Konten Media Partner

Seorang Pria Asal Atadei, Lembata, Ditemukan Tewas di Kebun

15 November 2020 23:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi penemuan mayat seorang pria yang berinisial ALT. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penemuan mayat seorang pria yang berinisial ALT. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
LEMBATA - Warga Desa Katakeja, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria berinisial ALT (34) pada Sabtu (14/11/2020) sekitar pukul 20.00 Wita.
ADVERTISEMENT
Kasus penemuan mayat tersebut berawal dari sehari sebelumnya yakni pada Jumat (13/11/2020) korban menemui Gregorius Bernadus Wajo (32) warga Tubukrajan, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata di SMKN 1 Atadei guna mengantar bibit anggur sebanyak 3 polibek.
Pada saat itu, korban sempat menanyakan istri Gregorius Bernadus Wajo yang pada saat itu sedang mandi.
Sambil menunggu istri Gregorius, keduanya menuju tempat budidaya sayur dalam ruangan SMKN 1 Atadei sambil bercerita.
Setelah selesai mandi, istri Gregorius lalu menemui keduanya di dalam ruangan budidaya sayur.
Pada saat itu korban menyampaikan kepada istri Gregorius untuk membeli bibit anggur miliknya.
"Nona bayar saya punya bibit anggur sebanyak 3 polibek tu," ujar korban.
ADVERTISEMENT
Kemudian istri Gregorius mengambil uang Rp 300.000 dan menyerahkan kepada korban.
"Ingat, nanti kasih masuk nota supaya saya buat laporan," kata istri Gregorius kepada korban setelah menyerahkan uang tersebut.
Selanjutnya, ketiganya duduk sambil bercerita dan korban sempat mencurahkan isi hatinya (Curhat) kepada Gregorius dan istrinya bahwa ia pernah dimarahi istrinya.
"Itu hari saya pulang larut malam, istri saya marah dan menyuruh saya berlutut dan junjung piring serta uang saya juga ada yang hilang," ungkap korban kepada pasangan suami istri tersebut.
Saat itu Gregorius sempat melontarkan candaan agar menceraikan istri korban.
"Kalau perempuan begitu talak saja," canda Gregorius yang dijawab oleh korban hanya dengan tersenyum.
Gregorius juga sempat menasehati korban sambil mengatakan agar korban tetap tenang.
ADVERTISEMENT
Korban juga sempat mengatakan bahwa penyakit lambungnya kembali kumat apabila dia kebanyakan mengkonsumsi alkohol.
Setelah itu istri Gregorius pergi meninggalkan Gregorius Bernadus Wajo saksi korban untuk masuk ke dalam rumah.
Tak lama berselang, Gregorius Bernadus Wajo bersama korban keluar dari ruangan budidaya dan pada saat itu korban melihat anak-anak murid dan menyuruh mereka untuk mengangkat dedak padi dalam karung.
Setelah itu, korban berjalan ke arah gudang penyimpanan barang praktek dan obat-obatan.
Gregorius Bernadus Wajo melihat korban masuk kedalam gudang penyimpanan barang praktek dan obat-obatan. Kurang lebih 5 menit kemudian, korban keluar dari gudang dan langsung berjalan ke arah ruangan pengolahan hasil namun tidak sempat masuk ke dalam ruangan tetapi korban berjalan kearah belakang gedung sekolah hingga akhirnya Gregorius tidak dapat melihatnya lagi.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 17.00 Wita, Gregorius Bernadus Wajo pergi memberi makan hewannya yang berada di dekat TKP. Sepulangnya memberi makan hewannya, istrinya sempat menanyakan bahwa kenapa korban tidak sempat mengambil kendaraan roda duanya.
"Kenapa Ka Gusto (red : korban) tidak pulang ambil motornya," tanya istri Gregorius.
Namun Gregorius mengatakan bahwa dirinya juga tidak mengetahui kemana perginya korban.
Keesokan harinya yakni pada Sabtu (14/11/2020) sekitar pukul 07.00 Wita, Gregorius Bernadus Wajo sempat pergi ke sekitar TKP untuk memberi makan hewannya dan sempat berjalan di sekitar dekat kandang hewan untuk mengambil biji jambu yang jatuh yang berada di dekat TKP dan karena tidak menaruh curiga apapun dirinya langsung pulang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Karena tak kunjung pulang, sekitar pukul 19.30 Wita, Antonius Bernadus Bala Wuwur (19) bersama Kornelis Markus Mado dan teman-temannya berusaha mencari korban dengan menggunakan senter dari Handphone dan menemukan korban sudah tergeletak di TKP dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Tim Identifikasi Polres Lembata yang mendapat laporan penemuan mayat tersebut langsung bergerak menuju TKP yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Komang Sukamara.
Setibanya di TKP, tim identifikasi Polres Lembata langsung melakukan olah TKP dan selanjutnya korban di evakuasi ke Puskesmas Waiknuit, Kecamatan Atadei guna dilakukanlan pemeriksaan oleh tim medis.
Pihak keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan tindakan medis selanjutnya yakni menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan menolak dilakukan otopsi.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab kematian korban.
Kontributor : Albert Aquinaldo.