Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Tuntutan Jaksa Dinilai Ringan pada Kasus Pembunuhan oleh Mantan Kades di Sikka
10 Desember 2022 12:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Jejaring HAM Sikka dan keluarga korban menyesalkan sikap JPU Kejari Sikka terhadap pelaku pembunuhan yang terjadi pada Selasa (10/05/2022) lalu di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka oleh oknum kepala desa Julius Welung, terhadap iparnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan pada konferensi Pers Oleh Koordinator TRUK, Suster Fransiska Imakulata, SSpS, Pater Vander Raring, SVD, perwakilan dari JPIC Ledalero, Siflan Angi dari FORKOMA PMKRI dan keluarga korban pada Jumat (9/12/2022).
Pada keterangan pers yang berlangsung di Kantor TRUK, Suster Fransiska mengatakan, pihaknya pihaknya merasa kecewa sikap dan tindakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Negeri Sikka pada 5 Desember 2022 dengan agenda sidang tuntutan.
"Kami menyampaikan kekecewaan terhadap pihak kejaksaan dalam hal itu Jaksa Penuntut Umum tidak menuntut dengan mengunakan pasal 340 KUHP, malah memilih alternatif lain dengan memberikan tuntutan 18 tahun penjara, sedangkan hukuman atas tindakan pembunuhan berencana ini sudah di atur dalam pasal 340 KUHP dengan bunyi "Barang siapa sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan berencana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun," ungkap Suster Fransiska.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dalam keterangan saat konferensi pers ia menyampaikan bahwa Pegiat HAM Sikka memberikan dukungan kepada pihak Pengadilan Negeri Maumere untuk memberikan keputusan yang seadil-adilnya.
"Kami Pegiat HAM pada saat audiens bersama ketua pengadilan tadi memberikan dukungan kepada pihak pengadilan agar memberikan keputusan yang seadil-adilnya terhadap fakta yang terungkap dalam persidangan," ungkap suster.
Sementara itu pihak keluarga korban, HNW, berharap bahwa Pengadilan Negeri Sikka untuk memberikan keputusan yang berat sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh Julius welung terhadap korban almarhum Hubertus Erihans Daru.
"Jika Pengadilan Negeri Maumere tidak memberikan hukuman yang berat terhadap Julius maka layak kami keluarga menilai bahwa pihak Pengadilan Negeri Sikka tidak memutuskan secara adil," ucap salah seorang keluarga korban.
ADVERTISEMENT