Konten dari Pengguna

Podcast atau Radio?

Despa Liana Sari
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas.
1 Desember 2022 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Despa Liana Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perekam konten penyiaran audio ( foto : Pixabay )
zoom-in-whitePerbesar
Perekam konten penyiaran audio ( foto : Pixabay )
ADVERTISEMENT
Podcast merupakan media yang sedang naik daun beberapa tahun belakangan. Mendengarkan siaran dalam bentuk podcast adalah gaya hidup masyarakat pada saat ini. Podcast dinilai lebih mudah di akses oleh pendengar sebab memanfaatkan internet untuk menyajikan isi nya. Sehingga bisa didengar kapan saja melalui aplikasi yang menyediakan siaran ini.
ADVERTISEMENT
Awalnya, podcast hanya tersedia untuk pengguna iPod saja. Sehingga, istilah podcast diambil dari kata iPod dan broadcast. Podcast adalah media siaran menggunakan audio yang dapat diputar kapan saja oleh pendengarnya. Hal inilah yang membedakan podcast dengan radio. Radio hanya bisa didengar pada saat tertentu yang diatur oleh penyiar.
Radio dan podcast sama - sama menggunakan audio dalam mengomunikasikan informasi kepada pendengarnya. Pesan yang disampaikan juga sama - sama memiliki keunikan yang menciptakan tempat tersendiri bagi para pendengar. Sehingga, pendengar mampu berimajinasi terhadap kalimat yang disampaikan. Terlebih lagi apabila ada musik latar belakang yang mendukung. Di era digital ini, podcast memiliki pendengar lebih banyak dibandingkan radio dengan selisih pendengar yang sedikit saja. Hal ini membuktikan bahwa podcast telah diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Podcast hadir bukan untuk menggeser minat pendengar terhadap radio, namun podcast dan radio dapat berjalan beriringan.
ADVERTISEMENT
Isi podcast yang bersifat bebas dan lebih bervariasi merupakan salah satu pembeda podcast dan radio. Sebab, radio tentu memiliki penjadwalan serta program yang terstruktur. Bukan hanya itu, tema podcast yang bervariasi membuat pendengar dapat memilih sendiri audio yang ingin dia dengarkan. Bahkan pendengar dapat mengulang kembali audio tersebut apabila informasi belum dapat dia terima dengan baik. Lain halnya dengan radio yang memiliki jadwal tertentu, sehingga tidak dapat didengarkan berulang kali seperti podcast.
Tak kalah penting dari poin sebelumnya, untuk membuat siaran audio di radio kita memerlukan studio radio dan juga izin penyiaran. Sehingga tidak dapat dibuat dengan mudah oleh semua orang. Berbeda dengan podcast, semua orang dapat menyiarkan audio tanpa menggunakan peralatan yang sulit untuk didapatkan. Bahkan dengan menggunakan alat rekam android saja, kita sudah bisa menyiarkan informasi, opini ataupun cerita kita dalam bentuk pesan suara tanpa memerlukan izin penyiaran.
ADVERTISEMENT
Dengan penggunaan yang lebih mudah, menjadikan podcast lebih banyak digunakan pada saat ini. Podcaster bisa secara langsung merekam suaranya dan mengirimkan podcast melalui aplikasi seperti Spotify, Anchor dan SoundCloud. Sebab, aplikasi ini banyak digunakan oleh masyarakat terlebih anak - anak muda. Di Indonesia sudah banyak lahir podcaster yang memiliki ratusan ribu sampai jutaan pengikut yang setia mendengarkan setiap episode podcast. Misalnya ada podcast Rintik Sedu karya Tsana yang membahas kehidupan sehari - hari, podcast Menjadi Manusia yang berisi motivasi tentang kehidupan dan masih banyak podcast dengan tema yang beragam. Pendengar dengan mudah memilih tema yang disukai tergantung kebutuhan dan suasana hati.
Meskipun saat ini podcast memiliki pengguna yang lebih banyak dibandingkan radio, hal itu tidak akan menjadikan radio kehilangan identitas dan ciri-khasnya. Radio dan podcast dapat berjalan bersamaan menuju perkembangan zaman. Sebab, ada yang membedakan podcast dan radio, sehingga menjadikan mereka memiliki keunikan masing - masing. Hanya saja, di era yang serba mudah dan anak muda ingin sesuatu yang lebih bervariasi, maka podcast adalah pilihan yang lebih diminati saat ini dalam hal penyiaran audio.
ADVERTISEMENT