Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Senator AWK: Soal Relokasi Pemerintah Perlu Dialog dengan Korban Erupsi Lewotobi
15 November 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komite II DPD RI, Angelius Wake Kako, S.Pd, M.Si ikut mendampingi Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait; Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto serta Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam kunjungan ke lokasi pengungsi di Lapangan Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur (Kamis, 14/11/2024).
ADVERTISEMENT
Hadir juga dalam kunjungan tersebut Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, Pj. Bupati Flores Timur Sulastri H.I. Rasyid dan Forkopimda Kabupaten Flores Timur.
Dalam rapat koordinasi bersama Wakil Presiden, Angelo Wake Kako mengucapkan terima kasih atas respons cepat pemerintah pusat menangani bencana erupsi Lewotobi.
“Saya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Nusa Tenggara Timur berterima kasih atas respons cepat yang luar biasa dari Pemerintah Pusat. Saya atas nama Pemerintah Daerah memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pelayanan kami menerima Wakil Presiden dan rombongan,” ungkap Angelo
Menurut Angelo, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman telah datang berkoordinasi secara langsung dengan masyarakat terdampak erupsi ini. Angelo menyampaikan pentingnya pendekatan dialog bersama warga terdampak bencana dan warga di wilayah yang akan dibangun hunian baru ini.
ADVERTISEMENT
“Apresiasi untuk Menteri Ara yang telah berdialog dan menanyakan kepada masyarakat. Kebijakan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah pelipur lara bagi masyarakat terdampak dari erupsi gunung berapi Lewotobi Laki-Laki. Saya berharap relokasi warga terdampak ini tidak menggunakan pendekatan rasional tetapi pendekatan emosional melalui dialog bersama masyarakat. Relokasi ini tidak semata-mata memindahkan manusia tetapi juga memindahkan kehidupan. NTT sangat berkaitan erat dengan leluhur, tanah dan kebudayaan,” lanjut Senator asal NTT.
Angelo menambahkan banyak konsep relokasi tidak maksimal termasuk warga terdampak badai seroja karena tidak ada ikatan emosional dan dialog dibangun dengan warga terdampak. Angelo berharap 2000-an rumah yang akan dibangun tidak berada dalam radius wilayah rawan bencana dan tidak jauh dari lokasi perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian warga sehingga masyarakat nyaman dan betah.
ADVERTISEMENT
“Dialog akan membangun komitmen Pemerintah dan masyarakat. Jarak tidak yang terlalu jauh, bisa melakukan seremonial adat dan melihat kebun mereka. Saya tentunya mendukung dan melakukan pengawasan agar kebijakan ini segera dilaksanakan. Pendataan juga harus segera dilakukan dan menyentuh seluruh warga terdampak. Saat ini titik pengungsian ada di dua wilayah Kabupaten yakni di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur. Selain itu ada juga yang mengungsi secara mandiri ke keluarga. Jadi, Pemda Flores Timur melakukan pendataan secara menyeluruh dengan melibatkan aparat RT, Dusun dan Desa yang terdampak erupsi ini,” lanjut Wakil Ketua Komite II DPD RI ini
Angelo juga meminta perhatian dari Pemerintah Pusat juga untuk warga terdampak yang ada di wilayah Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
“Sehari setelah kejadian letusan pertama Gunung Lewotobi ini, saya langsung kontak Pj. Gubernur NTT dan menyampaikan bahwa dampak tidak hanya di Kabupaten Flores Timur tetapi juga di Kabupaten Sikka juga. Saya juga sejak semalam menantikan PJ. Bupati Sikka agar bisa menyampaikan secara langsung kondisi dan kebutuhan di lapangan untuk penanganan warga terdampak erupsi ini. Namun, sampai saat ini kita melakukan koordinasi dengan Bapak Wapres, Pj. Bupati Sikka belum datang ke lokasi ini,” tutup Angelo.