Konten Media Partner

Puluhan Hektare Tanaman Jagung Milik Petani Ile Ape-Lembata Terserang Hama 

5 Januari 2021 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petani di Ile Ape menunjukkan tanaman jagung di kebunnya yang terserang hama ulat. Foto: Teddi Lagamaking.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani di Ile Ape menunjukkan tanaman jagung di kebunnya yang terserang hama ulat. Foto: Teddi Lagamaking.
ADVERTISEMENT
LEMBATA-Belum pulih dari trauma akibat erupsi gunung Ile Lewotolok, para warga asal kecamatan Ile Ape, kabupaten Lembata kembali mengalami musibah. 
ADVERTISEMENT
Tahun ini, semua tanaman jagung milik petani asal Ile Ape yang berlokasi di perkebunan Parek Walang itu terancam gagal panen. 
Hal ini karena adanya hama ulat atau ulat grayak menyerang daun hingga batang tanaman, sehingga puluhan hektar tanaman jagung milik petani tersebut dikhawatirkan akan gagal panen.
Carles Paokuma, petani asal Ile Ape juga mencemaskan kondisi dimaksud. Pasalnya menurut dia, hal ini perlu mendapat tindakan pengendalian secara baik.
Ditemui di lokasi perkebunan miliknya di Parek Walang, Selasa (5/1/2021) pagi, Carles menjelaskan dirinya tengah mempersiapkan material guna melakukan pengendalian secara kimia.
"Untuk sekarang harus dilakukan pengendalian secara kimia dengan jalan penyemprotan insektisida (terserah pake merek dagang apa.red) intinya obat kimia yang bisa basmi hama pada daun dan batang", ungkapnya.
Tanaman jagung yang terserang hama ulat.
Selain itu, dirinya berharap dalam waktu dekat curah hujan bisa meningkat, sehingga selain untuk kebutuhan tanaman kebun, namun disisi lain dapat memusnahkan ulat grayak yang menyerang jagung tersebut.
ADVERTISEMENT
"Harapan saya kalau intensitas curah hujan dalam pekan ini tinggi maka  dipastikan hama daun atau ulat grayak dengan sendirinya akan mati. Sebab tipe dari hama ini tidak bisa bertahan hidup dalam kondisi basah yang relatif lama", ungkap pria lulusan Politani Kupang ini.
Kemudian, dirinya juga mengharapkan adanya perhatian serius dari pemerintah untuk membantu petani yang tengah alami hal kondisi dimaksud.
Pasalnya, jika tidak ada perhatian dan pengendalian berupa insektisida maka kejadian puso atau gagal panen seperti yang terjadi dalam dua tahun belakangan kembali terjadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lembata, drh. Mathias Beyeng, Selasa (5/1/2021) mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk mengidentifikasi lapangan guna mengambil langkah antisipasi.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah perintahkan petugas untuk antisipasi. Besok kami ada rapat lagi untuk tindak lanjutnya", sebutnya.
Pantauan media, mulai Jumat (1/1/2021) puluhan tanaman jagung di lokasi perkebunan Parek Walang diserang hama ulat grayak.
Sebagian besar petani juga tengah melakukan upaya pengendalian, dengan cara menyemprotkan cairan insektisida pada tanaman jagung.
Hal tersebut guna meminimalisir tingkat penyebaran sekaligus memutus rantai serang ulat grayak pada tanaman jagung yang lebih luas lagi.
Untuk diketahui, dalam tahun 2019-2020 petani di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur mengalami gagal panen. Selain karena rendahnya intensitas curah hujan, hal ini juga karena adanya serangan hama (ulat grayak).
Kontributor: Teddi Lagamaking.