Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Keresahan Millenials Dalam Kehidupan Yang Di Atur Society Di Masa Sekarang
23 November 2024 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Firda Novianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ambisius kalau berlebihan itu memang gak bagus. Itu tuh seperti penyakit hati dalam diri. Salah satunya juga menyebabkan kita punya penyakit hati yang dimana gampang iri sama orang lain, contoh seperti merasa "wah orang-orang udah kayak gini, sementara sya belum" akhirnya instead to fokus ke diri kita, ke jiwa kita, bahkan ke kedamaian diri kita.
ADVERTISEMENT
Pertama, hidup itu tuh bukan perlombaan , hidup itu bukan seperti race kuda atau race ferrari dimana yg paling cepet itu yg menang gitu. Gak ada yg namanya menang kalah dalam hidup tuh gak ada. Menurut saya, kesuksesan atau kegagalan semua itu hanya di buat society atau masyarakat aja. Sebenarnya tidak ada yang memaksa manusia siapapun itu untuk selalu berhasil untuk mendapatkan apa yg dia mau, atau apa yang society mau. Hidup itu arena tempat manusia bereksperimen . Namanya juga eksperimen pasti ada salah pasti ada benar, pasti ada baik pasti ada buruk, pasti ada gagal pasti ada berhasil. Dan menurut saya yg paling penting, bisa gak sih kita keluar dari social constract itu? Bisa gak sih kita keluar dari mindset disaat orang-orang meromantisasi dan mengglorifikasi nikah atau pencapaian dalam hidup yang dalam kata "Harus sudah berhasil" , yg seakan akan everything like that, nikah misalnya the one and only thing yang kita harus lakukan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
menurut saya society di Indonesia itu sangat-sangat meromantisasikan dan mengglorifikasikan pernikahan. Saya Paham, kalau untuk agama pernikahan itu adalah penyempurna agama, dan saya paham itu mulia sekali, bahkan pas ijab kabul aja ibaratnya itu malaikat disekeliling kita mengamini dan berdoa. Cuma masalahnya pernikahan itu adalah hal privat yang seharusnya bukan menjadi milik publik tapi milik antara dua insan tersebut dan keluarganya.
karna mentality tersebut orang jadi merasa gagal, di umur 20an ke atas belum menemukan jodohnya, atau bahkan umur 22 tahun udah galau jodoh, itu suatu kegagalan. hal yang sangat konyol menurut saya.