Peradaban Yajuj dan Majuj

Frass Kamasa
nulis apa yg disuka yg belum tentu benar dan belum tentu salah, sesdilu 63
Konten dari Pengguna
19 Februari 2019 19:38 WIB
comment
35
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Frass Kamasa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam acara jamuan Walikota London pada 9 November 1951, Perdana Menteri Inggris, Winston Churcill menyebut perihal Yajuj dan Majuj.
ADVERTISEMENT
-Winston Churcill
Gog dan Magog, atau Yajuj dan Majuj adalah sekelompok manusia yang digambarkan di Injil dan Quran. Keduanya bertugas menyiapkan karpet merah untuk kedatangan Antikristus dalam tradisi Kristen, atau Dajjal menurut tradisi Islam.
ADVERTISEMENT
Dalam Alquran, surah al-Kahfi ayat 93-98, dikisahkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah bangsa kuat yang perusak dan penindas. Bangsa yang menjadi korbannya meminta Dzul Qarnain untuk membuat tembok penghalang (saddan) dari celah pegunungan yang bisa dilewati.
Celah sempit di Darial Gorge, Pegunungan Kaukasus, Georgia. Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/07/Dariialsk_ravine_%28A%29.jpg
Dzul Qarnain kemudian membendung jalan lewat itu dengan bijih besi yang dipanaskan yang dilapisi dengan lelehan tembaga. Penghalang Yajuj dan Majuj merupakan dua pegunungan dan sebuah celah di antaranya yang ditutup (radm) oleh Dzul Qarnain.
Ketika dinding penghalang itu runtuh maka kaum perusak dan penindas itu akhirnya bisa keluar lembah yang mengurung mereka dan kemudian bertebaran di seluruh penjuru bumi seperti gelombang lautan dan memasuki semua bangsa dan agama.
Bercampur baur, menyebar ke segala arah, dan mengendalikan dunia dengan mendirikan tatanan dunia Yajuj dan Majuj.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, di mana dinding itu berada, siapa Yajuj dan Majuj, dan apakah mereka sudah keluar dan bertebaran untuk membuat kerusakan di muka bumi?
Penugasan kami di KBRI Kyiv, Ukraina, yang merangkap Armenia dan Georgia memudahkan kami untuk melihat lokasi sejarah Yajuj dan Majuj secara langsung.
Ada pendapat sebagian mufasir yang mengatakan bahwa tembok itu dibangun di celah sempit di Pegunungan Kaukasus yang bernama Darial Gorge, di Georgia, yang di baratnya adalah Laut Hitam dan di timurnya adalah Laut Kaspia.
Perjalanan Dzul Qarnain dari Barat ke Timur dan Pegunungan Kaukasus. Sumber: http://aljumaareminder.com/wp-content/uploads/2015/10/Position-2.jpg
Dikurungnya Yajuj dan Majuj ini dalam sebuah bentuk seperti kerang (shadafain) begitu menyentak karena lanskap dan topografi pegunungan Kaukasus bentuknya memang demikian. Tembok besi penghalang ini kini sudah tidak ada, sudah menjadi reruntuhan.
Darial Gorge, Pegunungan Kaukasus, Georgia, tahun 1876. Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a6/Darial_Gorge_%281876-1920%29.jpg
Topografi Darial Gorge Menyerupai Kerang. Sumber: https://astutenews.files.wordpress.com/2017/06/sadafain.jpg?w=840
Hal ini didasarkan pada ekspedisi yang dikirim oleh khalifah Umar bin Khattab pada 22 Hijriah (643 M) di bawah pimpinan Abdur Rahman bin Rabiah ke kawasan Kaukasus.
ADVERTISEMENT
Dua ratus tahun kemudian, Khalifah Wathiq Abbasid mengirimkan tim ekspedisi 50 orang di bawah komando Sallam-ul Tarjuman untuk observasi tembok Dzul Qarnain ke tempat yang sama.
Pendapat Imran Hosein dalam An Islamic View of Gog and Magog in the Modern World, dalam surah al-Anbiya 95-96 terdapat sebuah larangan pada sebuah kota yang telah hancur hingga kaum penduduk kota itu tidak pernah kembali sampai Yajuj dan Majuj dilepaskan dan mereka menyebar ke segala penjuru.
Kota itu adalah Yerusalem dan kaum penduduknya kaum Yahudi. Sehingga apabila Yahudi sudah kembali ke Yerusalem dari pengasingannya selama dua ribu tahun maka itu artinya Yajuj dan Majuj sudah lepas dan dinding penghalang itu sudah runtuh.
ADVERTISEMENT
Ini juga didasarkan pada belum ditemukannya bukti-bukti arkeologis ataupun penginderaan satelit saat ini mengenai tembok yang dibangun Dzul Qarnain, berarti tembok itu sudah runtuh.
Citra Satelit Darial Gorge, Pegunungan Kaukasus, Georgia. Sumber: http://geocurrents.info/wp-content/uploads/2012/01/Darial_Gorge_Google_Earth.jpg
Implikasinya, Yajuj dan Majuj sudah keluar. Karakteristik keduanya yang saling menerjang seperti gelombang berimplikasi pada keduanya tidak akan puas pada pemerintahan dua-kutub dan akan saling menerjang agar tereduksi menjadi pemerintahan-dunia satu kutub.
Terjangan atau benturan inilah mungkin yang dimaksud oleh Churcill. Benturan besar yang menghancurkan peradaban dan berpotensi mereduksi sebagian besar bumi menjadi bumi yang tandus. Ini seakan peringatan bahaya perang nuklir dan dampak yang menyertainya.
Lantas di mana lokasi Yajuj dan Majuj ini? Menurut Kevin Alan Brook dalam The Jews of Khazaria, Suku Khazar tinggal di wilayah utara Pegunungan Kaukasus yang mempunyai kekuatan militer yang hebat.
Peta Wilayah Asal dan Persebaran Khazar, Yahudi Eropa. Sumber: https://academic.oup.com/view-large/figure/89425790/evs119f1p.jpeg
Khazar memeluk agama Yahudi pada abad ke-8 M. Mereka adalah kaum Yahudi Eropa yang menciptakan gerakan Zionis dan menelurkan negara Zionis Israel yang mesianistik.
ADVERTISEMENT
Jejak kakinya dapat kita temukan, salah satunya dari ungkapan white men Caucasian. Mengapa orang putih berasal dari pegunungan Kaukasus, bukan dari daerah yang lain, dan siapa yang dirujuk dari orang kulit putih ini?
Mengapa juga mereka merasa berhak untuk mengadabkan seluruh manusia mengikuti model mereka, atau yang dikenal sebagai white man’s burden, yang dalam istilah ilmu Hubungan Internasional disebut sebagai jingoisme.
Studi yang dilakukan ahli genetika Dr. Eran Elhaik dari Universitas John Hopkins, menerbitkan makalahnya di jurnal Genome Biology and Evolution (14/12/2012), menyimpulkan bahwa asal usul Yahudi Eropa adalah dari kaum Khazar.
Imran Hosein menafsirkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah mereka yang membawa Yahudi kembali ke Tanah Suci. Mereka mempunyai pola pergerakan sejarah dan obsesi terhadap Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
Pola pergerakan sejarah Yajuj dan Majuj jejaknya dapat dibaca setidaknya dalam empat tahap sejarah yang dilaluinya:
Tahap satu hingga tiga telah selesai dan kini dunia mulai melihat tahap empat yang sedang muncul dari balik tabir.
ADVERTISEMENT
Churcill menyimbolkan proses sejarah Yajuj dan Majuj ini sebagai tirai besi dalam pidato terkenalnya pada 5 Maret 1946 bahwa
-Winston Churcill
Istilah tirai besi ini memiliki kemiripan yang menakjubkan dengan dinding besi penghalang yang dibangun Dzul Qarnain.
Apa tujuan utamanya? Mereka ingin mewujudkan zaman emas era Nabi Daud dan Nabi Sulaiman ketika Yahudi menjadi negara adi kuasa dari Sungai Mesir (Sungai Nil) hingga Sungai Eufrat (Irak). Inilah tujuan sejarah Pax Judaica.
Sejarah apabila dipapatkan dalam tiga babak negara adi kuasa, setidaknya dapat dilihat dari Pax Britannica, Pax Americana, dan selanjutnya, inilah tujuan mereka, berpindah ke Pax Judaica. Pax arti sesungguhnya adalah perdamaian, namun menjadi perang tiada henti.
ADVERTISEMENT
Mereka dirasakan ada, tetapi belum banyak yang membahasnya.
Peradaban Yajuj dan Majuj ini bertentangan dengan kepentingan strategis Indonesia untuk melindungi bangsa Indonesia dan tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam tata tertib dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Berbagai aksi dan siasat keduanya adalah tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang nyata bagi Indonesia yang cepat atau lambat harus dihadapi secara sistematis.