Konten Media Partner

Terpisah dari Flores Timur, Lembata Bakal Punya Markas Kodim Sendiri

10 November 2021 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danramil Nagawutung, Lodovikus T. Bataona ketika meminta data dukung dari Pimpinan Dekenat Lembata Romo Sinyo Da Gomes. Foto : Teddi Lagamaking
zoom-in-whitePerbesar
Danramil Nagawutung, Lodovikus T. Bataona ketika meminta data dukung dari Pimpinan Dekenat Lembata Romo Sinyo Da Gomes. Foto : Teddi Lagamaking
ADVERTISEMENT
LEMBATA - Di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dipastikan akan memiliki sebuah markas Komando Distrik Militer (Kodim), terpisah dari wilayah hukum Kodim 1624 Larantuka, Flores Timur.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan Komandan Kodim (Dandim) 1624 Larantuka Letkol Czi Imanda Setyawan melalui Danramil 1624/07 Nagawutung Letnan Infanteri Lodovikus T. Bataona.
"Pemda Lembata sudah setuju untuk kami bangun Kodim," ungkap Danramil Lodovikus Bataona kepada media sewaktu meminta data dukungan dari beberapa tokoh agama, tokoh masyarakat dan komunitas masyarakat di Kota Lewoleba, (29/10).
Menurut Danramil Lodovikus Bataona, Pemda Lembata sendiri sudah merekomendasikan dua lokasi untuk membangun markas TNI di daerah itu.
Walau begitu, Bataona menyebut, pihaknya harus meminta data dukung supaya proses pembangunan Kodim mendapat dukungan dari semua pihak.
Baginya,data dukung dari sejumlah pihak tersebut harus kuat dan maksimal mendapat persetujuan dari masyarakat kabupaten Lembata.
"Ada dua lokasi yang Pemda tawarkan, di belakang pasar Lamahora dan Waijarang dekat TPA," ujar Danramil Lodovikus Bataona.
ADVERTISEMENT
Danramil Lodovikus Bataona pun mengharapkan agar dua lokasi tanah yang ditawarkan Pemda Lembata tersebut minimal sudah bersertifikat demi menghindari benturan dengan masyarakat.
Meski sudah ada dua lokasi yang disiapkan Pemda Lembata itu, Letnan Infanteri ini lebih cenderung memilih daerah dataran tinggi di Lusikawak sebab di daerah itu lebih strategis.
"Di Lamahora dekat sekali dengan pemukiman warga, di Waijarang dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan jauh, kita pasti butuh lokasi yang luas, ada lapangan, tempat latihan, arena latihan tembak dan lain-lain," terangnya.
Dia juga meminta Bupati Lembata Thomas Ola agar bisa merespon hal ini agar di daerah Lembata bisa punya satu Kodim sendiri terpisah dari Larantuka.
Lanjutnya, dia menuturkan bahwa terkait pembangunan Kodim ini menjadi salah satu program dari Panglima TNI dan untuk wilayah hukum NTT ada beberapa kabupaten yang menjadi sasaran pembangunan yakni Kupang, Sabu Raijua, Malaka, Sumba Tengah, Lembata dan Nagekeo.
ADVERTISEMENT
"Kajian awal itu tanggal 1 November 2021 dan data dukungnya harus sudah terima Danrem di saat itu. Data dukung mana yang masuk duluan maka akan lebih dulu dikerjakan," papar Danramil Lodovikus Bataona.
Sementara itu, Pimpinan Dekenat Kabupaten Lembata, Romo Sinyo Da Gomez mendukung pembangunan Kodim di Lembata.
Romo Deken menjelaskan, kehadiran TNI di semua daerah menjadi prioritas demi menjaga Kamtibmas dan lingkungan sosial.
"Kita dekat dengan negara tetangga Timor Leste dan Australia maka kita butuh kehadiran TNI demi menjaga Kamtibmas," terang Romo Sinyo Da Gomez kepada, (29/10).
Terhadap hal ini, Bupati Lembata Thomas Ola menyatakan tidak mengijinkan di dataran tinggi Lusikawak untuk dijadikan lokasi pembangunan Kodim.
Bupati Thomas Ola pun membantah adanya tawaran ke TNI untuk membangun Kodim di dataran tinggi Lusikawak
ADVERTISEMENT
"Tidak benar Pemda menawarkan lokasi di Lusikawak," imbuh Bupati Thomas Ola ketika dikonfirmasi media, Selasa (9/11).
Dan rupanya mantan Wakil Bupati Lembata ini juga menolak permintaan TNI untuk membangun Kodim di daerah Lusikawak.
"Tidak jadi," ucap Thomas Ola singkat.
Informasi yang dihimpun media, lokasi yang direkomendasikan Pemda Lembata yaitu pasar Lamahora luasnya 10 hektar dan Waijarang luasnya 150 hektar.