Konten Media Partner

Viral Video Bupati Sikka Larang Jurnalis Liput saat Demo Warga di Patiahu

21 Juni 2023 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Bupati Sikka saat menunjuk wartawan di lokasi demo masyarakat adat di Patiahu, Selasa (20/6/2023).
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Bupati Sikka saat menunjuk wartawan di lokasi demo masyarakat adat di Patiahu, Selasa (20/6/2023).
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Ratusan warga dari komunitas adat Suku Soge dan Suku Goban menggelar aksi demo di pintu masuk eks HGU Patiahu di Patiahu, Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Selasa (20/6/2023) pagi hingga sore hari.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi demo itu, ratusan warga memblokade jalan Trans Flores Maumere -Larantuka dan mengadang kendaraan dinas dari Dinas Perumahan Rakyat Sikka yang tengah berada di Patiahu.
Selain itu, rombongan bupati Sikka bersama PT. Kris Rama dan kepala kantor wilayah BPN ATR Provinsi NTT dan Pantia B dihadang masa saat tiba di lokasi. Rombongan peninjauan ini pun terpaksa kembali pulang ke Maumere.
Pasca kejadian itu, beredar video yang viral di berbagai media sosial, tampak Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo yang sedang berada di dalam mobil dinas, melarang wartawan untuk mengambil video sehingga terjadi adu mulut di lokasi demo Patiahu.
Dalam video berdurasi 37 detik itu, terlihat Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo menunjuk tangan ke arah wartawan yang diketahui adalah Wartawan NMC TV, Joni Nura, sehingga terjadi adu mulut antara keduanya.
ADVERTISEMENT
Wartawan Joni Nura tampak dalam video mempertanyakan alasan Bupati Sikka melarang dirinya untuk mengambil gambar.
"Hey kau jangan shooting-shooting itu," kata Bupati Sikka.
"Kenapa pak bupati memangnya saya salah apa saya shooting pak bupati," tanya Joni. Lalu Bupati Sikka menjawab "Kamu sering omong lain di lapangan," kata bupati.
Joni pun menjawab "Saya omong lain apa?Saya wartawan kok bapak larang jangan shooting,". Pak bupati pun menjawab "Kalau saya tidak mau??"
Joni menjawab "Tapi inikan lokasi terbuka pak bupati,". Jawaban dari Joni ini pun dibalas Bupati Sikka "Kau sombong, hebat," sambil bergegas pergi dengan mobil dinas meninggalkan lokasi demo.
Pantuan media ini, dalam demo itu, masyarakat adat juga sempat menyoraki Bupati Sikka yang disebut bohong karena tidak memenuhi janji kampanye 100 hari usai terpilih menjadi Bupati Sikka. Menurut salah seorang Tokoh Adat Leonardus Leo, pada saat kampanye Robi Idong yang maju sebagai calon bupati Sikka, ia menyampaikan bahwa akan menyelesaikan masalah HGU Nangahale usai dirinya dilantik sebagai bupati.
ADVERTISEMENT
"Saat pelantikan setelah 100 hari kerja, saya janji penyelesaian HGU Nangahale. Ternyata sampai hari ini juga Bupati Sikka tidak menyelesaikan," ujar Leonardus Leo.