Konten Media Partner

Ruas Jalan Provinsi di Lengkosambi, Ngada, Nyaris Putus

18 Februari 2021 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan di ruas jalan provinsi di Desa Lengkosambi. Foto: Arkadius Togo.
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan di ruas jalan provinsi di Desa Lengkosambi. Foto: Arkadius Togo.
ADVERTISEMENT
MBAY-Ruas jalan penghubung Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo dan Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada tepatnya di Kampung Baubelek, Desa Lengkosambi, nyaris putus.
ADVERTISEMENT
Kerusakan jalan tersebut membuat pengendara roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati saat melintas. Ada beberapa titik jalan yang berlubang dan tampak terkikis akibat hujan deras.
Pantauan media ini Rabu 17/2) sore, ruas jalan penghubung dua Kabupaten yakni Ngada dan Nagekeo, dan menuju ke objek wisata Taman 17 Pulau di Riung nyaris putus.
Warga Desa Lekosambi, Eman Dhazang yang ditemui media ini mengatakan bahwa kerusakan jalan tersebut sejak tahun 2020. Akan tetapi lebih parah lagi kerusakan terjadi di bulan Februari 2021 karena dikikis banjir yang besar terjadi 4 hari lalu.
Dia mengatakan, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju tempat pariwisata 17 Pulau Riung. Selain itu juga jalan tersebut merupakan penghubung Kabupaten Ngada dan Nagekeo.
ADVERTISEMENT
Menurut Eman, jika tidak segera diatasi akan putus total. Kalau putus yang jelas akan menghambat akses transportasi warga.
“Sempat baru-baru ini ada petugas yang datang periksa mungkin mereka fokus di arah barat mungkin. Ini jalan kalau orang baru sangat berbahaya. Apalagi jalan malam-malam. Pernah ada yang kecelakaan di tempat ini. Tolonglah ini jalan harus diperbaiki. Padahal ini jalur potensi, banyak juga wisatawan yang lewat sini untuk ke 17 Pulau Riung,” ujarnya.
Kerusakan di ruas jalan provinsi di Desa Lengkosambi. Foto: Arkadius Togo.
Eman berharap pemerintah Provinsi NTT sesegera mungkin memberi perhatan terhadap ruas jalan tersebut.
“Yang hampir putus bukan di sini saja. Tapi di perbatasan Nagekeo-Ngada ada deker yang juga dampaknya sama. Itu ada ratusan titik yang rusak parah. Mudah-mudahan pemerintah provinsi maupun daerah bisa perhatikan jalan ini. Sebelum pandemi dan setelah ada pandemi juga sama. Jangan sampai pandemi jadi alasan,” harapnya.
ADVERTISEMENT