Konten Media Partner

Tumpukan Batu Besar Penuhi Lokasi Utama Pembangunan RS Pratama Doreng, Sikka

19 November 2022 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Tampak batu-batu besar memenuhi lokasi utama pembamgunan RS Ptrama Doreng, Jumat (18/11/2022).
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Tampak batu-batu besar memenuhi lokasi utama pembamgunan RS Ptrama Doreng, Jumat (18/11/2022).
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Tumpukan batu-besar yang digali dari lokasi utama pembangunan RS Pratama Doreng, tampak terlihat masih memenuhi lokasi utama pembangunan RS Pratama di Desa Nenbura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Pantuan media ini, Jumat (18/11/2022) pagi, tampak terlihat batu-batu yaang berukuran besar menumpuk dan memenuhi sebagian besar lokasi utama pembangunan rumah sakit tersebut.
Menurut pengawas lapanggan yang enggan menyebut namanya mengatakan, pihaknya tidak berpikir bahwa kondisi di lapangan dipenuhi batu-batu galian.
Dalam pikiran pihaknya, batunya hanya berupa batu permukaan sehingga pematangan lokasi tidak berlangsung lama. Justru yang terjadi sebaliknya, batunya semakin banyak ketika digali.
Untuk memindahkan batu-batu besar tersebut, pihaknya menyiapkan excavator dan breaker namun pekerjaan di lapangan mengalami kendala kerusaakan kendaraan kerja tersebut.
Lanjutnya, jika dihitung volume pekerjaan, jumlah kubikasi sudah mencapai 21.000 kubik atau sudah melampui jauh dari perencanaan yakni 9.000 kubik.
Sementara itu, pemilik lokasi hibah tanah untuk pembangunan RS.Pratama Doreng, Simpi Karisdunan, membenarkan bahwa saat ini pekerjaan di lapangan masih berupa pemindahan batu-batu besar dari lokasi utama proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, terhambatnya pekerjaan pembangunan gedung utama di lokasi tersebut, juga dikarenakan banyaknya batu-batu dengan ukuran besar yang memenuhi lokasi pembangunan gedung utama.
"Kondisi lokasi yang dipenuhi batu-batu ini membuat kontraktor proyek harus pindah dahulu batu-batu besar tersebut barulah bisa melakukan pembangunan fondasi bangunan," ungkapnya.
Selaku pemilik lokasi hibah tanah, dirinya berharap, apapun kendala di lapangan, pembangunan RS Pratama Doreng harus bisa diselesaikan oleh kontraktor pelaksana.
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Nenbura, Stefanus Bertin Edo menuturkan, pada lokasi pembangunan gedung utama masih dipenuhi batu-batu dan belum dibersihkan.
Ia melihat, batu-batu yang dibongkar itu masih menumpuk di lokasi utama proyek.
Menurutnya, dengan jangka waktu pekerjaan pembangunan yang telah berjalan 3 bulan lamanya, seharusnya realisasi fisik di lapangan sudah tinggi. Artinya, gedung utama seharusnya sudah dibangun, kemudian rumah dinas dan lainnya, juga seharusnya sudah bisa selesai dikerjakan.
Keterangan foto:Tampak batu-batu besar memenuhi lokasi utama pembamgunan RS Ptrama Doreng, Jumat (18/11/2022).
Terpisah, PPK Proyek RS Pratama, Gregorius Geovany kepada media ini sebelumnya mengatakan, dalam pelaksaan beberapa paket pekerjaan di lapangan memang terlihat seperti ada keterlambatan kerja, hal ini dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan pekerjaan itu memang ada hal-hal di lapangan yang terjadi dimana pelaksanaan beberapa paket pekerjaan di dalam RS Pratama Doreng ini terlambat sedikit mulai.
"Kondisinya ini paket pekerjaan ada paket pekerjaan pematangan lahan, jadi pematangan lahan dikerjakan oleh satu penyedia untuk meratakan semua area di lokasi pembangunan RS Pratama Doreng sehingga semua pake-paket lain baru bisa dikerjakan setelah dia selesai kerja meratakan. Sekarang ini dia masih berproses untuk penyiapan lahan, dimana dia gali semua sesuai dengan perencanaan. Dalam proses pelaksaan ini, kondisi di lapangan itu batunya banyak, jadi dia gali batu banyak, ada yang dia tumpuk kemudian kasih pindah, kemudian digali, jadi kondisinya memang seperti itu batu banyak," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Greg menuturkan, dalam perencanaan awal memang direncanakan berdasarkan masin-masing trap tetapi dalam perjalanan pada saat digali yang keluar dari bawah tanah itu kan batunya banyak sehingga dia harus melakukan pekerjaan menggali dan memindahkan batuan.
"Kondisi tanah yang berbatu memang sudah diperhitungkan sebagai pekerjaan galian tanah cadas, tetapi tidak diketahui isi di dalam cadas kecil atau besar. Pada waktu dia korek itu baru keluar batu-batu yang besar itu dan volumenya banyak sekali. Sehinga perlu waktu ekstra untuk kasih tumpuk, kasih keluar," ujarnya.
Ia juga menambahkan, kendalanya saat memindahkan batu-batu itu, excavator milik rekanan pelaksana mengalami kerusakan sehingga harus diganti.
Selain itu, tumpukan batu itu perlu dibreaker lagi sebelum dipindahkan oleh truk pengangkut.
ADVERTISEMENT