Konten Media Partner

Rumah dan Perahu Nelayan di Nangahale, Sikka, Rusak Diterjang Gelombang Tinggi

25 Desember 2022 22:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Turap penahan ombak di sepanjang pesisir pantai Desa Nangahale yang ambruk dan diterjang gelombang tinggi. Foto:istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Turap penahan ombak di sepanjang pesisir pantai Desa Nangahale yang ambruk dan diterjang gelombang tinggi. Foto:istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAUMERE- Banjir rob disertai gelombang tinggi menerjang permukiman warga di pesisir Desa Nangahale Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka, Minggu (25/12/2022).
ADVERTISEMENT
Akibatnya sebanyak 30 rumah warga, pondok petani garam tradisional dan enam perahu nelayan rusak diterjang gelombang tinggi disertai angin kencang.
Kepala Desa Nangahale, Sahanudin kepada media ini mengatakan, ada 30 rumah warga yang terdampak banjir rob dan gelombang tinggi.
"Yang terdampak sekitar 30 rumah, ada yang patah tiang dan dinding dihantam ombak, ada juga yang ambruk yaitu pondok petani garam dan enam perahu nelayan yang rusak," ungkap Sahanudin.
Dikatakannya, gelombang tinggi yang menghantam pemukiman warga di daerah ini telah terjadi sejak dua hari terakhir. Bahkan gelombang tinggi air laut itu juga disertai angin kencang
Selain merusak rumah warga, gelombang tinggi juga merusak fasilitas publik jalan aspal yang berada di pesisir pantai Nangahale.
ADVERTISEMENT
Sahanudin mengaku gelombang tinggi rutin melanda daerah ini setiap tahun. Sehingga saat ini warga masih waspada, apalagi gelombang tinggi biasanya terjadi beberapa hari.
Lanjutnya, warga masih waspada karena biasanya gelombang menerjang selama beberapa hari, apalagi sudah ada penyampaian BMKG terkait potensi gelombang tinggi di seluruh wilayah pesisir.
Dikatakannya, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka dan dari BPBD sudah datang memantau di lokasi kejadian.
Sementara itu, salah satu warga, Hawiati mengaku terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak diterjang ombak
"Saya takut, sementara mengungsi dulu ke rumah orang tua, dapur hanyut dua kamar juga rusak," ujar Hawiati.
Hawiati meminta pemerintah segera membangun tanggul pemecah ombak, untuk mencegah kerusakan akibat terjangan gelombang tinggi yang rutin terjadi setiap tahun.
ADVERTISEMENT