Sejumlah MCK Komunal di Sikka Rusak Berat dan Mubazir

Keterangan foto : Sebuah bangunan MCK Komunal yang mubasir di sebelah utara Pasar Senja, Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka, Selasa (21/6) siang. Ft Athy Meaq.

MAUMERE - Pembangunan sejumlah Kamar Mandi Cuci Kakus (MCK) komunal yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2009 hingga 2017 rusak berat dan mubazir.

Sebuah MCK Komunal yang dibangun 2009 di dekat sebelah utara Pasar Senja Wairotang, Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka NTT mubasir.

Pantauan Florespedia, Selasa (21/6) sebuah bangunan permanen dengan 5 ruang WC dan kamar mandi itu, disamping utara pasar senja Wairotang, dipenuhi rumput liar.

Dari kejauhan, bangunan itu nyaris tidak terlihat, karena tertutup dengan rumput liar. Mulai dari pelataran hingga bagian atap, semuanya tertutup rumput liar.

Bangunan yang terdiri dari 5 ruang WC dan kamar mandi itu rusak berat. Keramik bak penampung air dan closed WC, tampak pecah-pecah dan dipenuhi sampah.

Seluruh pintu WC, kamar mandi dari 5 ruang semuanya rusak. Beberapa diantaranya pintu terlepas dan terpisah dari kusen pintu. Bagian lainnya, pintu masih menyatu dengan kusen, dalam keadaan rusak parah.

Sebuah tendon air (profile tank) berkapasitas 2.000 liter, yang digunakan menampung air kebutuhan MCK Komunal itu, tampak pecah dan dililit rumput liar.

Pelataran bangunan itu, yang dibangun dari paving blok menjadi tempat tumpukan sampah dan pakaian bekas yang sudah membusuk.

Hal yang sama MCK Komunal di beberapa wilayah lainnya seperti MCK Komunal di Wuring Kelurahan Wolomarang, di Waipare Desa Watumilok dan di Kampung Garam, Kelurahan Kota Uneng.

Rofinus (49) seorang warga sekitar bangunan MCK Komunal yang ditemui media ini menuturkan bahwa bangunan itu dibangun sejak tahun 2010 yang lalu oleh Dinas PUPR.

"Kalau saya tidak salah bangunan ini dari tahun 2010. Ini WC dan Kamar Mandi umum untuk warga sekitar sini. Tetapi sudah lama rusak," kata Rofinus.

Menurutnya, bangun MCK Komunal itu dibangun atas usulan masyarakat melalui Musrenbang tingkat kelurahan Wairotang di tahun 2009.

Setelah selesai dibangun oleh pemerintah di tahun 2010 lanjut Rofinus, lalu diserahkan ke pemerintah kelurahan dan dikelola oleh kelompok masyarakat.

"Dulu ada kelompok masyarakat yang dibentuk dari kelurahan untuk kelola MCK Komunal, tapi sampai sekarang tidak berjalan," tambahnya.

Warga sekitar berharap, bangunan yang menelan anggaran ratusan juta rupiah itu agar segera diperbaiki sehingga bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

Kontributor : Athy Meaq