Ribuan Penyintas Seroja di Lembata Dapat Bantuan Sembako hingga Obat

Konten Media Partner
25 September 2021 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benediktus Bedil, Direktur LSM Barakat dan dua stafnya saat mempresentasikan laporan pertanggung jawaban atas penyaluran bantuan untuk penyintas di Lembata. Foto : Teddi Lagamaking
zoom-in-whitePerbesar
Benediktus Bedil, Direktur LSM Barakat dan dua stafnya saat mempresentasikan laporan pertanggung jawaban atas penyaluran bantuan untuk penyintas di Lembata. Foto : Teddi Lagamaking
ADVERTISEMENT
LEWOLEBA - Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang betul-betul fokus menyalurkan bantuan bagi para penyintas bencana di wilayah Ile Ape, Kabupaten Lembata adalah LSM Barakat.
ADVERTISEMENT
Mereka dipercaya menerima bantuan dari sejumlah donatur, baik lembaga maupun perorangan dan menyalurkannya kepada para penyintas bencana erupsi Ile Lewotolok dan banjir bandang di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Direktur LSM Barakat, Benediktus Bedil, menerangkan, penyaluran bantuan melibatkan 11 relawan yang bekerja mulai dari asesmen lapangan hingga penyaluran.
Mereka juga mendirikan dapur umum, tenda koordinasi dan menyewa kendaraan operasional.
Beberapa donatur, katanya, memberi melalui Barakat karena kepercayaan.
"Ini bentuk pertanggungjawaban kepada donatur dan publik supaya tidak ada kecurigaan-kecurigaan. Intinya donatur itu kepercayaan, kita mau bangun kepercayaan dan kita harus beri tahu apa yang kita berikan. Banyak pihak ini siap membantu apa saja dan kapan saja," papar Benediktus Bedil dalam konferensi pers di Kantor LSM Barakat, Lamahora, Selasa, (21/9).
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, proses penyerahan bantuan dilakukan dengan memperhatikan kategori skala prioritas seperti kategori penyintas kehilangan keluarga, kehilangan rumah, penyintas yang berada di kebun, penyintas di rumah warga, dan pengungsi di posko pemerintah.
Sumber bantuan melalui LSM Barakat untuk penyintas bencana erupsi Ile Lewotolok dan banjir bandang Ile Ape berasal dari 14 kota oleh 28 pihak baik itu lembaga maupun perorangan.
Lebih lanjut, pegiat sosial senior di Kabupaten Lembata ini menambahkan, kalau semua bantuan yang disalurkan melalui LSM Barakat diberikan dalam dua cara yakni pertama Barakat menyerahkan langsung bantuan kepada penyintas dan kedua Barakat mengelola bantuan itu melalui kegiatan trauma healing berbasis masyarakat seperti membuat tenunan, anyaman, pengadaan bibit sorgum untuk lansia, ibu balita, ibu menyusui, dan ibu hamil.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak juga datang membaca di Kantor LSM Barakat di sini. Juga kami bikin kelas 'Moting Tulung Taling' untuk menceritakan suka duka dari penyintas yang kehilangan keluarga dan rumah," katanya didampingi staf Lorensia Tiro dan Genoveva Deram Langoday.
Staf LSM Barakat Maria TS Terry memaparkan, bantuan yang disalurkan melalui LSM Barakat menjangkau Lansia: 266 jiwa, bumil: 14 jiwa, balita: 167 jiwa, difabel: 62 jiwa.
Sementara itu, kegiatan trauma healing juga diberikan kepada lansia: 150 jiwa, balita 71 jiwa, anak-anak: 167 jiwa, petani: 48 jiwa, orangtua/guru: 20 jiwa. Jumlah penerima 1519 jiwa.
Yoanista Ester, staf lainnya menambahkan sasaran distribusi diberikan di rumah warga; 213 KK, Kebun; 230 KK, Posko Barakat: tulung taling: 148 jiwa, merajut benang: 60, composting toilet: 19, Posko pemerintah: 318 KK.
ADVERTISEMENT
Ada pun, sejumlah donatur yang menyalurkan bantuan melalui LSM Barakat, seperti:
Dari Jakarta: Ibu Franka (uang 30 juta saat erupsi), ibu Melisa (uang dan obat, lampu solar cell, peralatan pendidikan), Forum Satu Hati NTT (pakaian, pempers, beras sembako), Forum Lembata memanggil. Dari Papua, masyarakat Flobamora di Timika (sembako).
Kemudian dari Batam Paguyuban Lamatokan (uang), dan guru TK. Dari Sidoarjo (M Fadli), dari Jogja (Yayasan Pena Bulu). Mahasiswa dan Pak Hartono dari Surabaya.
Dari Kalimantan; rahim Lamaholot. Dari Bali Idep. Dari Kupang Forum PRB, Walhi NTT. Dari Atambua, Paguyuban masyarakat Lamaholot di Manggarai, Forum PRB Ende dan AMAN Ende, Yayasan Tana Nua Ende, Komunitas Jalan Kaki Maumere, DPC Himpunan Pramuwisata Sikka, LMND dari Larantuka, KPU Flotim, dari Lembata Kor Sakeng, Lembaga Kredit Ivaro, dan Bastian Purek.
ADVERTISEMENT