Wali Kota Kupang Gandeng Umat Budha Gelar Penanaman Pohon

Konten Media Partner
6 Desember 2019 9:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Kupang, Jefryston Riwu Kore bersama umat Budha dan Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK), melaksanakan penanaman pohon di lokasi pembangunan Vihara. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Kupang, Jefryston Riwu Kore bersama umat Budha dan Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK), melaksanakan penanaman pohon di lokasi pembangunan Vihara. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
KUPANG- Wali Kota Kupang, Jefryston Riwu Kore bersama umat Budha dan Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK), melaksanakan penanaman pohon di lokasi pembangunan Vihara Pubbaratana Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis, (05/12/2019).
ADVERTISEMENT
Hadir pula Ketua forum Kerukunan Umat Beragama Kota kupang Pdt Rio Fanggidae, Senator DPD RI dan Ketua TP PKK Hilda Riwu Kore Manafe, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Kupang Yakobus Beda Kleden, Ketua Umat Budha Terafada Indonesia Kota Kupang, Indra Efendy.
Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore mengatakan kondisi kota kasih saat ini, sangat membutuhkan pertahanan cadangan air bawah tanah, sehingga bisa digunakan pada musim kemarau. Pasalnya sampai saat ini pengeloaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan, masih mempergunakan cadangan air bawah tanah.
Karena itu Gerakan Kupang Hijau dengan penanaman pohon dan pembuatan lubang resapan, agar dapat mempertahankan cadangan air serta melancarkan resapan air hujan kedalam tanah.
Ia juga mengapresiasi umat Budha yang telah menerima dan mengikuti himbauan Pemkot agar secara bersama dapat melindungi dan menjalankan gerakan kepedulian alam, demi melestarikan ekosistem yang ada.
ADVERTISEMENT
“Penanaman pohon ini agar dapat memberikan lindungan terhadap mata air, serta memberikan daya tarik air bawah tanah ke permukaan," katanya.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag Yakobus Beda Kleden mengatakan, gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh agama, adalah suatu gebrakan dalam menyelamatkan lingkungan.
Dikarenakan dalam misi besar agama tidak hanya untuk manusia tetapi bagaimana dapat mempertahankan alam, sehingga sebagai insan yang mendiami bumi ini dapat hidup dengan baik dalam lingkaran ekosistem yang sehat.
“Tugas besar agama tidak hanya menyelamatkan manusia, tetapi bagaimana juga bisa menyelamatkan alam yang telah diciptakan Tuhan bagi manusia," katanya.
Ia juga mengapresiasi Wali Kota Jefry, karena telah memberikan suatu gerakan demi merubah cara pandang masyarakat, bahwa kondisi alam sangat berpengaruh bagi keberlangsungan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya Gerakan Kupang Hijau, seluruh agama yang ada di Kota Kupang perlu secara bersama melaksanakan penanaman pohon dan pembuatan lubang resapan disetiap rumah tangga sebagai suatu cara menjaga kelestarian alam.
Koordinator KOMPAK, Zarniel Woleka mengatakan, hal yang dilakukan Pemkot adalah upaya yang sangat baik dalam membangun kebersamaan dari perbedaan agama di NTT.
Gerakan Kupang Hijau telah memberikan dampak koordinasi yang baik antara setiap agama untuk mempertahankan dan menjaga alam demi kehidupan yang asri.
“Tanggung jawab merawat bumi adalah tanggung jawab semua pihak. Kita bersyukur wali kota juga komitmen untuk merawat bumi dengan gerakan kupang hijau. Ini sangat baik menjadi semangat semua warga Kota Kupang dari agama apapun untuk hijaukan kota," tandasnya.
ADVERTISEMENT