Konten dari Pengguna

Ekspansi Marketing Red Bull di Dunia Olahraga

Fajar A Nawawi
korban vonvon dan bungkus chitato
23 Januari 2017 22:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar A Nawawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ekspansi Marketing Red Bull di Dunia Olahraga
zoom-in-whitePerbesar
Infiniti Red Bull F1 Racing Team (Foto : torange.biz)
ADVERTISEMENT
Disclaimer : Ini bukan tulisan berbayar, tapi kalau yang bersangkutan mau mengapresiasi dikasih gratisan juga gak masalah (lumayan buat nyetok hahaha)
Untuk penggemar olahraga, nama Red Bull mungkin sangat familiar. Di segmen olahraga ekstrem bahkan Red Bull sudah banyak memiliki event sendiri karena memang sudah sejalan dengan brandingnya. Justru di olahraga mainstream Red Bull ini sudah memiliki banyak prestasi. Di MLS, klub New York Red Bulls merupakan salah satu tim papan atas (walaupun belum pernah juara). Di eropa lain lagi, di negara asalnya, Austria, FC Red Bull Salzburg berhasil mendominasi Liga Austria dari tahun 2005 dengan menghasilkan 7 gelar juara dan 4 kali runner up. Yang masih fresh tentu saja tim fenomenal RB Leipzig di Jerman yang baru berdiri 2009 di kasta terbawah, kini menjadi tim papan atas Bundesliga bahkan sempat memimpin klasemen di musim 2016-2017 ini.
ADVERTISEMENT
Ekspansi Marketing Red Bull di Dunia Olahraga (1)
zoom-in-whitePerbesar
RB Leipzig (Foto : bundesliga.com)
Di dunia motorsport, tim MotoGP Repsol Honda yang ditunggangi juara dunia Marc "Baby Alien" Marquez dan Dani Pedrosa adalah tim yang disponsori oleh Red Bull. Bahkan, kini mereka memiliki tim sendiri yaitu Red Bull KTM yang patut diwaspadai perkembangannya beberapa tahun ke depan. Di kategori jet darat, yang fenomenal adalah ketika tim Red Bull Racing berhasil mendominasi Formula 1 di tahun 2010-2013 berkat kepiawaian Sebastian Vettel & Mark Webber didukung oleh sasis yang sangat reliable, bahkan di 2016 kemarin mereka berhasil finish di posisi 2 konstruktor melewati Ferrari ketika Mercedes terlalu kuat untuk dihadang. Belum lagi tim satelit mereka, Scuderia Toro Rosso yang selalu tampil stabil di papan tengah.
ADVERTISEMENT
Semua berawal dari 13 tahun yang lalu ketika Red Bull memutuskan untuk membeli tim Formula 1, Jaguar. Ketika itu pula semua melihat bahwa ini hanya strategi marketing jangka pendek atau bisa jadi hanya untuk memuaskan hobi sang pemilik, Dietrich Mateschitz. Pandangan tersebut buyar ketika pembalap mereka, Sebastian Vettel, menjadi juara dunia empat kali berturut-turut di 2010-2013. Semenjak itu, Red Bull, yang baru berdiri pada tahun 1987, kini menjadi salah satu brand yang paling dikenal di dunia olahraga.
Ketika pertama kali diluncurkan di negara asalnya, Austria, kegiatan marketing Red Bull memang berfokus pada olahraga. Kegiatan mereka diawali dengan menjadi sponsor salah satu klub sepakbola Austria selama satu tahun dan pembalap Formula 1 asal Austria, Gerhard Berger, pada tahun 1989. Dilanjutkan dengan ekspansi ke AS di tahun 1997 dengan mensponsori action sports, seperti motocross, skateboarding, surfing, dan pada akhirnya Red Bull fokus pada pengembangan atlet muda. Sebastian Vettel adalah contohnya, direkrut semenjak usianya masih 19 tahun, pada umur 26 tahun sudah merasakan 4 kali menjadi juara dunia. Marc Marquez pun demikian, disponsori sedari umur 20 tahun, kini ia telah mengoleksi 3 kali gelar juara dunia sepanjang 4 musim perjalanannya di MotoGP.
ADVERTISEMENT
Ekspansi Marketing Red Bull di Dunia Olahraga (2)
zoom-in-whitePerbesar
Marc Marquez - Repsol Honda (Foto : redbull.com)
Investasi Red Bull terhadap atlet muda serta tim yang mereka beli ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya beriklan, tetapi turut serta dalam pengembangan atlet dan tim mereka. Siapa yang menyangka Red Bull Racing menjadi satu-satunya tim non-pabrikan yang mendapat gelar juara dunia Formula 1, padahal saat itu pemasok mesin mobil mereka adalah Renault. Jangan lupakan juga RB Leipzig yang perjalanannya masih sangat panjang. Tujuan utama mereka bukanlah hanya sekedar berprestasi dalam olahraga yang dipilih, melainkan menjadi top of mind minuman berenergi dalam skala global dengan positioning tersendiri. Masalah yang sering muncul adalah klub Red Bull (terutama sepakbola) biasanya mendapat penolakan karena kerap menghilangkan unsur tradisi dari klub yang mereka akuisisi.
ADVERTISEMENT
Biasanya, perjalanan sukses atlet-atlet mereka akan dibuatkan video series sehingga penonton bisa merasakan bagian dari mereka. Kalau boleh dibilang, semua proses aktivitas marketing mereka mulai dari membangun sebuah tim, merekrut atlet muda, sampai menjadi juara dunia adalah salah satu contoh content marketing yang sukses dengan melakukan storytelling secara alamiah dan pada akhirnya mampu membantu mereka membangun brand loyalty.
Ekspansi Marketing Red Bull di Dunia Olahraga (3)
zoom-in-whitePerbesar
Sebastian Vettel - Juara Dunia Formula 1 Empat Kali (Foto : redbull.com)