Konten Media Partner

Turap Pengaman Kali Wairkoro Jebol, Ancam Rumah dan Gereja di Wairbleler, Sikka

29 Desember 2022 10:04 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turap Pengaman Kali Wairkoro Jebol, Ancam Rumah dan Gereja di Wairbleler, Sikka
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Warga Kampung Nangahaledoi, Desa Wairbleler, mengeluhkan banjir dari Kali Wairkoro yang rutin dirasakan warga saat terjadi musim hujan.
ADVERTISEMENT
Banjir yang menggenangi rumah warga ini, akibat jebolnya turap pengaman Kali Wairkoro yang berada persis di pinggir pemukiman warga RT.17.
Sebanyak 5 rumah warga dan 1 rumah ibadah umat Katolik (Kapela), yang terdampak banjir akibat jebolnya turap pengaman Kali Wairkoro.
Almentus, warga Kampung Nangahaledoi, kepada media ini, Rabu (28/12/2022) menuturkan, masalah jebolnya turap pengaman Kali Wairkoro, sudah terjadi setiap tahunnya pada musim penhujan dan saat banjir rob.
Jika terjadi banjir, rumahnyan yan berada persis di samping Kali Wairkoro dan dekat sisi turap yan jebol, akan merasakan dampak air yang mengenangi rumahnya.
Selain rumahnya, ada 4 rumah nya lainnya jua tergenang air dari Kali Wairkoro.
Saat banjir rob pada 24 Desember 2022 lalu, rumahnya juga tergenang air laut.
ADVERTISEMENT
"Kalau musim hujan ditambah badai rob, warga tidak bisa tidur karena takut ancaman banjir dan juga badai rob," ujarnya.
Selaku warga, dirinya berharap ada aksi nyata dari Pemkab Sikka untuk membanun turap pengaman Kali Wairkoro agar mereka terhindar dari ancaman banjir.
Selain itu, 3 Angota DPRD Sikka dan Bupati Sikka juga telah meninjau secara langsung kondisi Kali Wairkoro dan menjanjikan akan mengatasi masalah ini, namun tidak pernah direalisasikan.
Ketua FPRB Desa Wairbleler, Abdul Sulaiman, mengatakan ada 3 orang Anggota DPRD datang berkunjung melihat kondisi kali Wairkoro dan menjanjikan dalam jangka waktu 2 minggu Kali Wairkoro akan dibereskan, tetapi sampai hari ini tidak direalisasikan.
"3 Anggota DPRD datang dengan pegawai BPBD dan janjikan akan ada pekerjaan turap pengaman kali, namun kami tunggu sampai hari ini, tidak pernah ada pekerjaan pembangunan, ungkap Almentus.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Desa Wairbleler, Muhamad Jafar, mengatakan, 10 tahun yang lalu melalui Bidang PSDA Dinas PU Kabupaten Sikka, dibangunlah turap pengaman kali Wairkoro, yan bertujuan untuk menyelamatkan pemukiman warga di wilayah RT.017.
Keterangan foto:Kondisi turap pengaman Kali Wairkoro yang jebol akibat terjangan banjir. Foto:Mario WP Sina.
Berjalannya waktu, karena curah hujan makin tinggi dan abrasi pantai yang terus terjadi, pada tahun 2020, itu Dinas PU didampingi BPBD turun meninjau lokasi. Kemudian dilakukan pengukuran di Kali Wairkoro sepannjang 200 meter, dengan maksud bahwa akan dilakukan pemindahan alur air supaya terbagi (normalisasi kali) dan pembangunan turap pengaman kali.
Pengukuran itu dilakukan pada Februari 2022 oleh BPD dan Dinas PUPR didampingi dirinya dan Kasi Kesos dan Forum PRB.
Setelah selesai pengukuran, penyampaian dari dinas teknis, pihaknya akan kembali ke kantor dan akan melakukan kajian teknis.
ADVERTISEMENT
Berjalannya waktu karena terjadi pandemi corona, semua pekerjaan dibatalkan. Lalu di 2021 ketika curah hujan tinggi dan abrasi air laut, sampai masuk ke rumah warga dan kebun warga, dan terdampak juga sampai di Hotel Coconut Beach,
BPBD Sikka, kembali datang melihat lokasi. Pada awal 2022, Kalak BPBD Sikka, Yan Laba jua telah turun ke lokasi lagi di Kali Wairkoro dan Pantai Nangahaledoi untuk melakukan pengukuran dan memastikan berapa volume yang perlu dikerjakan.
"Setelah selesai pengukuran, Kalak BPBD sampaikan kami akan melakukan kajian teknis, apakah kemudian tahun ini bisa dieksekusi atau tidak kami belum bisa dijanjikan," ujarnya.
Ia kemudian berkoordinasi dengan BPBD dan disampaikan bahwa menunggu disposisi dari Kalak BPBD. Setelah itu, ia berkoordinasi ulang dengan BPBD, dan disampaikan yang sama bahwa menunggu disposisi.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 2022, dirinya selaku kepala desa kemudian melakukan koordinasi lagi dengan Bupati Sikka terkait normalisasi Kali Wairkoro dan abrasi pesisir Nangahaledoi.
Bupati Sikka kemudian menyampaikan bahwa bapa desa untuk bersabar nanti pekerjaan itu kita akan ditindaklanjuti. Yang penting kepala desa selalu koordinasi dengan pihaknya.
Ia juga menuturkan, saat ini Bupati Sikka telah mengeluarkan Surat Pernyataan Bencana. Dengan dasar surat ini, dirinya memohon Bupati untuk pekerjaan yang berkaitan dengan turap Kali Wairkoro, normalisasi Kali Wairkoro, abrasi Pantai Nangahaledoi bisa dikerjakan.
"Turap ini jika mau direalisasikan pemerintah kurang lebih sekitar 200 meter. Kita sangat mengharapkan sekali, paling tidak ada tahapan pekerjaan harus dilakukan pemerintah daerah. Karena kalau bicara tentang normalisasi Kali Wairkoro, mereka dari BPBD dan Dinas PU sudah tahu semua," ujarnya.
ADVERTISEMENT