Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Puluhan Bangkai Babi Berserakan di TPS dan di Pesisir Pantai di Lewoleba
12 Januari 2021 22:16 WIB
ADVERTISEMENT
LEMBATA- Puluhan ekor bangkai babi di Kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, dibuang begitu saja tanpa dikubur oleh warga Kota Lewoleba.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Sekertaris Camat Nubatukan, Mustan Boli kepada media, Selasa (12/1/2021) pagi di Lewoleba, hal tersebut bermula dari laporan dan pengaduan warga Kelurahan Lewoleba Selatan ke pihak kecamatan sejak beberap hari lalu.
Menurut Sekcam Mustan Boli, perilaku buruk yang dilakukan oleh warga tersebut adalah hal yang paling tidak bisa ditolerir.
Pasalnya, puluhan bangkai babi yang mati akibat terserang Virus ASF itu terpaksa dibuang begitu saja tanpa lebih dahulu dikubur.
Padahal lahan yang sebelumnya disiapkan Pemkab Lembata sebagai tempat membuang sampah termasuk bangkai hewan tersebut, sejak adanya kematian babi secara masal di Lembata tidak pernah dimanfaatkan dengan baik.
"Pemerintah sudah siapkan tempat di Kolilketeng untuk kubur, tapi masyarakat kita ini ke atas hanya buang dan lepas begitu saja dan pergi. Hanya sedikit punya kesadaran dan langsung kubur. Nanti baru persalahkan pemerintah. Susah sekali le", sebutnya geram.
Selain itu, sebagian warga juga membuang bangkai babi di wilayah pesisir pantai dan laut. Dan hal ini membuat pihak kecamatan Nubatukan semakin marah.
ADVERTISEMENT
"Kita pikir hanya di Kolikleteng saja, tapi ada yang kurang ajar dan buang begitu saja di pinggir pantai dan laut. Orang kita ini sangat tidak bisa diharapkan, bukannya di kubur baik-baik, malah dibuang di laut. Tau piara tapi tidak tau atur kubur kalau ada yang mati. Kami pihak kecamatan kecewa sekali", ungkapnya marah.
Lebih jauh menurutnya, perilaku buruk warga tersebut berbahaya dan bakal sangat mengancam keselamatan ternak warga lainnya.
Hal ini karena, virus yang menyerang puluhan bangkai babi sudah pasti akan menular. Apalagi media penularannya melalui udara.
"Sudah pasti virus ini akan menular karena bangkai babi yang mati tidak dikubur. Bau dan segala macam akan dibawa angin, termasuk udara yang membawa virus itu ke mana-mana", klaimnya.
ADVERTISEMENT