Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Menjelajahi Psikologi di Balik Mimpi
12 November 2023 10:13 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Floria Auryn Raihanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti pernah bermimpi, entah itu mimpi indah, mimpi buruk ataupun mimpi yang abstract. Walaupun begitu, mimpi selalu memberi perasaan keajaiban dan penemuan baru yang tidak pernah kita sadari.
ADVERTISEMENT
Dalam setiap tidur, ada pesan atau pengalaman yang menanti untuk diungkapkan oleh pikiran bawah sadar dan meskipun seringkali sulit dijelaskan, dunia mimpi akan selalu menjadi tempat yang menarik untuk dieksplorasi, tempat di mana kita dapat melihat sisi lain dari diri kita yang mungkin tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi psikologi di balik mimpi dan mencoba memahami perannya dalam pemahaman diri serta pengembangan diri.
Mimpi sebagai Jendela ke Alam Bawah Sadar
Mimpi selalu menjadi subjek misterius dan memikat yang telah memikat manusia sepanjang sejarah. Dalam banyak budaya, mimpi dianggap sebagai komunikasi spiritual, ramalan masa depan, atau bahkan sebagai jendela ke alam bawah sadar.
Pertanyaan pertama yang sering muncul tentang mimpi adalah "Mengapa kita bermimpi?"
ADVERTISEMENT
Sigmund Freud, salah satu bapak psikoanalisis, menganggap mimpi sebagai jendela ke alam bawah sadar. Baginya, mimpi adalah cara bawah sadar kita untuk mengungkapkan hasrat, konflik, dan keinginan yang terpendam. Freud bahkan mengembangkan teknik analisis mimpi yang disebut "Dream Analysis" untuk menggali makna yang mungkin tersembunyi dalam mimpi kliennya.
Meskipun teori Freud tentang mimpi telah menghadapi kritik dan kontroversi, konsep bahwa mimpi mencerminkan aspek-aspek dari alam bawah sadar masih menjadi topik penelitian yang relevan dalam psikologi modern.
Penelitian tentang mimpi telah mengungkapkan bahwa mimpi dapat memberikan wawasan tentang berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk emosi, pengalaman masa lalu, dan bahkan masalah kesehatan mental. Misalnya, seseorang yang sering bermimpi tentang perasaan cemas mungkin memiliki kecemasan yang belum terdiagnosis dalam kehidupan sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
Mengenal Jenis-jenis Mimpi
Ada berbagai jenis mimpi yang dapat kita alami dan dapat memberikan wawasan tentang psikologi kita:
1. Mimpi Lucid
Dalam mimpi lucid, kita sadar bahwa kita sedang bermimpi. Ini memberi kita kendali atas mimpi kita dan sering kali menjadi pengalaman yang sangat mendalam. Lucid dream pertama kali ditemukan oleh Frederik van Eeden, seorang psikiater Belanda pada tahun 1913.
Lucid dream terjadi karena adanya aktivitas di korteks prefrontal otak, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab atas kesadaran diri dan refleksi. Lucid dream dapat terjadi selama tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu saat tidur yang paling dalam dan ditandai dengan gerakan mata yang cepat, pernapasan yang lebih cepat, dan aktivitas otak yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
2. Mimpi Buruk
Mimpi buruk adalah mimpi yang menyebabkan seseorang merasa cemas atau takut dan sering kali membuat penderitanya terbangun dari tidur. Hampir semua orang pernah mengalami mimpi buruk, namun jika terjadi berulang, mengganggu tidur, serta berdampak negatif pada kehidupan, maka ini sudah termasuk ke dalam gangguan mimpi buruk atau nightmare disorder.
3. Mimpi Perulangan
Mimpi perulangan adalah mimpi yang terjadi berulang kali dengan tema yang sama atau mirip. Beberapa mimpi mungkin terasa seperti déjà vu, di mana kita merasa telah mengalami situasi yang sama dalam mimpi sebelumnya.
4. Vivid Dream
Mimpi ini mengacu pada mimpi yang bisa diingat dengan mendetail seolah-olah mimpi itu adalah ingatan yang jelas. Vivid dream ini bisa saja bersifat ajaib atau justru memiliki jalan cerita yang realistis. Namun, vivid dream biasanya meninggalkan kesan seperti senang, sedih, marah atau kesal saat terbangun.
ADVERTISEMENT
Menggunakan Mimpi untuk Pemahaman Diri
Menggunakan pemahaman tentang psikologi di balik mimpi dapat menjadi alat yang kuat untuk pemahaman diri. Mencatat mimpi-mimpi yang kita alami, bahkan jika mimpi terasa aneh atau tidak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, dapat membantu kita melihat pola-pola dalam pikiran kita. Ini juga dapat membantu kita menjawab pertanyaan tentang apa yang mungkin terjadi di alam bawah sadar kita.
Namun, penting untuk diingat bahwa mimpi merupakan pengalaman pribadi dan subjektif. Interpretasi mimpi dapat berbeda-beda antar individu. Oleh karena itu, penting untuk menjalani perjalanan eksplorasi mimpi dengan pikiran terbuka dan rasa ingin tahu yang sehat.