Terbang Perdana ke Bandara Turelelo-Soa, Pesawat Citilink Disambut Secara Adat

Pesawat dari maskapai penerbangan Citilink saat tiba di Bandara Turelelo-Soa, Kabupaten Ngada, Kamis (17/12/2020) siang. Foto: Arkadius Togo.

BAJAWA-Maskapai penerbangan Citilink membuka rute baru di Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya ke Kabupaten Ngada. Pesawat Citilink melakukan penerbangan perdana dari bandara El Tari Kupang dan berhasil mendarat di Bandara Turelelo-Soa, Kamis (17/12/2020) siang.

Crew pesawat yang baru tiba di Bandara Turelelo So’a sekira pukul 11.00 Wita itu disambut langsung Bupati Ngada Pulus Soliwoa bersama jajaran Forkopimda, dan Kepala Bandara Turelelo.

Kepala Kantor Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Turelelo-Soa, Denny Ariyanto, kepada Wartawan media ini di ruang kerjanya menjelaskan, hari ini merupakan penerbangan pertama pesawat Citilink dari Bandara El Tari Kupang menuju Bandara Turelelo-Soa, Kabupaten Ngada.

“Jadwal penerbangan pesawat Citilink ini ke Ngada adalah lima kali seminggu, yakni setiap hari Senin, Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Sedangkan hari Rabu dan Jumat tidak ada penerbangan. Boarding-nya dari Kupang pukul 13.45 Wita dan tiba di Bandara Turelelo So’a Ngada sekitar pukul 14.25 Wita,” ungkap Denny Aryanto.

Menurut Denny, pesawat ini jenis ATR 72-600 dengan kapasitas muat mencapai 72 penumpang.

Dengan dibukanya akses penerbangan ini untuk maskapai Citilink, Denny berharap adanya dukungan dari masyarakat Ngada karena dapat meningkatkan perekonomian di daerah, melancarkan kebutuhan masyarakat, memberikan kontribusi positif bagi berbagai sektor lainnya yang mendukung pariwisata Ngada.

Sebagaimana terpantau media ini, kedatangan pesawat Citilink di Bandara Turelelo So’a disambut secara adat.

Hal ini dilakukan dengan tujuan meminta persetujuan semua nenek moyang agar kedatangan pesawat Citilink diterima di Bandara Turelelo-Soa sekaligus meresmikan pesawat Citilink beroperasi di bandara Turelelo-Soa.

Tokoh adat setempat, Agustinus Gili Wale dihadirkan untuk melakukan ritual adat penyambutan penerbangan perdana pesawat ini.

Agustinus menjelaskan bahwa ritual adat ini sering dilakukan oleh masyarakat untuk meminta persetujuan semua nenek moyang. Ritual adat yang dilakukan tadi awalnya potong ayam jantan dan berakhir dengan acara belah kelapa.

Dari proses ritual yang dilakukan tadi menunjukan bahwa nenek moyang setuju kedatangan pesawat Citilink di Bandara Turelelo-Soa.

Setelah dilakukan ritual adat, pesawat Citilink kembali terbang menuju Bandara El Tari Kupang.