Peran Komunikasi yang Baik Terhadap Pembentukan Karakteristik Anak

Despa Liana Sari
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas.
Konten dari Pengguna
9 November 2022 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Despa Liana Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berbicara empat mata dengan anak (foto : pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Berbicara empat mata dengan anak (foto : pixabay)
ADVERTISEMENT
Rumah yang baik adalah rumah yang di dalamnya terjalin keharmonisan antar anggota keluarga. Keharmonisan itu dapat terwujud dengan adanya pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Pola komunikasi itulah yang perlu dibentuk oleh orang tua kepada anaknya sejak dini. Sebab, komunikasi yang baik akan membuat anak merasa memiliki harga diri yang kuat serta mampu menciptakan kepribadian yang sehat pada diri anak. Melalui komunikasi juga orang tua dan anak dapat mengekspresikan perasaannya masing - masing tanpa merasa saling menghakimi. Oleh sebab itu, komunikasi dalam keluarga merupakan komunikasi yang bernilai pendidikan. Dengan harapan komunikasi yang terjalin dapat membentuk karakter yang baik dalam diri anak.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak orang tua yang masih mengabaikan bahkan tidak menyadari pentingnya komunikasi yang baik untuk mencapai keharmonisan keluarga. Dengan memenuhi segala kebutuhan yang sifatnya materi, orang tua menganggap itu sudah lebih dari cukup. Padahal, anak - anak perlu lebih dari itu. Perhatian, nasihat dan juga kalimat afirmasi dapat menentukan karakter seorang anak di dalam ataupun di luar rumah. Anak tidak hanya membutuhkan pakaian dan mainan baru setiap minggu dari ayah atau ibunya. Tetapi mereka membutuhkan waktu untuk duduk bersama orang tua dan membahas hal - hal kecil yang meningkatkan suasana harmonis dalam keluarga. Segala hal yang dialami di rumah antara orang tua dan anak berpengaruh besar terhadap karakter anak tersebut pada masa depan. Anak akan mengadaptasi apa yang dia dapatkan di rumah ke lingkungan pertemanannya.
ADVERTISEMENT
Semua orang tua menginginkan anaknya memiliki kepribadian yang baik. Tetapi seiring pertumbuhan, karakter anak tentu tidak lepas dari pengaruh lingkungan di sekitarnya. Di luar, anak akan menemukan lingkungan yang beraneka ragam. Anak yang mendapatkan perhatian dan arahan dari orang tua, mampu menghindari pengaruh lingkungan buruk. Namun, bagi yang tidak mendapatkan arahan dan kurang berkomunikasi dengan orang tuanya sulit untuk menghindari lingkungan yang tidak baik.
Sebagai contoh seorang anak yang terbiasa ditinggalkan oleh orang tuanya bekerja ke luar kota. Anak ini juga dibiarkan saja melakukan apa yang dia kehendaki tanpa ada larangan dari orang tua. Sangat sedikit kesempatan yang anak ini dapatkan untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan orang tuanya. Sehingga, dia menganggap semua yang dia lakukan bukanlah suatu kesalahan. Hal ini menciptakan karakter yang egois, arogan dan juga tidak bertanggung jawab pada anak. Karakter tersebut bisa saja dia dapatkan melalui lingkungan sekitarnya. Di tambah lagi tidak adanya pengendalian dari orang tua membuat anak tidak mengetahui jati dirinya. Anak akan sulit memilah mana lingkungan yang baik dan buruk, sebab orang tuanya sendiri tidak pernah mengomunikasikan hal itu kepadanya.
ADVERTISEMENT
Keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan perilaku anak. Komunikasi yang intens tentu saja dapat berpengaruh terhadap keefektifan hubungan psikologis antara anak dan orang tua. Dewasa ini, sering sekali kita menemukan anak yang merasa asing dengan orang tuanya sendiri. Mereka enggan berbicara banyak dan mendalam kepada orang tua. Sehingga ketika ada permasalahan, anak akan lebih memilih menyimpan masalah itu sendirian daripada mengomunikasikan hal tersebut pada orang tuanya. Sebab, anak biasanya akan mengilas balik tanggapan yang diberikan orang tua mereka sebelumnya. Jarangnya komunikasi yang baik diterapkan, menyebabkan orang tua tidak mampu memberikan tanggapan yang sesuai terhadap apa yang sedang di alami oleh anaknya. Rasa takut timbul amarah atau penolakan dari orang tua menjadi alasan mengapa banyak anak yang enggan berbicara langsung kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai hambatan yang merusak hubungan emosional antara orang tua dan anak. Hambatan itu terlihat pada cara orang tua menyampaikan pesan kepada anaknya. Beberapa orang tua terkadang memberikan ancaman agar anak tidak melalukan kesalahan yang sama. Padahal, cara tersebut malah membuat anak merasa kesal dan takut. Orang tua perlu mempelajari cara mengomunikasikan suatu hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anaknya. Cara tersebut tentunya dengan mengutamakan rasa saling mengasihi dan juga kelembutan. Sebab, berbicara dengan tenang dan dari hati ke hati membuat anak bisa memahami bahwa larangan itu adalah bentuk kasih sayang. Selain dari mengancam, orang tua juga terkadang mempermalukan anak di depan orang lain. Menegur kekurangan yang ada pada anak di depan orang lain akan membuat anak merasa rendah diri. Anak juga akan merasa tidak dicintai oleh orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keharmonisan keluarga melalui pola komunikasi yang baik. Salah satunya dengan cara meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak. Ayah atau Ibu perlu rutin menanyakan kegiatan yang anaknya lakukan di luar rumah. Selain itu juga menanyakan perasaan yang sedang dia rasakan akhir - akhir ini. Pahamilah hal - hal yang sebenarnya anak butuhkan. Dengan perbincangan mendalam, anak akan merasa lebih diperhatikan oleh orang tuanya. Bukan hanya tentang pembicaraan yang mendalam, dengan obrolan kecil serta candaan disela waktu berkumpul, juga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga di rumah.
Makin banyak orang tua dan anak mengomunikasikan hal - hal kecil hingga besar, maka makin dekat jarak yang tercipta. Anak akan memilih untuk terbuka kepada orang tuanya sebab dia menganggap orang tua adalah tempat paling tepat untuk dia mencari solusi dari permasalahan. Rasa percaya yang timbul kepada orang tua dan sebaliknya akan lebih besar. Dari sinilah karakter terpuji akan tertanam dalam diri sang anak. Orang tua adalah teladan utama bagi anaknya. Sehingga amatlah penting bagi orang tua untuk mengetahui pola berkomunikasi yang baik bagi masing - masing anak. Sebab, tidak semua anak mampu menerjemahkan proses komunikasi itu dengan baik.
ADVERTISEMENT
Komunikasi adalah elemen penting dalam menjaga keutuhan sebuah hubungan. Dalam menjaga ikatan keluarga yang sehat dan karakter anak yang kuat, maka komunikasi yang utuh harus tercipta. Orang tua harus mampu memahami pola berkomunikasi sang anak. Salah satunya dengan cara meluangkan waktu untuk berbicara hal yang mendalam dan saling bertukar tawa. Karakter yang baik berasal dari komunikasi yang terkendali.