Melepas Penat di Pulau Bokor

Sumber : Dokumen Pribadi

Melepas kepenatan akibat bisingnya ibukota dan bersatu dengan alam sejenak menjadikan salah satu cara untuk merefleksikan diri agar pikiran lebih tenang dan jiwa kembali segar. Pantai menjadi destinasi wisata yang tepat untuk menumpahkan segala rasa yang ada. Dengan semilir anginnya yang berbisik, warna-warni keindahan air laut yang bersatu dengan pasir, dan juga suasana kehangatan yang dirasakan di lubuk hati atas nikmat keindahan alam itu sendiri menjadi pelepas penat bagi saya sebagai seorang pekerja sekaligus mahasiswi di ibu kota.

Pulau Bokor merupakan pulau yang berada pada gugusan Kepulauan Seribu yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta di mana ditetapkan sebagai kawasan konservasi (cagar alam) sejak tahun 1931 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 7 tanggal 3 Mei 1939 (staadblad 245) dengan luas 18 hektare.

Pulau Bokor sendiri merupakan pulau terpencil dengan keindahan alamnya. Dikatakan sebagai cagar alam dikarenakan Pulau Bokor ini tidak dihuni oleh manusia, melainkan dihuni oleh primata jenis Kera ekor panjang yang sangat banyak. Sehingga sebagai wisatawan harus berhati-hati saat berwisata ke Pulau Bokor ini.

Perjalanan yang saya lakukan untuk dapat sampai di Pulau Bokor yaitu dengan menyeberangi dari dermaga tanjung pasir dengan harga tiket Rp. 75.000,-/orang dan tiket parkir sebesar Rp. 20.000,-/motor. Perjalanan tersebut ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan kapal kayu.

Sumber : Dokumen Pribadi

Sesuai dengan keindahan alam yang ditawarkan, Pulau Bokor memiliki bibir pantai yang cantik nan indah dengan air yang masih jernih. Perpaduan warna-warni yang indah dapat menyejukkan mata dan hati wisatawan yang ada di sana termasuk saya dan teman saya.

Sumber : Dokumen Pribadi

So, mau berwisata akhir pekan ke Pulau Bokor untuk melepaskan penat? Silakan. Jangan lupa tetap jaga kebersihan lingkungan dan diri ya. Have fun guys!