks tanah Pemkab Sikka yang semula ditempati puluhan warga Sikka di belakang SMAK Caritas dan belakang Kantor Dinas Kesehatan kini belum juga diselesaikan pembangunannya oleh kontraktor pelaksana.
Akibatnya, rumah susun yang diperuntukkan bagi ratusan warga Kota Maumere yang berpenghasilan rendah ini belum bisa ditempati oleh warga penerima manfaat.
Pantauan wartawan, Senin (27/1/2020), tampak rumah susun berlantai tiga itu belum selesai dikerjakan. Pada halaman gedung dipenuhi dengan potongan bambu, pecahan batu merah, dan sebagian tanah ditanami tanaman jagung oleh warga.
Informasi yang diperoleh, proyek ini dikerjakan selama 240 hari kerja. Peletakan batu pertamanya dimulai pada 25 Juni 2018.Berdasarkan informasi yang tertera pada papan informasi proyek yang kondisinya sudah tumbang, proyek tersebut dikerjakan oleh PT.Tiga Putra Sejati Mandiri yang beralamat di Ruteng, Kabupaten Manggarai dan diawasi oleh konsultan pengawas PT. Triparta Konsultan dengan J.O CV. Bayu Pratama dengan alamat di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dula, salah satu warga yang ditemui di sekitar lokasi proyek mengungkapkan, proyek rusun ini sudah lama tidak dikerjakan. Menurutnya, 4 atau 5 bulan sudah tidak ada aktivitas pengerjaan proyek ini.
Halaman Rusun MBR yang terbengkelai ditanami jagung oleh beberapa warga. Foto: Mario WP Sina.
"Sudah lama tidak ada aktivitas kerja lagi. Kita hanya lihat ada orang yang menggunakan mobil pick up datang ambil material di lokasi proyek itu. Kami juga tidak tahu, material itu dibawa kemana," ujarnya. Lebih dari itu, dirinya tidak mengetahui penyebab tidak terselesaikannya proyek ini.
Terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sikka, Fred Djen, saat ditemui di ruang kerjanya mengaku, dirinya juga tidak tahu menahu terkait mangkraknya proyek Rusun MBR ini. Namun, ia berjanji akan berkoordinasi dengan pihak provinsi guna memperoleh kepastian informasi.
ADVERTISEMENT
"Saya belum dapat berita soal tidak selesainya proyek itu. Kita sempat bertanya kepada pihak propinsi tetapi belum ada jawaban," jelasnya.
Ia menjelaskan, proyek pembangunan rumah susun ini diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah menggunakan dana APBN. Terkait pengawasan proyek tersebut ia mengaku semua pengawasan langsung dari provinsi.
"Kita di kabupaten sifatnya hanya koordinasi saja. Pengawasan semua proyek itu mereka dari Kupang semua. Sampai proyek itu tidak selesai kita sendiri juga tidak tahu," jelas Fred Djen.