Berkomunikasi Melalui Diskusi

Despa Liana Sari
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas.
Konten dari Pengguna
16 November 2022 18:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Despa Liana Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Siswa - siswi aktif dalam kegiatan belajar mengajar ( Foto : Pixabay )
zoom-in-whitePerbesar
Siswa - siswi aktif dalam kegiatan belajar mengajar ( Foto : Pixabay )
ADVERTISEMENT
Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di dalamnya terdapat guru dan siswa. Proses yang ada di sekolah biasa disebut dengan kegiatan belajar - mengajar. Kegiatan belajar - mengajar ini tentunya melibatkan komunikasi antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerimanya. Komunikasi antara guru dan siswa haruslah sesuai agar pelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Selain itu, komunikasi yang sesuai dapat menciptakan umpan balik dari siswa yang diajarkan.
ADVERTISEMENT
Kelas merupakan kelompok kecil dari sekolah. Di kelas, siswa dibagi sesuai dengan kemampuan berpikir yang nantinya akan di ajarkan oleh guru. Disinilah terjadinya proses komunikasi antara guru dan siswa dalam bertukar informasi, ilmu, nasihat dan sebagainya. Kelas yang baik adalah kelas yang siswanya mampu dengan benar menerima setiap informasi yang diberikan gurunya.
Proses komunikasi yang ada antara guru dan seluruh siswa di kelas bisa dalam bentuk tanya - jawab, penugasan, ataupun berupa perintah lainnya yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Dewasa ini, kurikulum di Indonesia lebih mengutamakan keaktifan siswa saat kegiatan belajar - mengajar berlangsung. Komunikasi tidak satu arah lagi. Namun, sudah berlangsung dua arah. Antara guru dan siswa telah dibangun interaksi yang mengutamakan pola diskusi dalam menyelesaikan suatu masalah di pelajaran tertentu.
ADVERTISEMENT
Tetapi, tidak semua komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik. Komunikasi yang baik dan diharapkan belum tentu dapat dilaksanakan sesuai rencana. Banyak guru yang belum menguasai sepenuhnya bagaimana pola komunikasi yang sesuai terhadap usia dan karakter siswa yang diajarkan. Terlebih lagi ketika mengajar dalam tingkat sekolah dasar. Akan tercipta komunikasi yang buruk apabila seorang guru tidak dapat menyesuaikan komunikasinya di hadapan para siswa yang cenderung masih kesulitan menerima informasi dengan baik.
Hambatan antara guru dan siswa di kelas ada banyak contohnya. Salah satunya adalah kurangnya persiapan guru dalam menyampaikan pelajaran. Hal ini sebab guru yang kurang menguasai materi ataupun tidak memiliki media belajar yang mendukung. Sebabnya, guru akan kesulitan menyampaikan materi ajar di depan kelas. Selain itu, pembelajaran yang membosankan dapat membuat siswa merasa jenuh. Guru yang kurang mengajak siswa berinteraksi dalam pelajaran dan hanya menjelaskan materi dapat menciptakan kelas yang pasif. Siswa tidak bisa menyampaikan pemikirannya sebab tidak ada kesempatan yang diberikan. Belum lagi dari karakter siswa itu sendiri yang terkadang acuh tak acuh dengan materi yang disampaikan gurunya. Hal semacam ini yang membuat komunikasi di kelas makin buruk dan sulitnya proses penerimaan materi pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Ada banyak hambatan lain yang menyebabkan komunikasi di ruang kelas tidak berjalan dengan baik. Di beberapa daerah di Indonesia, masih banyak guru yang menggunakan bahasa daerah saat menjelaskan suatu pelajaran kepada siswa - siswanya. Bahkan bukan hanya itu, siswa kepada siswa lainnya pun masih sering menggunakan bahasa daerah di mana terkadang tidak semua siswa memahami bahasa itu. Hal ini dapat menimbulkan makna berbeda yang diterima oleh siswa sehingga menghambat komunikasi di dalam kelas.
Informasi yang disampaikan guru di depan kelas haruslah sampai secara menyeluruh kepada semua siswa. Jangan sampai hanya beberapa siswa yang mampu memahami maksud yang disampaikan oleh gurunya. Sedangkan, mereka yang tidak sesuai dengan cara guru mengomunikasikan pelajaran, hanya bisa menganggukkan kepala saja. Maka dari itu, haruslah ada cara yang ditempuh guru dan murid agar komunikasi dapat terjalin dengan baik dan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Cara terbaik yang digunakan dalam mengatasi kegagalan berkomunikasi antara guru dan siswa ataupun siswa dengan siswa lainnya adalah melalui diskusi. Diskusi merupakan suatu cara menemukan jawaban atau jalan keluar dengan membicarakan masalah tersebut bersama - sama. Dengan berdiskusi, semua siswa dan juga guru akan aktif dalam menyampaikan apa yang mereka pikirkan. Guru juga tidak lagi berbicara panjang lebar menjelaskan materi di hadapan siswanya. Selain itu, diskusi dapat melibatkan semua anggota kelas dan terjadilah komunikasi yang menyeluruh.
Diskusi dapat dilakukan secara menyeluruh ataupun dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok. Hal ini dapat mengurangi hambatan yang selama ini menghalangi komunikasi antara guru dan siswa. Guru hanya perlu mengajarkan bagaimana cara siswa menyampaikan pendapatnya kepada orang lain dengan baik dan sesuai pembahasan. Nantinya akan ada proses tanya - jawab antar anggota kelas yang bukan saja meningkatkan keaktifan komunikasi di kelas, namun juga menambah wawasan masing - masing siswa.
ADVERTISEMENT
Melalui cara ini, komunikasi yang baik, terstruktur dan menyeluruh dapat diwujudkan. Seluruh siswa di kelas dapat memberikan partisipasinya dalam bentuk pendapat, tambahan ataupun sanggahan. Selain mempermudah guru dalam memberikan pemahaman kepada seluruh siswa, diskusi dapat melatih cara siswa mengomunikasikan apa yang dia pikirkan. Setiap sekolah rasanya perlu untuk menekankan kepada siswa dan guru agar sering melakukan diskusi sebagai media pembelajaran. Agar segala hambatan yang selama ini ditemukan, dapat dikurangi keberadaannya.